Akhirnya waktu yang dinanti-nanti telah tiba. Bahagia terpancar jelas di setiap manusia yang ada di ruangan mewah ini.
Dan yang paling bahagia tentunya saja sang pengantin--Farel dan Fani--yang kini tengah duduk manis di atas pelaminan
Diandra saat ini ditemani oleh tunangannya--Samuel--mereka juga tampak serasi karena memakai baju yang sama dengan warna coklat susu
Melihat kakaknya telah memiliki seseorang yang kini menjadi tanggung jawab entah kenapa Diandra menjadi sangat sedih, sebentar lagi dia akan kehilangan kakaknya. Kakaknya yang dari dulu selalu menjaganya, meski dinas jauh, Farel tak pernah lupa menanyai kabar adiknya, dimana adiknya berada dan sedang bersama siapa. Diandra sangat beruntung memiliki kakak seperti Farel, kakak yang selalu menjaga dan melindunginya. Kakak yang selalu membuatnya tertawa tanpa tangis sedih. Bagi Diandra Farel adalah laki-laki sempurna kedua setelah daddynya--Aliandra--
"Selamat ya kak" ucap Diandra kemudian memeluk kakak iparnya--Fani
"Sebentar lagi kamu juga nyusul ya. Selamat atas pertunangan kalian" ucap Fani dengan senyum merekahnya
"Sangat cantik" batin Diandra dan tersenyum lebar lalu memeluk kakak iparnya.
"Kita makan dulu ya kak" pamit Diandra dan mendapat anggukan dari kedua mempelai
"Ayo mas" ajak Diandra
Samuel menggenggam erat tangan Diandra, membawanya menuju meja panjang yang sudah berisi berbagai macam hidangan yang siap disantap. Penampilan makanan itu sungguh menggugah selera makan. Terlihat benar-benar lezat.
Sebagai calon istri yang baik, Diandra terlebih dahulu mengambilkan makanan untuk Samuel, itulah yang Diandra pelajari dari mommynya.
"Nasinya seberapa mas?"
"Udah cukup segitu saja"
"Mas mau apa nih?" Tanya Diandra sambil melihat-lihat menu yang disajikan
"Kamu aja yang pilih, pasti aku makan kok"
Diandra semakin bingung, ia takut jika mengambil salah satunya, Samuel tidak menyukainya
"Ayo sayang, yang nunggu banyak" bisik Samuel
Diandra sedikit terkejut dengan panggilan barunya itu, namun ia segera menormalkan detak jantungnya, ini bukan waktu yang tepat untuk terpana dengan ucapan manis Samuel.
Setelah memilihkan menu untuk Samuel, Diandra harus kembali lagi ke bagian nasi, mengambil untuk dirinya sendiri
"Mas cari tempat duduk dulu ya, Diandra mau ngambil nasi dulu"
"Enggak perlu, kita makan berdua"
"Tapi mas itukan dikit"
"Mas sudah kenyang, mari makan berdua"
Tak ada pilihan lain, akhirnya Diandra mengangguk, mereka makan sepiring berdua. Banyak pasang mata yang memperlihatkan mereka berdua. Memang terlihat cukup aneh, menu makanan masih sangat banyak, lalu kenapa makan sepiring berdua? Mungkin itulah yang dipikirkan oleh orang-orang yang melewati mereka.
"Gak usah dipikirin orang-orang" ucap Samuel
"Tapi nggak enak mas"
"Ini acara keluarga kamu, dan sebentar lagi menjadi keluarga aku juga. Jadi kamu gak perlu bingung, mereka hanya tamu dan kita adalah tuan rumahnya"
Diandra membenarkan ucapan Samuel. Berkat ucapan Samuel, Diandra merasa tenang. Ia makan dengan santai bahkan tanpa sengaja mereka memilih makanan yang sama sehingga membuat tawa tercipta