ᴘʀᴏᴜᴅʟʏ ᴘʀᴇsᴇɴᴛ
𝐋𝐈𝐋𝐋𝐄𝐁𝐑𝐎𝐑❁ཻུ۪۪⸙͎.
𝕺𝖚𝖗 𝕽𝖊𝖓𝖏𝖚𝖓
────────────Hikam dan Haje saat ini tengah diajak pusing oleh Raditya. Sekarang jam sekolah sudah berakhir dan waktunya mereka untuk pulang namun motor Raditya tidak ada di parkiran sekolah. Raditya yang panik dan kedua temannya juga tambah panik. Berulang kali mereka mengitari parkiran sekolah mencari motor Raditya.
Raditya sekarang tengah marah-marah kepada satpam sekolahnya dan memaksa melihat cctv. Bisa-bisanya motornya hilang di sekolah. Dia tidak habis pikir saja. Seharusnya parkiran sekolah lebih aman daripada parkiran di luar area sekolah.
"Dit, lo bener bawa motor hari ini?" tanya Haje kepada Raditya.
"Bawa," tegasnya sambil matanya terus memperhatikan layar melihat rekaman cctv.
"Nggak dianter bang Mahes?" sekali lagi Haje bertanya pada Raditya.
Raditya terdiam mematung setelah mendengar pertanyaan Haje baru saja. Tangannya lantas memeriksa kantong sekaligus tas miliknya mencari kunci motornya. Raditya bahkan mengacak-acak isi tas nya di lantai pos satpam.
Mata Raditya menatap kedua temannya cengengesan. Tangannya segera meraih ponselnya dan hendak memanggil Mahesa, belum sempat memanggil, dia menghentikan aksinya. Bodoh sekali, dia hari ini berangkat diantar oleh Cody dan Wendy. Bisa-bisanya dia lupa bahwa dia sekarang telah berpindah ke keluarga Huang.
"Pak, maaf banget udah ngerepotin, saya nggak bawa motor hari ini, hehe," maaf Raditya kepada satpam yang telah dia repotkan. "Sorry ya, hehe. Gue lupa," lanjut Raditya mengatakan pada Hikam dan Haje.
"Haha hehe lo, ikut capek gue, Dit. Bayarin es dulu kek, haha hehe doang," kesal Hikam yang tidak habis pikir dengan Raditya.
"Perhitungan lo," balas Radit kesal namun memberikan selembar uang lima ribu untuk keduanya. "Lo beli es sisri dua masih sisa, bisa dapet permen yupi," sewot Raditya saat kedua temannya melotot tidak terima dengan uang yang dia berikan.
"Jangan lupa nanti sore futsal." Haje mengingatkan Raditya. Kedua anak itu berlalu begitu saja dari hadapan Raditya setelah itu.
Dengan terus menatap ponselnya, Raditya bingung harus menghubungi siapa saat ini. Menghubungi Mahesa jelas sungkan sekarang dan satu rumahnya juga semuanya sibuk bekerja terlebih jam pulangnya masih termasuk pagi, jam istirahat siang saja belum sampai.
Sebuah mobil berhenti di depan Raditya, orang didalamnya membuka kaca jendela dan meminta Raditya masuk. Dengan segera Raditya masuk ke dalam mobil tersebut. Tao yang mengendarai mobil itu oleh karena itu Raditya santai masuk ke dalam mobil itu.
"Kamu want to go somewhere? But, saya don't know much Jakarta. Kamu dapat show me Jakarta." Tao mencoba berbasa-basi dengan Raditya.
"Uncle bisa ke sini gimana? How?" balas Raditya. "I don't want to go somewhere but if you want, I'm fine," tambah Raditya.
"Last night, Eden tell me about nasi padang and I want it. Dimana kita dapat buy nasi padang?"
Mendengar Tao berbahasa Indonesia sebenarnya Raditya ingin tertawa namun dia menghargai usaha Tao. Alasan Raditya ingin tertawa karena nada bicara Tao seperti tokoh Dora yang dahulu sering dia tonton saat kecil, terlebih saat bertanya dimana tempat nasi padang, logatnya sangat mirip dengan Dora yang bertanya setelah menemukan peta.
KAMU SEDANG MEMBACA
lillebror
Fanfiction[Finished] 𝗧𝗛𝗘 𝗛𝗨𝗔𝗡𝗚 Dua puluh tahun si kembar hidup, orangtuanya baru memberitahukan fakta besar yang selama ini mereka sembunyikan kepada mereka. INA-ENG August 2020.