Disinilah Diandra sekarang, bersama kakak tercintanya. Mereka berdua telah sampai di alamat yang tertera di kartu nama itu. Mereka datang untuk mencicipi rasa makanan yang akan dijual di Damba Coffe.
Tok tok tok
"Permisi"Pintu megah itu terbuka, langsung muncul sosok yang tidak di kenal oleh Diandra
"Maaf, Mas Samuelnya ada?"
"Saya pembantu disini non, tadi tuan Samuel sudah berpesan kepada saya. Non mau coba ayam geprek dan ayam bakar kan?"
"Iya bi"
"Mari masuk"
Diandra dipersilahkan masuk, dan ternyata di meja sudah tersaji ayam geprek 2 porsi dan ayam bakar 2 porsi
"Silahkan dinikmati non, tuan"
Diandra tersenyum ramah pada bibi, dan bibi berlalu ke dapur, meninggalkan Diandra dan Farel di rumah asing ini.
"Enak juga kak" puji Diandra
"Kayaknya ini tepat deh di coffee shop kamu. Tapi yang ayam geprek aja, lebih mudah buatnya"
"Iya deh kak. Setuju sama keputusan kakak"
"Selamat malam"
Suara berat itu menghentikan aktivitas Diandra dan Farel yang sedang mencicipi masakan dari Samuel
"Eh mas Samuel"
"Maaf saya terlambat, ada pekerjaan yang tak bisa ditinggalkan"
"Iya" jawab Diandra seadanya
Terlihat bibi segera menghampiri tuannya. Menerima tas dan jas yang dilepas oleh tuannya.
"Bagiamana rasanya? Apakah bisa kita bekerja sama?"
"Kami setuju dengan ayam gepreknya saja"
"Baik. Mulai besok saya akan kirim chef untuk stay di coffee shop kalian"
"Baiklah, untuk pembayaran bagaimana?" Tanya Farel
Mereka membicarakan segala hal tentang kerja sama baru ini. Sebuah bisnis kecil untuk membuka menu baru di coffee shop yang di beri nama Damba Coffe.
"Baiklah kita anggap deal" ucap Samuel
Diandra berjabat tangan dengan Samuel, sebagai bentuk kesepakatan kerjasama mereka.
"Terimakasih mas Samuel. Kami permisi" pamit Farel.
Diandra dan Farel langsung masuk ke dalam mobil, waktu terus berjalan dan tak terasa sudah larut malam
"Mau kemana lagi dek?" Tanya Farel
"Mampir sebentar di minimarket ya kak"
"Baiklah"
Farel memelankan laju mobilnya agar tidak melewati minimarket. Meski sudah selarut ini, namun kendaraan yang melintas tetap saja ramai, bahkan semakin ramai. Setelah menemukan sebuah minimarket, Farel segera memarkirkan mobilnya tepat di halaman minimarket
"Kamu mau apa sayang? Biar kakak yang turun"
"Nutri boost coklat ya kak, sama jajan"
"Siap tuan putri"
Farel turun untuk membelikan keinginan adik tercintanya.
Diandra benar-benar mengantuk, ia terlalu lelah hari ini. Diandra mencari posisi ternyamannya, tanpa sengaja Diandra masuk ke alam mimpi indahnya.
🌵🌵🌵🌵🌵
Diandra menggeliat, matanya terbuka kala sinar matahari menyinarinya secara paksa. Sinar matahari yang menembus lewat celah korden putih transparan miliknya, membuatnya mau tak mau harus segera bangun.