Chapter 17

2.5K 360 16
                                    

Taehyung, Naeul, dan Jackson sudah berkumpul di tengah keluarga. Jungkook menguping pembicaraan mereka pagi ini di bilik tembok yang memisahkan antara dapur dan ruang tengah.

Banyak sekali kertas-kertas yang menumpuk di atas meja. Jungkook mengira itu adalah pembagian harta gono-gini yang harus mereka sepakati, namun ternyata jika ditelusuri lebih lanjut, itu adalah kertas perceraian. Harta di sini seutuhnya milik Taehyung, kecuali lemari pakaian itu milik Naeul.

Naeul memperkenalkan Taehyung kepada Jackson, yang diketahui sebagai kekasih Naeul (calon Naeul) sekaligus kuasa hukum perceraian mereka. Naeul berujar bahwa besok mereka akan mengurus perceraian mereka ke pengadilan, lalu dua hari setelahnya persidangan itu terjadi. Taehyung menandatangani surat itu beserta Naeul.

"Kau tidak memiliki kata-kata terakhir, Taehyung?" tanya Naeul.

Taehyung menggeleng. Tidak ada. Kakinya yang masih terasa sakit pun enggan menyakitinya hingga bersuara. Dia terlalu lelah dalam hubungan buruk ini. Sebaiknya segera diakhiri, atau dia tidak bahagia sama sekali.

Terlambat lo, Tae!

"Semua berkas sudah lengkap. Tinggal menanti persidangan." kali ini Jackson bersuara. Dia membereskan kertas-kertas dan menumpuknya sesuai urutannya dengan rapi.

"Aku akan tinggal beberapa hari di apartemenmu dengan Jackson. Jarak apartemen baruku dengan pengadilan cukup jauh dan harus dijangkau menggunakan mobil setidaknya dua jam. Jika tidak berkenan, aku bisa menyewa hotel." ujar Naeul dan Taehyung hanya mengendikkan bahunya. Itu berarti Taehyung tidak terlalu mempedulikan.

Tiba-tiba ponsel Naeul berbunyi. Naeul pamit untuk menerima telepon itu. Taehyung beranjak dari kursi untuk membenahi kamar. Naeul berkata jika hari ini barang-barangnya yang meliputi pakaian, sepatu, dan lainnya akan segera dipindah.

Jungkook memberanikan diri untuk keluar setelah mereka berdua pergi, kecuali sosok Jackson yang masih sibuk mengurus berkas. Jackson memandang Jungkook yang datang dengan membawa senampan minuman.

"Mau kemana kau?" tanya Jackson ketika Jungkook selesai menaruh nampan dan akan pergi. Belum sempat Jungkook menjelaskan, Jackson sudah menyeringai. "Oh, tempatmu memang di dapur, ya? Aku lupa." kekehnya yang membuat Jungkook berpikir bahwa Jackson mengejeknya. "Mengapa harus duduk di kursi dapur seperti orang bodoh? Lebih baik kau duduk di sini." Jackson menepuk-nepuk pahanya, membuat Jungkook tanpa berbicara langsung meninggalkannya.

"Hei! Tidak sopan sekali!" teriak Jackson bersamaan dengan Naeul yang datang dengan wajah berseri.

"Siapa?" tanya Naeul.

"Siapa lagi jika bukan pembantumu itu?" Jackson menunjuk ke arah Jungkook. Di sana Jungkook berdiri tegang karena Naeul memergokinya.

"Jungkook bukan pembantu. Dia temanku di sini. Memang sudah seperti itu antara aku dan Jungkook. Dia bebas di sini." jelas Naeul mengambil secangkir teh lalu menyeruputnya dengan pelan.

"Kau tidak boleh memperlakukan pembantumu seperti itu, Sayang. Dia bisa berlaku sekenanya."

Naeul hanya tersenyum tipis. "Lanjutkan pekerjaanmu, Jungkook." perintahnya yang membuat Jungkook menganggukkan kepalanya dan pergi.

Untung saja Naeul memihaknya. Bagaimana bisa Naeul yang cantik seperti itu memilih pria mesum seperti Jackson? Memang, sih, Jackson itu tampan, tetapi jika ketampanannya untuk mesum semata, buat apa? Apakah Naeul tidak akan menyesal telah berpisah dengan Taehyung? Sementara Taehyung adalah pria yang sebaik-baiknya seorang pria?

Kendatipun sudah diperingatkan Naeul dan menjauh, Jackson pun tetap mengejar Jungkook dan mencuri-curi kesempatan.

Di saat Taehyung mengambil alih untuk menunjukkan beberapa barang-barang Naeul yang harus diangkat ke truk besar, Naeul yang tengah menelepon karena pekerjaannya, Jackson melangkah ke dapur untuk menemui Jungkook yang tengah menaruh pakaian ke dalam mesin cuci. Pakaian Naeul sangat banyak sekali, membuatnya bertambah tugas.

Jungkook hampir berteriak jika saja dia tidak bisa mengontrol tubuhnya. Jari Jackson menyentuh pantatnya. "Tuan—!"

"Ssttt..." Jackson menaruh jemarinya di atas bibirnya. "Sudah memiliki pasangan?" tanyanya dengan tangan bergerak menyibakkan poni Jungkook.

Demi apapun Jungkook tidak bisa bergerak dengan leluasa. Dia merasa tegang karena jarak tubuh Jackson begitu dekat dengannya. Dia mencoba meloloskan diri namun tidak bisa. Apa yang diinginkan oleh pria ini?

"Tuan? Apa yang Anda inginkan?"

"Kau." jawab Jackson menyeringai. "Bagaimana ... bisa ... seseorang yang menggoda dengan tubuh seksi seperti ini bekerja menjadi pelayan?"

Jungkook memundurkan tubuhnya ketika tubuh Jackson kian menghimpitnya. "Tuan, jika kau bermacam-macam aku akan berteriak! Ini bisa dikatakan sebagai pelecehan!"

Alis Jackson naik dan dia tertawa. "Pelecehan seperti apa maksudmu, hm? Pelecehan seperti ini?" kedua tangan Jackson berada di atas dada Jungkook tepat. Belum sempat dia meremasnya, dari arah belakang tinjuan menghampiri kepalanya hingga Jackson tersungkur.

"Beraninya kau!"

Itu Taehyung dengan emosinya. Dia menarik kerah kemeja Jackson dan hampir memukulnya lagi jika saja tangan Jungkook tidak menahannya.

"Taehyung! Sudah! Sudah! Nanti bisa kacau!" larang Jungkook.

Taehyung hampir membuka suara ketika tiba-tiba saja Naeul datang dan terkejut. "Kalian bertiga sedang apa di sana?" tak membutuhkan jawaban, Naeul segera melanjutkan. "Jackson! Ikut denganku!" ujarnya.

Jackson mengerling nakal pada Jungkook kemudian menepuk bahu Taehyung. "Dia lumayan juga, Bro!" bisiknya terkekeh kemudian pergi.

Jungkook tak dapat membendung air matanya. Dia kembali fokus pada pekerjaannya sementara Taehyung membatu di tempat.

"Apa yang sudah dia lakukan padamu?" tanya Taehyung.

"Kau sudah tahu, 'kan? Apakah aku harus menjelaskannya?" tanya Jungkook.

Taehyung menarik tangan Jungkook dan langsung memeluk Jungkook dengan erat. "Dia melakukan sesuatu yang buruk terhadapmu." bisiknya menciumi kepala Jungkook bertubi-tubi.

Jungkook membalas pelukan itu tak kalah erat. "Apakah aku boleh meminta, untuk tidak bertemu dengan dia lagi?" tanya Jungkook dengan isakan kecil yang mulai terdengar.

Taehyung mengangguk. "Secepatnya, Jungkook. Aku akan membawamu pergi."


To Be Continued...

BELAMOUR [M] ✔Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang