he came

1.8K 282 16
                                    

ᴘʀᴏᴜᴅʟʏ ᴘʀᴇsᴇɴᴛ
𝐋𝐈𝐋𝐋𝐄𝐁𝐑𝐎𝐑

❁ཻུ۪۪⸙͎.
𝕳𝖊 𝕮𝖆𝖒𝖊
────────────

Beberapa english conversation aku put translatenya di comment section


Raditya sibuk mengambil makanannya di meja makan. Dia melakukan aktivitasnya dengan membuat suara keras. Menutup penanak nasi dengan kencang, menaruh piring ke meja dengan membenturkan, dan menyendok makanannya dengan menimbulkan suara nyaring dari sendok yang berbenturan dengan piring. Dia melakukan semua itu untuk menarik atensi Yessy yang terus diam semenjak kepulangannya. Sikap Yessy dan emosinya yang masih sering naik-turun membuatnya bingung dan terkadang kesal.

Mahesa keluar dari kamarnya mendengar Raditya makan dengan berisik. Dia merasa sangat terganggu karena dia menjadi tidak fokus mengerjakan skripsinya. Mahesa menahan tangan Raditya yang hendak menyendok makanannya lagi. Dia mengambil alih sendok di tangan Raditya dan menyuapi anak itu sebagai bentuk mencontohkan bagaimana menyendok makanan dengan pelan.

"Wajah lo nggak lucu," ujar Mahesa kepada Raditya yang mengunyah makanan dengan cemberut ditambah meliriknya sinis.

"Bunda kenapa lagi?" Raditya menunjuk Yessy dengan dagunya.

"Samperin sana, tanya sendiri sama orangnya." Mahesa langsung pergi meninggalkan Raditya setelah mengatakan itu.

Setelah selesai makan dan mencuci alat makannya, Raditya pergi menghampiri Yessy. Dia menduga bahwa sikap Yessy muncul karena dia pulang bersama Wendy hari ini dan dugaan itu benar, Yessy mengira bahwa Raditya pulang ke keluarga Huang dan tidak kembali. Melihat Yessy saat ini Raditya sudah membayangkan ketika dia pergi nanti wanita ini akan seperti ini.

"Kalau aku mau pulang ke sana, pasti aku bilang ke Bunda. Bunda bilang sendiri kalau aku pulang ke sana nanti Bunda yang anter, aku nggak akan pulang ke sana tanpa Bunda yang anter," jelas Raditya kepada Yessy.

"Pulangmu sekarang ada dua tempat, rumah ini dan rumah mereka," balas Yessy.

"Bunda kalau aku pergi sedih banget sampai kayak gitu, aku di sini aja deh sama Bunda." Yessy seketika membulatkan matanya menatap Raditya dan menggelengkan kepalanya.

"Bunda juga pengennya kamu tetep di sini, tapi nggak bisa. Bunda nggak akan bisa hidup tenang sampai akhir kalau gitu. Kamu harus pulang ke sana tapi Bunda anterin kamu ke sana, bukan kamu pulang diam-diam, ya?"

"Iya. Bunda jangan terlalu larut sama sedih, aku nggak rela pulang jadinya. Bunda masih bisa ketemu dan ngobrol sama aku, jangan merasa kehilangan ya, Bun. Bunda nggak kehilangan apapun dengan aku pulang ke sana, aku masih sama buat Bunda dan begitupun sebaliknya."

Yessy mendongakkan kepalanya menahan tangisnya untuk tidak keluar. Dia cukup merasa bersalah mengetahui sikapnya yang mempengaruhi pikiran Raditya. Merelakan benar-benar tidak mudah baginya.

❁ཻུ۪۪⸙͎.

Si kembar tengah mengisi acara di salah satu universitas hari ini. Mereka senang sekali setiap mengisi acara di universitas atau sekolah. Kesibukan mereka membuat mereka jarang mengikuti acara seperti itu maka dari itu mereka senang ketika diminta mengisi acara di universitas atau sekolah.

Setelah mereka menyelesaikan acara tersebut, mereka langsung pergi menuju acara mereka selanjutnya. Hari ini keduanya tidak ada jadwal masing-masing sehingga terus bersama hari ini.  Dalam perjalanan menuju lokasi berikutnya si kembar terlibat debat dengan Dikta.

lillebrorTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang