"Di... Diandraa"
"Sayangg"
Clik
Seluruh lampu menyala dengan sendirinya kala Samuel menginjakkan kaki lebih dalam ke ruang tamu.
Pemandangan pertama kali yang Samuel lihat adalah keadaan rumah yang benar-benar sepi. Samuel melangkahkan kaki jenjangnya menuju ke kamarnya--Kosong.
Dimana istrinya?
Samuel langsung merogoh sakunya untuk mengambil ponselnya
"Kesini sekarang"
Tak lama kemudian Randa yang kini tinggal di paviliun datang tergopoh-gopoh menghampiri tuannya
"Dimana istri saya?"
"Tadi saya mengantarnya ke rumah nyonya Prilly, dan setelah itu Bu Diandra meminta saya untuk pulang terlebih dahulu" Terang Randa jujur
Samuel memberi isyarat dan Randa langsung pergi dari hadapan bosnya itu
Samuel berusaha menghubungi Diandra namun nomernya tidak aktif, menghubungi kedua mertuanya juga tidak aktif, Farel dan Fani juga tidak aktif
"Akhh"
Ponsel Samuel melayang dan mendarat begitu keras di lantai, memuncak sudah amarah Samuel.
"Kamu dimana?" Lirih Samuel
Terlintas sebuah ide untuk mendatangi rumah mertuanya. Dimana terakhir keberadaan istrinya.
Sepi!
Itulah jawaban yang Samuel dapatkan setelah tiba di lokasi.
Samuel kembali ke mobilnya, ia menyusuri jalanan Ibu Kota yang begitu ramai
"Kamu dimana sih sayang?" Racau Samuel
"Kenapa disaat aku mau memperbaiki semuanya, menebus segala kesalahanku, kamu malah pergi"
Samuel teringat akan satu nama, ia bergegas menuju ke rumahnya, rumah bundanya.
Bugh
"Dimana Diandra?" Bentak Samuel
"Diandra itu istri lo bang, kenapa tanya ke Deo?"
"Saya tahu kamu masih mencintainya" Samuel menatap nyalang adik satu-satunya itu
"Hahahaha" Tawa devil Deo menggema di seluruh penjuru rumah
Dimana Tari dan Rusnia? Mereka ada di sudut ruangan dengan rasa takut melihat 2 laki-laki kakak beradik saling bertengkar.
"Stopp Sam" teriak Tari
"Kasih tahu saya dimana Diandra!" Bentak Samuel lagi
Deo menghempaskan cekalan tangan Samuel yang mencekik kerah bajunya.
"Bukannya lo benci sama Diandra, sekarang dia hilang kenapa lo seperti orang gila?" Ejek Deo semakin menambah amarah Samuel
"Diem bocah ingusan!" Bentak Samuel
"Iya gue bocah ingusan, sampai-sampai lo dengan mudahnya mempermainkan hidup bocah ingusan ini, lo sadar gak sih bang, lo itu perusak hidup orang lain. Gue, Diandra, dan istri gua--Rusnia--kami manusia bukan boneka yang bisa seenaknya lo bikin hidup kami layaknya di panggung sandiwara"