Reyna - 3

2.7K 497 20
                                    

你们好✌

Gimana kabarnya? Semoga baik-baik aja ya. Aamiin...

Part ini aku dedikasikan untuk Alvino Lovers yang kangen sama Alvino hahaha... semoga suka ya.

Happy reading semua.

🖤🖤🖤

Sudah hampir tiga bulan berlalu namun Valerie belum juga mengirimkan kabar kepadanya, membuat Alvino pusing sekali akan kerinduan kepada gadis itu. Ditambah kini dia dihadapkan dengan adiknya, Arini yang sedang terbujur kaku dengan alat-alat penunjang kehidupan.

"Makan dulu, Bang. Nanti kamu sakit" Robert, Papanya memberikan sekotak sandwich untuk sarapannya pagi ini.

Paris sangat dingin pagi ini, namun tak bisa mengalahkan kedinginan hatinya yang sudah empat bulan ini tidak bertemu dengan Valerienya. Terakhir kali mendapat berita dari kekasihnya itu adalah tiga bulan lalu.

"Kita dekat dengan Italia, Bang. Kamu bisa kunjungi Valerie sebentar" kata Robert yang membuat Alvino tersenyum kecil.

Alvino memang menceritakan jika dia pergi bersama dengan Valerie dan berakhir dengan gadis itu yang menetap dengan keluarga kandungnya di Italia. Namun dia sama sekali tak menceritakan jika gadis itu sudah menjadi salah satu orang berpengaruh di Italia.

"Seandainya Abang bisa, Pa" jawab Andine dengan senyum mengejeknya. Gadis dua puluh delapan tahun itu adalah satu-satunya orang yang tau. Bahkan Margareth dan adik-adik tak tau menahu tentang status Valerie sekarang.

"Permisi" seorang dengan jas hitam rapi, sepatu pantofel mengkilat, dan kacamata hitam mendekati mereka dengan wajah datarnya.

"Ada yang bisa kami bantu?" tanya Robert mewakili anak-anaknya.

"Bisa saya berbicara sebentar dengan Tuan Alvino Utama?" katanya yang membuat Alvino menunjuk dirinya sendiri dengan tak paham. Namun begitu Alvino tetap mengikuti ke mana perginya laki-laki itu.

"Ini titipan dari Nona Muda Reyna" katanya seraya memberikan sebuah dokumen kepada Alvino. Membuat perasaan Alvino bersorak, hari ini dia mendapatkan kabar setelah sekian lama.

"Terima kasih" kata Alvino yang diangguki laki-laki itu sebelum berlalu.

Alvino memutuskan untuk kembali ke rumah yang sengaja dibeli Papanya untuk tinggal mereka di Paris selama masa penyembuhan Arini. Dia akan menghubungi Robert dan Andine yang sedang menjaga jika dirinya memutuskan untuk pulang.

Alvino masuk ke dalam kamarnya dan membuka dokumen itu dengan bahagia. Sekali lagi ada lima foto dan secarik kertas. Alvino mengerucutkan bibirnya dengan kesal. "Tiga bulan nggak ada kabar seharusnya jatah fotonya ditambah" gerutunya. Namun begitu senyum manis segera kembali bertengger di bibirnya.

 Namun begitu senyum manis segera kembali bertengger di bibirnya

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.
REYNA✔Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang