REYNA
***
Ini tentang Reyna Martinelli, pemimpin wanita Klan Martinelli dari Italia dan Klan Spencer dari Inggris. Bagaimana wanita yang dulunya lembut kini dituntut menjadi wanita yang tangguh karena jutaan nyawa bergantung kepadanya. Bagaimana car...
Gimana kabarnya nih? Semoga selalu sehat ya. Aamiin.
Happy reading semuanya.
🖤🖤🖤
Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.
Reyna Martinelli
Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.
Anderson Martinelli
Menginjakkan kakinya di London, Inggris, Reyna disambut oleh Pamannya, Anderson Martinelli yang memang sudah sebulan ini menetap di Inggris untuk bisnis klan mereka. Sedangkan Hazelina Spencer memutuskan untuk tinggal bersamanya di Verona, Italia.
"Apa kabar, Paman?" Reyna memeluk Anderson dengan erat. Reyna sangat menyayanginya meskipun mereka jarang sekali bertemu. Hal itu karena Anderson sangat berjasa menggantikan sosok Ayah untuk Reyna. Laki-laki itu mencintainya selayaknya anak sendiri mengingat Anderson tidak pernah menikah dan memiliki seorang anak.
"Aku sangat baik, Nak. Sering-seringlah kemari mengunjungi Pamanmu yang kesepian ini" katanya yang membuat Reyna terkekeh bersama dengan sang Paman.
"Jangan berbohong, Paman. Aku tau berapa banyak wanita yang Paman kencani dalam sehari" kata Reyna yang membuat Anderson cemberut.
"Jangan bilang Lord Hazelina Spencer itu masih sibuk memata-mataiku? Demi Tuhan aku sudah empat puluh tiga tahun!" kesal Anderson sambil berlalu menuju mobilnya disusul Reyna di belakangnya.
"Nenek sangat mencintaimu, Paman. Jadi aku rasa dia akan selalu memperlakukanmu layaknya bayi berusia empat puluh tiga minggu, padahal kau sudah setua ini" balas Reyna setelah mereka masuk ke dalam mobil Anderson.
"Sebenarnya aku sudah pernah mau menikah" kata Anderson yang membuat Reyna menoleh menatap Pamannya itu serius.
"Tapi wanita pilihanku dibunuh oleh Madre dengan alasan dia tidak tulus mencintaiku. Dia hanya mengincar uang dan kekuasaanku karena memang aku memungutnya dari rumah bordir" Anderson berkata cuek sambil melajukan mobilnya.
