"Taehyung-ssi.. Manajer Jae.. berhati - hatilah disana. Aku ingin mengantar kalian ke bandara tapi rasanya tidak mungkin." Jungkook membungkuk di depan Taehyung dan Manajer Jae yang hendak berangkat dengan mobil.
Seorang supir tengah memasukkan barang - barang milik Taehyung ke dalam mobil dan merapikannya sebelum mereka berdua memasuki mobil itu.
Taehyung menyentuh kepala Jungkook dan mengacak nya perlahan seraya tersenyum dengan tatapan halus, "ya... Pastikan nilai ujianmu bagus dan jangan lupa untuk menghafal lagunya."
"Kau tidak harus melakukan itu disini, bisa saja papparazi memotret kita." Manajer Jae menepuk pundak Taehyung dan berbisik dengan pelan meskipun Jungkook bisa mendengar ucapannya.
"Haha, dia kan muridku.. apa masalahnya?" Taehyung tersenyum nakal dan menngedipkan sebelah matanya kepada Manajer Jae.
Manajer Jae refleks membuat ekspresi kesal karena respons Taehyung yang terkadang terlalu santai ketika menghadapi sesuatu sedangkan Jungkook yang melihat itu hanya bisa tertawa lucu.
"Tuan, saya sudah selesai." Supir itu menunduk seraya membukakan mereka pintu agar segera masuk dan berangkat.
Manajer Jae mengiyakan ucapan sang supir dan masuk ke dalam tanpa ragu sedangkan Taehyung berbalik dan mendekatkan bibirnya pada wajah Jungkook.
Mata mereka bertemu dan berhasil membuat jantung Jungkook bberdegup kencang dalam seketika, apa yang akan dilakukan oleh Taehyung di luar dengan keadaan yang sangat tidak aman ini?
"Aku ingin menciummu tapi tidak bisa, jadi pastikan kau menghubungiku."
Deg!
Alih - alih memadam, degup itu malah bermain semakin kencang dan membuat Jungkook kehabisan ide untuk menjawabnya. Wajahnya pun refleks memerah dengan sempurna, mungkin itu ucapan yang biasa saja bagi orang lain namun berbeda bagi Jungkook yang sedang jatuh cinta.
"Anu.. ugh.."
"Taehyung-ah!" Manajer Jae meneriakkan nama Taehyung dengan honorifik 'ah' dan tidak formal demi membuat pria itu berbalik dan memasuki mobil dengan cepat.
"Aku datang!"
"Apa kau harus kupanggil begitu agar bertingkah sesuai jadwal?!"
"Maafkan aku Manajer."
Jungkook memang mendengar percakapan mereka, namun tubuhnya masih mematung dari kejauhan dan tak tahu harus bereaksi seperti apa. Ia merasa bahwa dirinya sudah gila mengingat Taehyung selalu membuatnya merasa spesial dan tentu saja ia harap bahwa Taehyung benar - benar membuatnya spesial.
.
Dua hari berlalu, Baik Taehyung atau Jungkook mereka mulai memokuskan kembali pada kesibukan masing - masing dengan harapan bahwa satu minggu akan cepat berlalu.
Jungkook terus - terusan belajar dengan Hajoon dan Sarang juga Jimin demi meningkatnya nilai ujian semester akhur sedangkan Taehyung fokus pada acara yang akan ia hadiri dan lagu yang sedang ia buat lagi.
Jam menunjukkan pukul dua siang saat Jungkook keluar dari ruangan setrlah selesai mengisi semua Ujian tertulis hari ini. Pria itu kemudian duduk di kursi luar ruangan yang tersedia di koridor untuk menunggu keluarnya Jimin dan Hajoon.
Tangannya yang kekar bergerak menelusuri isi saku untuk mengeluarkan handphone dan mengecek chat yang ada dari Taehyung.
______________________________________
kim Taehyung
______________________________________Today.
KAMU SEDANG MEMBACA
A song to sing - VKOOK / TAEKOOK
FanfictionTaehyung adalah seorang penulis lagu dan penyanyi solo terkenal yang sedang ramai dibicarakan karena visual dan suaranya yang sangat indah untuk dinikmati. siapa sangka bahwa inspirasinya selama menulis lagu adalah orang yang sangat kacau? pria itu...