"Sepertinya aku akan pulang." Lanjut Jungkook memastikan, wajahnya masih menunduk karena ia tak berani menatap Taehyung.
"Masuklah, aku tidak ingin orang lain melihatmu dan Bomi." Taehyung berjalan dengan santai merebut koper yang Jungkook pegang lalu nergegas masuk ke dalam.
Ia tidak tahu kenapa Jungkook terlihat begitu kecewa dan marah, mungkin saja diperjalanan Jungkook mengalami sesuatu, bisa juga ia mendapat masalah lagi dari kampusnya. Apapun masalah itu, Taehyung berharap bahwa ia bisa membantu Jungkook.
Bomi ikut masuk ke dalam dengan keadaan canggung, kenapa pula seorang pria sepertinya berada disini. Hubunga macam apa yang mereka miliki? Otaknya terus bertanya - tanya.
Sedangkan itu, Jungkook terpaksa ikut masuk ke dalam apartemen. Tempat itu mendadak terasa asing sekarang, apalagi setelah ia mencium bau parfum Bomi. Ia berharap menemukan alasan lain untuk segera pergi dan pulang.
"Bomi, Jungkook ini adalah muridku." Taehyung duduk dan menarik Jungkook agar berada di sisinya.
"Ah... Dia anak yang imut. Boleh'kan jika aku kencan dengannya?" Gadis itu tersenyum dengan tatapan pemangsa.
Jungkook kini merasa aneh, apa yang baru saja dikatakan oleh Bomi? Mengapa ia sungguh berani berkata seperti itu kepada kekasihnya?
"Kau tidak boleh menyentuh barang yang sudah memiliki label nama orang lain." Taehyung tersenyum miring, ia masih terlihat santai karena dirinya mengenal Bomi jauh lebih baik dari siapapun.
Bomi sangat senang menggoda dan memancing amarah Taehyung demi mengetahui kebenarannya. "Oh ya? Dimana label kepemilikannya?"
Jungkook semakin bingung. Percakapan macam apa yang tengah dilakukan oleh Bomi dan Taehyung, kedua orang ini seperti orang gila.
"Aku akan menandainya dengan segera, dan permanen." Jawab Taehyung jelas.
"Bukan'kah kalian berdua.. pasangan?"
Jungkook membuka mulut berusaha mengetahui fakta meski hatinya taakan pernah siap.
Anehnya, baik Taehyung ataupun Bomi justru saling tertawa seolah hal yang dikatakan Jungkook adalah lelucon bagi mereka.
Taehyung bersyukur karena ternyata yang di khawatirkan Jungkook adalah hal seperti ini. Ia mengelus kepala Jungkook dengan perlahan, "aku tidak akan mengencani gadis, apalagi yang sepertinya."
"Hahaha, Taehyungie! Aku mungkin normal tapi seleraku ini sekelas Brandon Pitt." Ucap seraya Bomi memukul - mukul meja yang ada di sampingnya.
"Hyung.. apa ia..?"
Jungkook hampir tak percaya bahwa hatinya patah untuk hal yang tidak jelas. Kini ia semakin kebingungan karena Bomi sepertinya mengetahui sex preference Taehyung.
"Tentu saja aku mengetahuinya, aku dan Taehyung berteman sejak kami kecil. Aku juga tahu tentang itu sejak smp, awalnya tentu saja syok. Aku merasa kasihan pada gadis yang mencintainya. Tapi karena kau berada disini dengan kopermu, seharusnya kalian memiliki kedekatan bukan?"
Bomi tersenyum kepada Jungkook dengan lebar, wajahnya tampak begitu cantik meski pakaian dan makeup yang ia kenakan tidak semewah biasanya. Jika ia straight, mungkin Seo Bomi adalah gadis yang akan ia cinta selama hidupnya.
Sedangkan disana, Taehyung menatap sebal karena rona merah tergambar pada pipi Jungkook yang tertegun oleh kecantikan Bomi. Instingnya mengatakan bahwa Bomi adalah ancaman meskipun ia tahu hal seperti ini tidak akan terjadi. Bagaimanapun juga, Bomi adalah orang yang sangat berharga bagi Taehyung.
KAMU SEDANG MEMBACA
A song to sing - VKOOK / TAEKOOK
FanfictionTaehyung adalah seorang penulis lagu dan penyanyi solo terkenal yang sedang ramai dibicarakan karena visual dan suaranya yang sangat indah untuk dinikmati. siapa sangka bahwa inspirasinya selama menulis lagu adalah orang yang sangat kacau? pria itu...