before making a choice

3.7K 505 9
                                    

ᴘʀᴏᴜᴅʟʏ ᴘʀᴇsᴇɴᴛ
𝐋𝐈𝐋𝐋𝐄𝐁𝐑𝐎𝐑

❁ཻུ۪۪⸙͎.
𝕭𝖊𝖋𝖔𝖗𝖊 𝕸𝖆𝖐𝖎𝖓𝖌 𝖆 𝕮𝖍𝖔𝖎𝖈𝖊
────────────


Si kembar yang bingung akan melakukan apa untuk selanjutnya kini sedang berada di ruang billiard di rumah mereka tanpa alasan. Mereka memandangi terbenamnya matahari dari sana. Ruang billiard itu berada pada lantai paling atas mereka dan terdapat kaca besar di sebelah sisinya sehingga mereka mendapatkan pemandangan itu.

"Ada yang bisa bantu kita kayaknya, Cas," celetuk Hendery sambil meletakkan tongkat billiard dari tangannya dan itu mengejutkan Lucas yang sedari tadi fokus dengan game di ponselnya.

"Siapa?" balas Lucas cuek karena masih fokus dengan game nya.

"Bale sama Edward," balas Hendery santai. Lucas melirik Hendery seakan menanyakan apakah dia yakin dengan itu. "Dengerin gue, serius nih. Mereka sama Renjun kan seumuran, sama-sama masih ada di high school, kita suruh aja mereka main bareng. Nggak bakal keliatan kalo mereka lagi dipantau, kerasanya main. Bagus kan saran gue?" lanjut Hendery.

Lucas menaruh ponselnya dan menjadi serius berbicara dengan Hendery. "Lumayan masuk akal. Mereka lagi di sini kan? Suruh naik lah," balas Lucas meminta Hendery memanggil kedua anak itu menemui mereka.

Hendery langsung menyambungkan panggilannya dengan Bale karena anak itu yang pasti merespon panggilan darinya. "Hello kids! Billiard room right now! Lucas wants to find a new owner for his bentley." Lucas meraih tongkat billiard disebelahnya lalu menggunakannya untuk memukul betis Hendery. Bisa-bisanya Hendery menarik kedua anak itu dengan embel-embel mobil bentley miliknya.

Benar saja, tidak lama setelah panggilan mereka berakhir, kedua anak itu sudah sampai di ruang billiard. Mereka dapat pergi ke sana dengan cepat karena rumah itu memiliki lift.

"I'm ready to be the new owner of your bentley." Edward langsung menjabat tangan Lucas saat baru saja masuk.

Mobil bentley milik Lucas memang sering dijadikan rebutan oleh mereka karena jenis mobil bentley miliknya merupakan edisi terbatas yang hanya dicetak 15 unit saja dan dia mendapat salah satunya.

"Nggak usah halu. Sit down, we need to talk," perintah Lucas dan keduanya justru duduk di meja billiard mengikuti Hendery.

"Okay kids, kita perlu menyelamatkan posisi Alin di keluarga kalian dengan temuin Renjunㅡ"

"It sounds good if Alin comes out, I'll be the only child. Bye bye anak pungut!" potong Bale sebelum Hendery menyelesaikan kalimatnya.

"It's okay, not bad jadi anak Uncle Cody," balas Edward remeh. Lucas dan Hendery sudah menatap Edward dengan tatapan menolak.

"Tinggal di maid's house lo di siniㅡ Back to the topic ya kids! Kalian pasti juga pengen tahu Renjun, kan? Bantuin kita kali ini, show us that you two are good cousins." Lucas mengembalikan topik pembicaraan mereka.

"How 'bout your penthouse?" Sudah si kembar duga bahwa Edward akan meminta imbalan.

"Gue sih bisa aja asal semua biaya bantuan ditanggung kalian," kali ini Bale yang berbicara.

"Yang tulus lo dimintain tolong, Lin. Masalah biaya yang keluar nanti kita yang tanggung, you just have to do it." Hendery melirik sinis Edward.

lillebrorTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang