4. Piano dan suaranya

155 21 0
                                    

Taehyung yang sudah selesai memakai pakaiannya kini berjalan dengan santai mendekati Jungkook lagi, "kau bisa ganti pakaian, aku bisa melanjutkan masakannya."

Jungkook terkejut ketika Taehyung merebut posisinya dengan cepat, namun pada akhirnya pria itu hanya bisa mengangguk mengiyakan.

Kaki jenjangnya berjalan dengan letih menuju kamar mandi berharap air tidak membuat lukanya terasa begitu perih, namun apadaya, bagi seorang pria yang sudah terbiasa berkelahi itu air sudah menjadi musuh yang harus ditemui setelah perkelahian usai.

Satu persatu pakaian milik Taehyung yang Jungkook kenakan ia lepas dengan pelan agar tidak merusak pakaiannya, ia berkaca dan melihat bekas luka pada pipi dan ujung mulutnya seraya bergumam agar bekasnya segera hilang.

Cklek.

Suara pintu terbuka diiringi dengan munculnya sosok Taehyung dengan beberapa krim di tangannya, mata mereka bertemu namun Jungkook yang hendak menurunkan celananya membeku.

Rona merah pada pipi Jungkook terjiplak dengan jelas, karena itulah Taehyung memutuskan untuk menutupnya lagi dengan cepat. Dan krim itupun belum sama sekali ia berikan karena atmosfer aneh yang bernama 'canggung' ini mengganggu.

Setelah beberapa menit berlalu Jungkook keluar dengan handuk cadangan milik Taehyung. Tubuhnya tidak basah namun kini Taehyung bisa melihat dengan jelas luka pada tubuh Jungkook.

Bau makanannya tercium sangat enak tapi Taehyung belum menyentuhnya sama sekali. Terasa aneh bagi Jungkook jika Taehyung sampai harus menunggu Jungkook selesai mandi hanya untuk makan.

"Krim ini untuk lukanya, yang ini untuk bekasnya. Bisa hilang dengan sangat cepat." Taehyung meberikan krim itu pada Jungkook.

Namun wajah Jungkook yang tampak bodoh membuat Taehyung ragu bahwa anak nakal itu bisa memakainya, "apa kau tahu cara menggunakannya?" Tanya Taehyung dengan tegas.

Jungkook menggeleng pelan seraya menunduk malu karena ia merasa kampungan tidak mengetahui cara memakai krim yang nampak asing ini.

Dengan sigap Taehyung menarik kursi dari mja makan dan menekan kedua bahu Jungkook agar duduk dikursi. Taehyung menekan pantatnya pada samping meja makan agar tidak perlu membungkuk.

Ka mendekatkan wajahnya ke arah wajah Jungkook lalu mengoleskan krimnya dengan perlahan, Taehyung cukup terkejut dengan wajah mulus yang dimiliki oleh anak itu.

"Kau tidak harus menutup matamu."

Jungkook membuka matanya, namun tetap saja melihat Wajah Taehyung yang menatapnya dengan tatapan dingin membuat jantungnya kembali berdegup cukup kencang. "Taehyung-ssi, kau terlihat sangat tampan dari dekat." Jungkook secara tidak sadar mengucapkan itu karena kekagumannya terhadap Taehyung.

Taehyung tersenyum miring mendengar Jungkook yang dengan polosnya memuji Taehyung. "Orang - orang juga berkata begitu." Jawab pria itu dengan cepat.

"Apa orang - orang juga melihatmu dari jarak sedekat ini?" Jungkokk bertanya penuh rasa penasaran.

Taehyung tertegun mendengar pertanyaan Jungkook, "iya, beberapa."

Taehyung menghela nafas panjang, lalu ia mendekatkan wajahnya ke wajah Jungkook dengan posisi miring seolah Taehyung hendak mencium anak itu. Jarak wajah mereka mungkin kurang dari satu sentimeter, jantung keduanya berdegup lebih kencang, namun tentu saja Taehyung bisa menutupi hal itu jauh lebih baik dari Jungkook yang bahkan hanya membeku diam di tempat. "Tapi tidak ada yang sedekat ini." Lanjut Taehyung.

Taehyung menjauh dengan sunggingan senyum miring khas itu, memperhatikan wajah mahasiswa yang ada didepannya karena tampak merah.

"Taehyung-ssi, kau boleh makan duluan. Aku pakai baju dulu."

A song to sing - VKOOK / TAEKOOKTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang