Chapter 20

3.4K 346 50
                                    

Notes : kayaknya aku gak bisa ninggalin cerita ini gantung gitu aja. Mau sampe selesai, 'kan? Aku bakalan selesein cerita ini.
Let's finish this story. C'mon!

﹌﹌﹌﹌﹌ ✿   ❀   ✿ ﹌﹌﹌﹌﹌

Apa yang membuatmu bersedih? Dilupakan begitu saja? Ditinggalkan begitu saja? Atau mungkin dikhianati?

Agaknya, Taehyung tidak akan mengerti tentang ini. Dia tidak belajar lebih dahulu tentang sesuatu yang belum dia tamatkan.

Apakah Jungkook harus bertahan? Atau mungkin melepaskan?

Tangisannya tidak dipungkiri lagi bahwa semua yang sudah terbendung, kini pecah begitu saja. Sosok Yoongi memeluknya dengan erat, sementara sosok Naeul mencoba memberi pemahaman bahwa Taehyung bukanlah suaminya lagi.

"Kau harus melepaskan." kata Yoongi, mengusap pelan wajah Jungkook yang basah oleh air mata. "Apakah kau mau berputar-putar di siklus ini saja? Jungkook, kau harus bahagia. Kau tidak membutuhkan sosok Taehyung."

"Tapi dia tidak bisa bertahan dalam kesengsaraan."

"Dan kau akan mengorbankan segalanya? Jangan bodoh, Jungkook! Kau adalah adikku. Aku tidak mau kau melakukan hal ini demi orang lain. Berhenti bekerja, lalu bergabunglah denganku." Yoongi menghapus air mata Jungkook. "Kau bukanlah mainannya."

"Hyung, aku tahu cintaku terlalu menye-menye."

"Ya, karena kau tidak pandai dalam urusan cinta. Hal yang begitu sakit yang kau temui adalah cinta, Jungkook." Yoongi memberi nasehat. "Aku tahu kau masih polos dalam urusan ini. Tapi aku mohon untuk kali ini, jangan pernah mencoba untuk kembali." Yoongi menatap wajah Jungkook. "Bolehkah Hyung meminta?"

Jungkook menelan ludahnya kasar. Dia membutuhkan waktu. "Aku akan memikirkannya."

~•~

"I can't leave him, Jackson. Please!"

"And you want to forget anything about us? Naeul, please?"

Naeul mengusap wajahnya. "He need me. Dia butuh aku. Untuk sekarang, keadaannya belum pulih."

"Five days, Naeul."

"Dia akan cepat pulih jika aku ada di sampingnya. Setelahnya, aku akan menyerahkan ini kepada Jungkook." jelas Naeul. "Please understand me, Jackson. Jungkook is my young brother. Kita akan pergi ke Australia setelah ini."

Mereka berdua tiba-tiba terhenyak dari langkah mereka karena Jungkook dan Yoongi berada di sana. Jungkook gemetar sementara Yoongi menatap mereka tak paham.

"Apa maksudmu dengan Jungkook is my young brother, Nona?" tanya Yoongi tiba-tiba yang jelas membuat Naeul salah tingkah sekaligus berkeringat dingin. Jackson di sana mencoba membantu Naeul menjawab sebisanya.

"Ini bukan urusanmu. Jadi kuharap kau tidak mencampurinya." jelas Jackson.

"Aku berhak tahu karena Jungkook adalah manusia." Yoongi berkata. "Jadi katakan sejujurnya."

Naeul menatap Jungkook dengan tajam, kemudian memalingkan tatapannya ke sembarang arah.  "Jungkook, ada beberapa hal yang harus kau ketahui." Naeul membasahi tenggorokannya yang kering. "Kau..."

Jungkook menatap Naeul. Dia mengharapkan jawaban yang pasti. "Ya?"

"Kau adalah adik kandungku."

Blam!

♚♚♚

4 years later...

"Pemerintah mengonfirmasi bahwa suhu dingin di Korea mencapai..."

Ding! Dong! Ding! Dong!

"Keberangkatan kereta akan dimulai jam tujuh malam. Penumpang diharapkan segera bersiap-siap karena lima menit lagi kereta akan berhenti. Terima kasih telah menggunakan jasa transportasi kereta api dan semoga perjalanan Anda menyenangkan."

"Kau mendengarnya?"

Jungkook mengangguk. Dilepasnya headset yang menyumbat telinganya, menyimpannya beserta ponselnya ke saku celananya, kemudian merapikan pakaiannya yang terlihat kusut. Seperti yang diinformasikan, kereta berhenti tepat setelah lima menit berlalu.

"Jungkook, aku hanya bisa mengantarmu sampai di sini."

Jungkook mengangguk. Dikecupnya kening sang Adik kemudian tersenyum. "Kau harus bisa menjaga dirimu sendiri." pesannya. "Aku tak bisa berjanji pulang dalam keadaan seperti harapanmu."

"Ya. Yoongi Oppa pasti bisa menjagaku."

Jungkook tersenyum. "Melihatmu tumbuh besar, rasanya tidak mungkin. Baru saja kemarin kita bermain, 'kan?"

"Kau akan menjadi kakak kesayanganku." matanya mulai berkaca-kaca. Jungkook merasa iba.

"Yoongi Hyung yang akan menggantikan peranku. Selamat tinggal, Nerin." Jungkook melambaikan tangannya.

Min Nerin, adik dari Min Yoongi, balas melambaikan tangannya. "Jungkook, kejar cita-citamu di luar negeri sana. Jangan sampai kau melupakan keluargamu."

Tidak akan...

Kereta mulai melaju. Hal yang membuat Jungkook rindu nanti adalah keluarganya dan seluruh kenangannya. Empat tahun terakhir semenjak dia mengetahui status keluarga kandungnya, hal itu pula yang membawanya pergi dari sini. Menyelesaikan kuliah, disumpah menjadi dokter, dan dikirim ke luar negeri. Semenjak saat itu, dia tidak tahu bagaimana kabar keluarga Naeul, kakak kandungnya dan juga suaminya. Kim Taehyung.

Rencana mereka menikah dibatalkan. Naeul bersiteru dengan sang Mama dan juga Taehyung. Mereka resmi bercerai, menyisakan Jackson yang ternyata kabur entah kemana bersama pujaan hati gelapnya. Naeul memutuskan untuk single parent tanpa suami dan juga tanpa anak. Jungkook bertemu dengan ibu kandungnya, hanya sebentar karena Yoongi menariknya jauh dan bersumpah tak'kan membawanya kembali ke sana.

Sementara Taehyung kecewa. Dia dengan amnesianya berencana akan membangun kehidupan baru. Jungkook mungkin berpendapat bahwa Taehyung akan mendapatkan pujaan hatinya kembali. Taehyung tak mengingatnya sama sekali. Yang dia ingat hanyalah Jungkook adalah pelayan rumahnya.

Untuk sekarang, biarkan kereta melaju membawa tangisan Jungkook untuk dilepas bersama kenangan...








BELAMOUR Season 1 [END]

BELAMOUR [M] ✔Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang