lillebror

hello, radit!

ᴘʀᴏᴜᴅʟʏ ᴘʀᴇsᴇɴᴛ
𝐋𝐈𝐋𝐋𝐄𝐁𝐑𝐎𝐑

❁ཻུ۪۪⸙͎.
𝕳𝖊𝖑𝖑𝖔, 𝕽𝖆𝖉𝖎𝖙!
────────────

Keluarga Lau sedang berkumpul bersama di home thetaer mereka. Lucas dan Hendery sibuk menyela tempat Winter dan Julian agar mereka mendapat tempat di tengah. Ujung-ujungnya Yiren lah yang di tengah, Winter dan Julian selalu mendapat bagian ujung.

Julian sebagai yang paling tua diantara mereka sudah jengah dengan tingkahnya padahal dirinya sendiri bisa lebih dari itu. Dia memilih fokus dengan ponselnya membalas pesan dari kekasihnya.

"Buruan lamaran Ko Jun, dari tahun kemaren wacana doang, kasian itu digantung," celetuk Hendery yang melihat kegiatan Julian di sebelahnya.

"Bener tuh Jun, perusahaanmu juga udah ketata tinggal nata rumah tangga aja, Jun," sahut Cody dari baris belakang yang diikuti tawa kaum tua lainnya.

"Niat tetep ada niat, makin ke sini takut aja jadinya," balas Julian seadanya, cukup letih menjawab pertanyaan tentang itu. "Kids, buruan mulai film nya, bapak-bapak belakang bahaya obrolannya," lanjut Julian meminta pada anak-anak di sebelahnya.

Winter diujung tidak ikut campur pembahasan itu karena sekali dia menyahut dia pasti ikut kena, bedanya dia akan lebih parah. Julian masih terdengar wajar diminta segera melangsungkan lamaran karena memiliki pasangan, sedangkan Winter tidak ada, yang ada dia tambah ditertawakan oleh tiga anak di sampingnya.

❁ཻུ۪۪⸙͎.

Raditya baru saja selesai membersihkan diri, dia baru saja pulang futsal bersama teman-temannya. Dia bersiap mengerjakan pekerjaan rumahnya. Raditya itu tipikal anak yang rajin dan akan cemas jika datang ke sekolah namun pekerjaan rumah belum terselesaikan.

Raditya mengambil ponselnya untuk memutar lagu, mengerjakan pekerjaan rumah ataupun belajar sambil mendengarkan lagu adalah perpaduan yang baik baginya, dia bisa nyaman melakukan pekerjaannya dengan iringan lagu. Namun satu pesan membuat dia mengesampingkan niat awalnya dahulu.