unsafe

2.7K 406 20
                                    

ᴘʀᴏᴜᴅʟʏ ᴘʀᴇsᴇɴᴛ
𝐋𝐈𝐋𝐋𝐄𝐁𝐑𝐎𝐑

❁ཻུ۪۪⸙͎.
𝖀𝖓𝖘𝖆𝖋𝖊
────────────

Ruangan dengan warna putih yang mendominasi dan dipadukan dengan furniture serta pernak-pernik berwarna pastel membuat kesan tenang ruangan itu. Wendy awalnya ingin memberikan nuansa monokrom atau warna yang menantang seperti merah dan biru laut namun karena si kembar dia tidak jadi merealisasikan itu. Renjun bukan lagi anak kecil yang menyukai warna mencolok untuk ruangannya walaupun mereka juga menebaknya, mencari aman saja mengambil warna tenang.

"Permisi, bu. Baju pesanannya baru datang, saya bawa ke kamar ibu atau bagaimana?" Seorang pekerja di rumah mereka datang.

"Bawa ke sini aja," balas Wendy yang disanggupi oleh pekerja itu.

Wendy memesan baju untuk menghadiri pesta ulang tahun Edward malam ini. Kemarin Wendy sempat panik kalau baju pesanannya tidak jadi hari ini. Dia memesan baju untuk satu keluarga kecilnya, termasuk Renjun.

Baju dengan nuansa fancy dan classy itu hadir di depan mata Wendy. Dia sudah yakin baju itu akan benar-benar indah, designer yang dia pilih untuk merealisasikan keinginannya tidak salah.

"Kalian berdua nanti berangkat sama Renjun dan bawa bajunya, make sure dia pakai itu. Pasti ganteng banget anak mama," ujar Wendy sambil terus memandangi setelan pakaian milik Renjun.

"Anak mama emang ganteng, apalagi aku," sahut Lucas yang hanya dilirik oleh Wendy.

❁ཻུ۪۪⸙͎.

Raditya mendapatkan pesan dari Lucas bahwa dia diminta untuk datang pada pesta ulang tahun sepupu mereka, Edward. Menolaknya itu sungkan, menyanggupinya juga aneh dan canggung baginya. Terlebih mereka akan menjemput dirinya untuk berangkat bersama, Raditya merasa bingung.

Ketika dia berpikir kecanggungan dan keanehan apa yang akan terjadi nantinya karena dia terlanjur menyanggupi untuk datang, dia lega dengan fakta bahwa Haje juga akan datang ke sana.

Sampai saat ini, Raditya terus dibuat bingung dengan dirinya sendiri. Dia terkadang terlihat santai dengan fakta bahwa dia kemungkinan adalah Renjun dan terkadang cukup serius memikirkan itu. Susahnya menjadi orang yang gampang kepikiran atas apapun memang seperti itu, plin-plan menjadi kebiasaan.

"Kenapa lo bisa diundang juga, sih? Bukannya lo nggak ada relasi sama sekali sama mereka? Cuma temennya si bule ngebass itu kan? Aneh, Je," penasaran Hikam yang merasa aneh dengan Haje.

"Iri aja lo! Gue juga nggak tau sih kenapa gue diundang, tahu dia juga baru kemaren. Mungkin karena gue cakep kali ya, pantes masuk circle mereka," balas Haje yang berakhir menyombongkan dirinya sendiri. Bukan hal yang baru kalau Haje memiliki tingkat kepercayaan diri yang tinggi atas rupanya, walaupun memang faktanya tampan.

"Tapi kayaknya karena bokap gue deh, soalnya gue dipaksa sama diaㅡNgapain dipikirin sih, gara-gara lo nih, Kam, kepikiran kan gue!" lanjut Haris yang berujung drama kekesalannya pada Hikam. "Btw, lo beneran Renjun ya, Dit?" Pertanyaan Haje yang dilontarkan pada Raditya itu membuat Raditya menatap dia terkejut.

Raditya sendiri yakin tidak yakin atas itu. Bukti terbesar yang memperkuat dugaan itu hanya tanda lahir di punggung tangannya. Rupanya yang memiliki kemiripan dengan Wendy dan Cody hanya menambah sedikit poin untuk memperkuat fakta itu.

Keyakinan Raditya masih besar bahwa yang bersamanya selama ini adalah keluarga dia yang sebenarnya. Rasanya terlalu jauh jika dia menjadi putra mereka. Dia sendiri tidak bisa secepat itu yakin, dia perlu fakta-fakta yang lebih kuat, salah satunya hasil tes DNA mereka. Dia berharap besar itu bukan dirinya dan mereka dapat secepatnya menemukan Renjun mereka.

lillebrorTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang