Sekarang sudah tanggal 18 november, artinya tiga hari sudah berlalu sejak terakhir kali Jungkook melihat sosok Kim Taehyung. Pria itu sedang berbaring di kamar asrama dengan Hajoon yang sedang bermain gitar seraya menyanyikan lagu - lagu tentang cinta, ia terlihat begitu percaya diri ketika meresapi setiap bait dari lirik lagu itu meskipun suara Hajoon tidak terdengar bagus sama sekali.
Biasanya Jungkook seringkali komplain dan memintanya untuk bermain gitar tanpa nyanyian, namun kali ini fokusnya lebih besar pada layar handphone yang menampilkan chat terakhir Jungkook bersama Taehyung.
______________________________________
Tiger
______________________________________Taehyung-ssi, bagaimana kabarmu?
Yesterday
Semoga harimu menyenangkan.
______________________________________
Hal ini membuat Jungkook sedikit cemas karena Taehyung tidak membaca pesannya sama sekali. Apa mungkin pria itu sangat sibuk sampai tidak bisa memegang handphone atau tidak terlalu menganggap bahwa dirinya cukup penting sampai harus Taehyung kabari.
Pipinya memerah ketika mengingat ciuman bibir dan leher yang dilakukan mereka tempo hari. Suara bariton dan halus milik Taehyung membuat tubuhnya merinding. Jungkook berfikir apa bisa ia melakukan hal seperti itu lagi kepada Taehyung?
Meski ciuman adalah bukan yang pertama bagi Taehyung ataupun Jungkook namum tetap saja ini kali pertama bagi Jungkook berhubungan secara intim dengan seorang pria. Ia bahkan jauh lebih bingung menghadapinya, apa itu sebuah ciuman yang bisa dianggap kecelakaan atau takdir?
"Hajoon."
"Hm?" Hajoon berhenti bernyanyi, namun suara dari gitarnya tetap berbunyi.
"Kalau misalnya temanmu menciumu karena mabuk, kau akan anggap apa ciuman itu?"
Jreng.
Permainan gitarnya berhenti, Hajoon melirik Jungkook penuh rasa penasaran lalu tersenyum kecil. Wajahnya tampan dan membuat hati siapapun tenang begitu melihat sisi Hajoon yang seperti ini. "Tentu saja kecelakaan. Mungkin aku akan memilih untuk melupakannya dan bertingkah seolah tidak ada yang terjadi."
"Oh.. begitu ya." Wajah Jungkook tampak suram, seperti yang Hajoon inginkan.
"Haha kau itu mudah sekali ditebak ya?" Hajoon tertawa, refleks Jungkook melihatnya kebingungan. "Jawaban tadi mungkin saja terjadi, tapi bukankah setiap ciuman itu berharga? Maksudku.. rasanya berbekas bukan?"
Jungkook memejamkan matanya, "ya, itu berbekas.. sangat."
"Siapa yang kau cium?" Hajoon menaikkan sebelah alisnya lalu menatap Jungkook dengan yakin, "Karin?"
"Kau benar - benar gila ya?" Jungkook bangun begitu mendengar nama Karin disebut - sebut oleh Hajoon.
"Memangnya kau dekat dengan siapa lagi sih?"
"Tidak a—"
Ddrrttt.
Jungkook terhenti ketika handphone miliknya bergetar menunjukkan bahwa seseorang tengah menelfon. Ia langsung semangat melihat layar berharap bahwa yang menelfon adalah Taehyung.
KAMU SEDANG MEMBACA
A song to sing - VKOOK / TAEKOOK
FanfictionTaehyung adalah seorang penulis lagu dan penyanyi solo terkenal yang sedang ramai dibicarakan karena visual dan suaranya yang sangat indah untuk dinikmati. siapa sangka bahwa inspirasinya selama menulis lagu adalah orang yang sangat kacau? pria itu...