Gaun putih yang begitu elegan melekat dengan sangat sempurna di tubuh gadis cantik yang saat ini sedang menuruni tangga.
Semua mata para tamu undangan tertuju hanya kepada sosok sempurna itu. Semua mengagumi kecantikan yang terpancar sangat jelas. Seolah-olah dia adalah bidadari yang turun dari khayangan.
Langkah pelan namun pasti dengan senyum menawannya ia menghampiri sosok laki-laki yang menatapnya dengan penuh puja, membuatnya semakin tersipu malu.
Sang pria yang telah menunggu tersenyum begitu lebar. Ia bahagia, akhirnya hari yang ditunggu-tunggu tiba juga. Dengan lembut ia meraih tangan gadisnya. Membantunya untuk duduk di kursi dan kemudian akad pun akan bisa dilaksanakan.
"Bagaimana sudah siap?" Tanya bapak penghulu
"Siap pak" jawab Samuel
"Baik saudara Samuel silahkan jabat tangan saya dan ikuti ucapan saya"
Samuel mengarahkan tangannya untuk menjabat tangan ayah mertuanya.
"Saudara Samuel Reviano Ratama engkau saya nikahkan dan kawinkan dengan putri saya Diandra Letta Librivia bin Aliandra Ferdian Rivaldo dengan maskawin seperangkat alat sholat dan uang senilai 4 milyar dibayar tunai"
"Saya terima nikah dan kawinnya Diandra Letta Librivia bin Aliandra Ferdian Rivaldo dengan maskawin tersebut dibayar tunai" Ucap Samuel dengan sekali tarikan nafas
"Sah?"
"SAH"
Akhirnya Samuel bisa bernafas lega. Bukan hanya Samuel, Diandra yang berada disampingnya juga merasa sangat lega.
Bapak penghulu meminta mereka untuk menandatangani buku nikah setelah itu memasangkan cincin pernikahan.
Cincin modern yang sangat indah itu melingkar begitu sempurna di jari Diandra dan Samuel. Kemudian, Diandra meraih tangan suaminya dan mencium punggung tangannya. Sebagai ganti, Samuel memberikan kecupan singkat di dahi sang istri
Setelah moment sakral itu usai, pengantin di arahkan untuk duduk di pelaminan.
Dilanjutkan dengan berbagai acara untuk pengantin seperti sungkeman dan masih banyak lagi.
Setelah semua itu usai, para tamu undangan segera naik ke pelaminan untuk memberikan ucapan selamat
"Selamat ya kalian"
"Selamat menempuh hidup baru"
"Selamat ya"
"Selamat Diandra"
Dan masih banyak lagi ucapan selamat dan doa dari seluruh tamu undangan.
"Capek?" Bisik Samuel
Tak mau membohongi suaminya akhirnya Diandra menganggukkan kepalanya
"Duduk aja" ucap Samuel sambil membantu Diandra duduk
"Terimakasih" ucap Diandra dengan senyum manisnya setelah duduk dengan benar
"Selamat ya kak"
Diandra langsung bangkit kala mendengar suara yang tak asing itu.
Tak dapat berkata apapun, ia benar-benar bahagia bisa melihatnya kembali. Seseorang di masalalu yang sangat ia rindukan, dan hari ini berdiri tepat di hadapannya.
Diandra bergerak mendekat, ia ingin memeluk sosok itu, untuk menyalurkan rasa rindunya. Dengan senyum merekah Diandra mendekati sosok itu, dirinya benar-benar merindu
Tiba-tiba ada tangan yang mencegah pergerakan Diandra, siapa lagi kalau bukan suaminya.
"Kendalikan dirimu, atau kau akan menyesali perbuatanmu"