their choice

1.8K 282 11
                                    

ᴘʀᴏᴜᴅʟʏ ᴘʀᴇsᴇɴᴛ
𝐋𝐈𝐋𝐋𝐄𝐁𝐑𝐎𝐑

❁ཻུ۪۪⸙͎.
𝕿𝖍𝖊𝖎𝖗 𝕮𝖍𝖔𝖎𝖈𝖊
────────────

Waktu sudah menunjukkan pukul 12 siang dan Mendung masih belum beranjak dari kamarnya. Dia merasa takut untuk keluar dan Dirga akan membawanya pergi dari rumah keluarga Huang. Dia sudah cukup tahu rasa hidup bersama Dirga. Mungkin jika sebelumnya Dirga merawatnya dengan baik, semuanya tidak sesulit ini bagi Mendung. Keluarga Huang telah memberinya rasa nyaman dan aman.

Hendery memberanikan masuk ke kamar Mendung dengan membawakan makanan. Mendung melewatkan sarapan pagi ini. Mendung sedari tadi hanya merebahkan dirinya di ranjang dan bangkit seketika saat Hendery datang.

"Ko, aku nggak mau." Mendung mengira Hendery tengah membujuknya untuk kembali bersama Dirga saat ini.

"Harus mau lah, kapasitas penuh." Lucas ternyata mengikuti Hendery ke sana dan dia mengatakan hal itu dengan menunjuk perutnya.

"Koko nggak lagi bujuk aku buat pergi, kan?" curiga Mendung yang masih kuat.

"Iya, buat pergi sarapan. Riset mengatakan bahwa menunda makan dapat menyebabkan usus dan lambung keriput," balas Hendery dengan riset palsu yang di karang Wendy dahulu saat dia tidak mau makan.

Hendery mengambil meja kecil di kamar Mendung dan menaruhnya di depan Mendung beserta dengan sarapannya. "Tuh dimakan. Sayang nanti wajah awet muda tapi perut penuaan dini," tambah Hendery.

Si kembar, Wendy, dan Cody sepakat untuk membiarkan Mendung memilih sendiri karena dia yang lebih tahu tentang dirinya sendiri. Melihat respon Mendung terhadap Dirga kemarin membuat keraguan mereka terhadap Dirga semakin tinggi.

Setelah selesai membuat Mendung memakan sarapannya, si kembar segera pergi karena hari ini mereka menghadiri kelas tatap muka mereka. Di tengah sibuknya mereka bekerja, pendidikan mereka tetap berjalan dengan mengambil sistem blended learning, dimana mahasiswa dapat menghadiri kelas dalam jaringan ataupun tatap muka langsung sesuai presentase yang telah ditentukan.

Sebenarnya, selain Dirga menyita pikiran Mendung, Detektif Drey juga menyita pikirannya. Di hari dimana wanita itu menjemput dirinya, Detektif Drey menceritakan banyak tentang sebenarnya dia dan dari situlah Mendung mengetahui kebenaran tentang Renjun. Wanita itu sampai hari ini selalu menghubungi Mendung entah menanyakan kabar atau mengajaknya bertemu. Detektif Drey juga menceritakan banyak tentang Sada kepadanya.

❁ཻུ۪۪⸙͎.

Keluarga Huang malam ini menghadiri hari jadi pernikahan teman mereka di salah satu hotel bintang lima. Mendung sebenarnya tidak ingin menghadiri acara tersebut karena ketakutan masih menyelimuti dirinya. Dia menjadi sebegitu takut dengan Dirga saat ini, lebih besar dari sebelumnya. Ketika duduk saja mata Mendung tidak bisa tenang, dia membayangkan kemungkinan terburuk bahwa Dirga akan menemuinya di sini.

Wendy dan Cody berpisah dari ketiga anak itu dan pergi menemui Ashlan dan Irene, pemilik acara ini. Mereka mengucapkan selamat kepada keduanya, usia pernikahan mereka mencapai angka 25 tahun kini.

"Ce, kamu nggak capek selama ini ngurus anak banyak?" tanya Wendy pada Irene.

Keluarga Mahendra adalah keluarga kecil namun besar, mereka memiliki 7 orang anak dengan 4 laki-laki dan 3 perempuan. Wendy terkejut dengan angka itu dan merasa kagum. Mengurus anak sebanyak itu bukan hal yang mudah.

"Capek pasti lah, tapi sekarang udah pada gede. Fisik nggak secapek dulu waktu mereka masih kecil, tapi pikiran yang dibikin capek," balas Irene dengan senyuman manis.

lillebrorTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang