Chapter 2

2.9K 442 11
                                    

"Jungkook! Jungkook!"

Telinga Jungkook terasa berdenging. Manakala dia membuka mata, Naeul berada di sebelahnya.

"Sudah puas tidurnya? Sekarang waktunya kau bangun!" perintah Naeul.

Jungkook terkesiap, kepalanya terasa sakit. Manakala melirik jam dinding, tubuhnya langsung berjengit bangkit dimana tubuhnya sempoyongan.

"Taehyung bilang kau jatuh sakit." Naeul berujar, memeriksa kening Jungkook dengan telapak tangannya kemudian berdecak. "Sudah tidak apa, 'kan? Kau bisa bekerja jika begitu." Naeul melangkah keluar sembari menatap jam tangannya sekilas. "Aku ada rapat dan mendadak harus keluar kota selama beberapa hari." gerutunya.

Jungkook turun dari ranjangnya. Dia menata kasurnya dengan cepat dan pergi ke kamar mandi secepat kilat. Kemudian, dia langsung melesat keluar untuk mulai bekerja.

"Jung, aku meninggalkan rumahku padamu bersama Taehyung dalam beberapa hari karena hari ini aku harus pergi keluar kota. Pria itu entah pergi kemana, mungkin saja bercinta di pagi hari dengan simpanannya." Naeul berdecak. "Ah, benar-benar merepotkan memiliki suami seperti dirinya."

Jungkook menganga. Alis matanya naik mendengar ucapan Naeul.

"Kau tidak perlu seterkejut itu. Tiga bulan kau bekerja di sini, kau pasti sudah terbiasa." Naeul menarik satu kursi makan dan duduk di sana. "Buatkan aku cappucino, cepat!" perintah Naeul yang membuat Jungkook langsung bereaksi. Naeul memijat keningnya, dia mengecek ponselnya dan mengembuskan napas kasar. "Apa kau tidak tahu dimana Taehyung berada? Ponselnya tidak aktif."

Jungkook mengulum bibirnya sebentar. "Nyonya, semalam kami pergi ke pesta pernikahan teman Tuan." jawab Jungkook.

"Oh, jadi kalian pergi bersama?" tanya Naeul dan Jungkook mengangguk. "Apa kalian langsung pulang malam itu?"

Jungkook terdiam. Entah mengapa dirinya lupa. Sepertinya memang mereka langsung pulang setelah acara pernikahan itu dan setelah Taehyung mengajaknya berunding. "Kami langsung pulang, Nyonya."

Naeul terdiam sekejap. Dia memegang keningnya lagi dan memijitnya pelan. "Ponselnya tidak bisa dihubungi. Aku sudah mencobanya." tukasnya kesal. "Seharusnya dia memberitahuku. Aku baru saja pulang jam lima subuh tadi dan tidak mendapatinya berada di kamar." Naeul bercerita.

Jungkook datang membawa secangkir cappuccino yang Naeul pinta dan menaruhnya di depan Naeul. Walaupun memang terlihat mereka sering bertengkar dan dia sudah tahu apa yang terjadi di dalam keluarga kecil ini, sepertinya Naeul menaruh rasa khawatir sedikit Taehyung dan bahkan dia merasa kesal karena Taehyung tidak ada kabar. Jungkook sendiri tidak tahu kemana perginya Taehyung karena dia benar-benar jatuh terlelap ketika sudah pulang setelah pesta kecil-kecilan yang dia dan Taehyung buat. Entah siapa yang mabuk, Jungkook tidak mengingatnya. "Apakah Nyonya akan mengajaknya?"

"Tentu. Aku harus mengajaknya keluar kota karena aku harus menghadiri acara pernikahan. Itu sebabnya aku menolak untuk ikut ke acara pesta pernikahannya." jelas Naeul. Dan kini Jungkook mengerti mengapa Naeul menolaknya.

Mata Naeul menatap sesuatu di balik tubuh Jungkook. Dia berdiri sebelum menyentuh cappucinonya. Dia mendapati sebuah sticky notes tertempel di rak atas melayang di dapurnya. Naeul meraihnya dan membacanya, itu adalah sticky note yang terdapat tulisan Taehyung di sana. Mata Naeul berkilat ketika membaca cepat. "Ah, suami tidak berguna!" Naeul meremas kertas itu dan melemparkannya dekat ke tong sampah. "Dia pergi dengan meninggalkan pesan sampah seperti ini."

Naeul berjalan meraih tasnya dan menentengnya segera. "Jika Taehyung menanyakan keberadaanku, aku pergi bersama kekasihku keluar kota. Jangan memintanya untuk menghubungiku ataupun mencariku. Aku akan pergi selama beberapa hari, tidak tentu berapa lama. Tolong jaga rumah." pesan Naeul sebelum akhirnya dia benar-benar pergi.

Jungkook mengembuskan napasnya. Matanya melirik cappucino buatannya yang masih panas tidak tersentuh oleh Naeul sedikitpun. Dia kemudian melirik kertas yang dibuang Naeul, mengambilnya dan membacanya.

"Naeul, aku pergi fajar karena jadwalku dengan mahasiswaku bertemu. Maaf tidak membuatmu senang. Aku mencintaimu."

- Taehyung -

Apa itu sebabnya Naeul marah-marah? Dilihat, Taehyung memberikan pesan yang romantis untuk istri tercintanya.

Jungkook memilih menyimpan kertas itu kemudian bergegas merapikan rumah yang sedikit kotor. Seperti biasa, dia harus menyelesaikan tugasnya dan berangkat untuk kuliah di jadwal siang.

Jadwal kuliah Jungkook terbilang cukup lama. Jungkook adalah mahasiswa aktif yang mengikuti satu kegiatan sebagai acuan untuk dirinya lulus dengan nilai mata kuliah sempurna. Kendatipun merasa lelah, tubuh Jungkook harus dipaksakan bekerja untuk mendapatkan tambahan uang. Memang benar jarak rumahnya tidak jauh dari rumah Taehyung dan universitasnya, akan tetapi Naeul yang memintanya untuk tinggal dan menetap sementara di rumah ini.

Jam kuliah selesai, semua sudah bubar. Jungkook menenteng seplastik besar berisikan kebutuhan rumah tangga setelah dia berbicara pada Naeul dan Naeul memberikannya uang lewat kartu debit transfer khusus untuknya. Naeul sepertinya tidak peduli, mau dia memakai uang itu untuk kebutuhannya tidak masalah, asalkan dia tidak boleh mencuri di rumah. Bos yang baik.

Ketika menenteng belanjaan sambil berjalan, Jungkook memikirkan kemungkinan-kemungkinan yang ada. Taehyung tidak biasanya akan pergi hanya dengan meninggalkan sticky note. Dia pasti akan meninggalkan pesan padanya jika harus pergi terlebih dahulu sebelum Naeul bangun, atau membangunkan Naeul dengan mencium kening Naeul dengan lembut. Tidak mungkin Taehyung seperti itu. Pasti ada yang tidak beres.

Bahkan, ponselnya pun tidak bisa dihubungi.

Mengingat kejadian semalam, Jungkook bermimpi tentang bercinta itu lagi. Dia tidak tahu bagaimana dia menghentikan itu semua. Tentang mimpinya, dia lupa apa yang terjadi setelah pesta itu lagi. Semakin dia mengingatnya maka semakin pula kepalanya terasa pusing. Mungkin dia bisa bertanya dengan Taehyung nanti jika pria itu sudah pulang.

Mimpi itu terasa sangat nyata sekali seperti di mimpi-mimpi sebelumnya. Jungkook tidak tahu apakah ini bisa disembuhkan atau tidak, hanya saja mimpi itu membuatnya canggung tiap dia berpapasan dengan Taehyung.

Kejelasan mengenai siapa yang mabuk malam itu harus dia cari tahu sendiri, dengan Taehyung sebagai partner yang mengajaknya.



To Be Continued...

Coba tebak, siapa yang mabuk?

BELAMOUR [M] ✔Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang