◜extra◞ hendery's struggle

1.7K 256 10
                                    

ᴘʀᴏᴜᴅʟʏ ᴘʀᴇsᴇɴᴛ
𝐋𝐈𝐋𝐋𝐄𝐁𝐑𝐎𝐑

❁ཻུ۪۪⸙͎.
𝕳𝖊𝖓𝖉𝖊𝖗𝖞'𝖘 𝕾𝖙𝖗𝖚𝖌𝖌𝖑𝖊
────────────

Selepas kuliah tentunya Raditya menginginkan istirahat, terlebih dia baru kembali dari kampus petang begini. Berharapnya tenang beristirahat namun justru dibuntuti Hendery sampai ke kamarnya. Raditya sungguh heran dengan Hendery yang hampir 3 hari lebih banyak di rumah, sedangkan Lucas masih sibuk dengan pekerjaannya, dia sampai menduga pamor Hendery telah turun sehingga dia tidak mendapat pekerjaan sebanyak Lucas.

Hendery mendorong Raditya untuk duduk di bangku belajarnya lalu meletakkan selembar kertas di meja Raditya. Raditya hanya pasrah dengan tingkah Hendery yang ada-ada saja. Dia sama sekali tidak menduga bahwa Hendery dan Lucas sangat suka menguji kesabarannya, Mahesa dengan terpaksa dia nyatakan lebih baik menjadi kakaknya sekarang.

"Ngapain?" tanya Raditya ketika Hendery menatapnya dengan tangan yang menunjuk ke arah kertas kosong.

"Lo yang dari awal nyaranin buat gue bantu Helena, well, help me. Gambarin desain buat Helena," ujar Hendery santai.

"Aku saranin dari lama dan baru kepikiran sekarang? Nyuruh aku bantuin pula?" Raditya mencoba mengontrol emosinya karena dia sedang letih sepulang dari kampus dan disambut keluhan pasien tetapnya. "Ko, tolong dicatet baik-baik ya, aku desain rumah bukan desain jewelry. Kalo aku yang desain, jadinya ring balok, bukan ring yang di jari manis," tambah Raditya.

"Lo kan pinter gambar Dit, bisa lah pasti tipis-tipis. Bantuin kokomu lah biar Lucas nggak sendirian punya pacar," bujuk Hendery.

"Emang kalo aku bantu pasti diterima? Kalo kalian jadian jadinya aku yang jomblo sendirian. Udahlah ko, sama Bella aja."

"Masa gue ganteng-ganteng jadinya sama anjing, punya Lucas lagi. Dit, beneran ini ngebul kepala gue. Gue nggak akan berharap sama Helena kalau she didn't show her interested to me. She has confessed to me."

"Ko, ke backyard terus duduk manis di rumput, tutup mata dan renungkan. You know what should you do, koko cuma takut maju. Lakuin saranku sekarang, dan aku open session lagi if you've done. Go away Anna!" Raditya mendorong Hendery sampai keluar dari ruangannya.

Hendery sungguh mengikuti saran Raditya dan pergi ke halaman belakang untuk merenung yang lebih seperti bertapa. Dia melewati dapur di mana Wendy dan Maddie sedang memasak bersama di sana. Kedua orang itu menatap Hendery dengan gelengan kepala karena Hendery berjalan dengan tatapan lurus dan kedua telapak tangan menyatu.

"Mama kalau lihat Hendery sama Helena udah kayak nonton drama. Yang satu batu, yang satu cuma nunggu. Helena emang secuek itu, ya?" Wendy bertanya pada Maddie karena dia tahu kedua gadis itu dekat.

"Lebih ke belum peduli aja. She wants her own time. Dari awal itu yang dia mau, punya waktu buat have fun sama dirinya sendiri, tanpa aturan keluarga dan relationship yang mengikat. Pikiran dua kakaknya mungkin juga sama kayak Helena, that's why, when they become adults, they doesn't care each other, I mean karena terlalu sibuk sama diri sendiri jadi kelihat kalau mereka selfish. Helena juga punya ambisi untuk dirinya sendiri," balas Maddie.

"Kamu nggak mau kayak Helena? Punya waktu banyak buat diri sendiri?"

"I've enough time," balas Maddie singkat. "In my opinion, Helena has the same feeling as Hendery. Helena itu masih bisa digapai," tambah Maddie mengembalikan kepada topik awal.

lillebrorTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang