21~Dua Puluh Hari

412 43 9
                                    

Perpisahan antara Diandra dan Samuel masih terjadi. Diandra yang terus menangis kala melihat kondisi suaminya dari ponselnya yang sudah terinstal aplikasi CCTV rumahnya.

Berkali-kali Diandra memohon untuk mengakhiri semua ini, namun Farel tetap saja bersikeras untuk memberi pelajaran berharga kepada adik iparnya itu.

Ternyata begini jika hidupnya tak ada Samuel. Diandra merasa ada yang hilang. Ia merasa kesepian dan merindukan sosok Samuel di sampingnya.

"Kak, Diandra rinduu" rengek Diandra

"Stop Diandra. Berhentilah bersikap layaknya anak kecil" ucap Farel yang benar-benar pusing mendengar rengekan manja adiknya yang terus menerus

"Aku gak akan berhenti sampai kakak antar aku pulang ke Indonesia, antar aku kembali ke suamiku" bentak Diandra kemudian berlalu

Farel memijat pelipisnya yang benar-benar pusing. Ia sedang menangani berkas-berkas penting dan adiknya terus saja merecoki fikirannya.

"Diminum dulu mas" ucap Fani yang datang membawakan secangkir teh hangat.

"Terimakasih sayang" ucap Farel sambil mencium puncak kepala istrinya.

"Kamu boleh memberi pembelajaran ke Samuel. Tapi jangan melukai adik kamu sendiri sayang" tutur Fani

Farel menghela nafas berat. Benar yang dikatakan istrinya, ia sedikit menyakiti Diandra. Namun ia bisa apa? Mungkin sebentar saja, Diandra merasakan sakit, nanti saat pertemuan itu tiba, Farel yakin, Samuel akan menjaga Diandra sepenuhnya.

"Aku akan suruh Deo buat temui kakaknya itu. Buat kasih video Diandra ke Samuel"

"Mas kapan rekam video itu?"

"Aku pasang kamera kecil dilamar Diandra"

Fani tersenyum "Semoga dengan video itu bisa mengobati rasa rindu Samuel. Dan biar Samuel tahu, kalau Diandra akan baik-baik saja disaat bersama kakaknya"

🌵🌵🌵🌵🌵

[JAKARTA]

"Dok ada operasi mata jam 10 nanti" ucap asisten dokter

"Kamu cari dokter pengganti aja Sar. Saya lagi gak bisa fokus"

"Maaf dok. Saya tahu dokter sedang bersedih karena istri dokter hilang. Tapi bukankah dokter dulu telah melantunkan ikrar? Jadi saya harap dokter tidak mengingkarinya dan melanggar itu semua dok"

Samuel membenarkan apa yang disampaikan asistennya kali ini. Ia harus bisa profesional "Baiklah, saya akan mempersiapkan diri. Tolong kamu siapkan segala keperluan operasi"

"Baik dok, saya permisi"

Samuel melihat wallpaper di ponselnya. Mengamati wajah, suara, dan perhatian yang selama ini ia rindukan.

"Sayang, aku rindu kamu. Kamu dimana?

Samuel mendekatkan ponselnya, mengecup singkat foto istrinya itu

"Ternyata benar, yang berharga akan terlihat ketika hal itu hilang. Aku janji sayang, kalau kamu kembali, aku akan jaga kamu untuk selamanya"

Samuel masih mengamati foto istrinya. Ia benar-benar ingin Diandra ada disini, disampingnya dan bersamanya saat ini, nanti dan selamanya.

Tok tok tok

"Masuk"

"Hai sayang"

Samuel memijat pangkal hidungnya kala tahu siapa yang datang menemuinya

MINE Seasone 2 [COMPLETED]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang