◜extra◞ renjun day!

1.6K 188 11
                                    

ᴘʀᴏᴜᴅʟʏ ᴘʀᴇsᴇɴᴛ
𝐋𝐈𝐋𝐋𝐄𝐁𝐑𝐎𝐑

❁ཻུ۪۪⸙͎.
𝕽𝖗𝖓𝖏𝖚𝖓 𝕯𝖆𝖞
────────────

Sudah lama sekali Raditya tidak bermain dengan kanvas beserta alat lukisnya dan hari ini dia hendak melukis sesuatu. Dia membuka lebar gorden kamarnya dan melukis dengan memandang luar. Karena terlalu bersemangat dengan kegiatan melukisnya, dia melupakan bahwa dua keponakannya tengah menginap di sini dan Raditya lupa mengunci pintunya. Edith dan Judith, anak kedua dan ketiga Hendery itu yang tengah menginap di sini. Cody yang membawa kedua anak itu ke sini dan sekarang kedua anak itu mengakses bebas kamarnya.

Raditya angkat tangan dengan kedua anak itu. Jika saja Anneth, putri pertama Hendery ada di sini, anak itu akan menjaga dan memperingati adik-adiknya, namun sayang sekali anak itu tidak Cody ajak. Dari semua anak-anak Hendery dan Lucas, hanya Anneth yang bisa dia andalkan karena anak itu pendiam dan penurut, sifatnya banyak menurun dari Helena, dia tidak tahu lagi jika ketiga anak Hendery memiliki sifat seperti ayahnya. Lucas dan Maddie memiliki anak kembar sepasang, mereka seperti salinan orangtuanya. Sifat mereka mirip dengan Lucas dan Maddie, namun dari tampang mereka cenderung mirip Lucas. Si kembar itu terkadang bisa diatur terkadang juga sangat sulit. Sedikit informasi saja bahwa Lucas dan Maddie memutuskan siap memiliki anak setelah melewati perdebatan panjang, mereka memikirkan matang-matang atas keputusan mereka.

"Injun, i want to try it," ujar Edith dengan tangan yang sudah memegang kuas di tangannya. Belum sempat mulut Raditya mengucapkan balasan, anak itu sudah menggoreskan warna di kanvas dengan kuas yang dia pegang.

"Here we go again." Raditya menghela napasnya panjang. Putri kedua Hendery ini seperti Hendery dalam wujud perempuan. Melihat Edith tumbuh seakan melihat bagaimana Hendery tumbuh.

"Injun, I want too," rengek Judith, putra Hendery. Dia merengek dengan menarik-narik kaos Raditya.

Raditya memutuskan mengalah, dia mengarahkan Judith melukis di kanvas. Anak itu terlihat bahagia saat tangannya mulai menggoreskan warna di kanvas dengan kuas. Raditya mencoba mengarahkan tangan Judith untuk membentuk gambar yang diinginkannya.

"No, no! Merah!" protes Judith kepada Raditya agar memberikan warna merah.

"Wait, ke mana merahnya?" Raditya bingung mencari cat berwarna merahnya, dia belum menuangkan warna itu di paletnya. "Edith, you bring red?" tambah Raditya bertanya pada Edith.

Mengetahui tidak ada respon dari Edith, Raditya melepaskan fokusnya dari kumpulan cat didepannya dan mencari di mana anak itu berada. Langkahnya berjalan cepat menghampiri Edith dan mengambil kuas dan cat di tangan anak itu.

"Stop! Gambar di kanvas, bukan di dinding." Raditya menahan tangan Edith yang hendak menggoreskan warna di dinding. Tidak masalah sebenarnya jika Edith hendak menggambar di dinding, namun sayang sekali ini bukan rumah orangtuanya dan terlebih lagi ini kamar Raditya, dia tidak ingin keindahan ruangannya hancur begitu saja dengan karya manis anak kecil.

"Injun, Aci nggak ke sini?" Aci merupakan panggilan Stacy dari para kurcaci. Stacy sejujurnya tidak menyukai panggilan itu karena terdengar seperti nama tepung, namun dia hanya bisa pasrah di depan para kurcaci dan melampiaskan kesal di depan Raditya yang berujung keduanya saling mengadu nasib atas tindakan para kurcaci. Pasangan itu memang memiliki kesamaan sama-sama mudah tersulut, Cody dan Wendy yang mengetahui itu sungguh tidak habis pikir karena hubungan mereka masih baik-baik saja sampai sekarang. Bukan maksud menginginkan kandasnya hubungan mereka, Cody dan Wendy hanya merasa heran, mereka tidak tahu lebih lanjut dibalik hubungan kedua anak itu.

lillebrorTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang