12~Manusia Es Batu

299 42 2
                                    

Waktu terus berjalan. Tak terasa sudah 1 bulan pernikahan Diandra dan Samuel. Kini Diandra dan Samuel telah pindah ke sebuah rumah yang sengaja Samuel beli. Dan sampai detik ini juga, Samuel belum berubah. Berkali-kali Diandra meminta penjelasan tentang pernikahan ini, Samuel selalu bungkam atau lebih parah malah marah-marah.

"Sampai kapan mas gak mau makan masakan aku? Ini udah sebulan loh"

"Sampai saya menerima pernikahan ini"

Diandra menghela nafas beratnya. Ia sudah tak terlalu ambil pusing perihal suaminya. Ia sudah jarang menangis atas segala tindakan kasar dari suaminya. Diandra sudah terbiasa dan memakluminya.

"Hati-hati mas" teriak Diandra karena suaminya sudah membuka pintu rumahnya, tanpa berpamitan.

Diandra segera melakukan pekerjaan rumah. Semenjak menikah, Diandra yang manja dan tak bisa apa-apa berubah drastis menjadi Diandra yang mandiri dan pandai mengurus rumah. Diandra berjanji kepada dirinya sendiri, dia akan berusaha menjadi istri terbaik untuk suaminya.

Tok tok tok

"Itu pasti mas Samuel, ada yang ketinggalan mungkin" lirih Diandra segera meletakkan sapunya dan menuju ke pintu utama rumah ini

"Mamah"kejut Diandra ketika membuka pintu. Diandra segera meraih tangan mertuanya, menciumnya menunjukkan kesopanan.

"Mamah apa kabar"

"Alhamdulillah sehat sayang"

"Mari mah masuk"

Diandra membawa koper mertuanya itu, dan kini mereka tengah duduk di sofa ruang tamu

"Mamah bolehkan nginap di rumah kalian?"

"Boleh dong mah. Inikan juga rumah mamah juga" ucap Diandra tersenyum

"Samuel berangkat?"

"Iya mah, mas Samuel baru aja berangkat"

Tari tersenyum, kemudian mengusap pelan rambut Diandra

"Apakah Samuel sudah cerita tentang alasan dia menikahi kamu?"

Diandra sedikit terkejut dengan pertanyaan mamahnya ini, bagi Diandra pertanyaan itu tak akan pernah ada jawabannya

Dengan ragu Diandra menggelengkan kepalanya

"Mamah disini. Kamu tenang aja ya. Mamah akan bujuk Samuel, biar dia menceritakan semuanya"

Diandra tersenyum kemudian mengangguk, berusaha mempercayai mama mertuanya

"Mamah mau cicipi masakan Diandra?"

"Boleh, kebetulan tadi mamah belum sarapan"

"Mamah harus makan tepat waktu. Jangan sampai sakit mah"

"Iya sayang"

Diandra tersenyum, ia menemukan sosok mama yang baik hati. Setidaknya jika ada mama Tari disini, luka Diandra akibat mas Samuel akan berkurang.

"Mari mah kita ke dapur" ajak Diandra

"Hmm harumnya masakan kamu sayang. Pintar masak juga ya kamu. Pasti Samuel suka banget, dia lebih suka masakan rumah daripada masakan luar, belum terjamin kebersihannya"

Diandra seketika merasa sedih, selama ini, makanan yang selalu Diandra masak tidak pernah disentuh oleh suaminya. Jangankan disentuh, dilihat saja pun tidak.

"Kok masih banyak sayang, Samuel tidak makan?"

"Eh. Makan kok mah. Makan dikit, soalnya buru-buru harus ke rumah sakit, ada jadwal pagi katanya" ucap Diandra

MINE Seasone 2 [COMPLETED]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang