Reyna - 10

2.5K 410 23
                                    

안녕하세요

Kejutan hari ini adalah aku double up karena Alvino lagi ulang tahun so happy reading semuanya.

Jangan lupa vote and commentsnya ya💚

🖤🖤🖤

Reyna menyantap makan malamnya yang sudah telat dengan pelan. Di depannya sudah duduk dua laki-laki yang sejak lima belas menit lalu saling menatap dengan tajam. "Bisakah kalian hentikan acara saling tatap itu? Steak di depan kalian akan segera dingin" kata Reyna setelah menyesap red winenya dengan anggun.

 "Bisakah kalian hentikan acara saling tatap itu? Steak di depan kalian akan segera dingin" kata Reyna setelah menyesap red winenya dengan anggun

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

"Selamat makan, Lady Reyna" laki-laki itu, Pangeran Enrique tersenyum singkat kepada Reyna sebelum mulai memotong daging di piringnya

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

"Selamat makan, Lady Reyna" laki-laki itu, Pangeran Enrique tersenyum singkat kepada Reyna sebelum mulai memotong daging di piringnya.

Berbeda dengan Enrique yang menurut, Alvino masih enggan melepaskan pandangannya dari laki-laki yang kata Reynald adalah seorang calon raja dari Spanyol yang dijodohkan dengan kekasihnya, Reyna.

"Sayang..." Reyna memanggil Alvino seraya menggenggam tangan prianya yang sudah mengepal di atas meja. "Makanlah" katanya sangat lembut. Bahkan Enrique yang melihatnya sudah menggenggam pisau dan garpunya dengan erat. Menahan rasa cemburunya.

"Aku nggak mau steak" kata Alvino dengan bibir mengerucut dengan lucunya. "Aku mau nasi goreng buatan kamu" lanjutnya sambil sesekali melirik wajah Enrique yang sudah memerah.

"Akan aku tunjukkan siapa calon suami Reyna sebenarnya!" kesal batin Alvino.

"Alvino..." Reyna menatap mata sebening madu itu dalam. Berharap dengan tatapannya Alvino bisa mengerti jika badannya sedang lelah. Dia hanya ingin makan dan segera mengistirahatkan badan di ranjang empuknya.

Alvino bangkit dari duduknya, tidak mempedulikan Reyna yang menatapnya tajam. "Silakan kalian makan, aku akan melihat Jelena" pamit Alvino sebelum berlalu menaiki tangga menuju kamar Jelena.

"Sangat egois" kata Enrique saat yang tersisa di sana hanya mereka berdua. "Aku tau kau lelah. Tapi kekasihmu itu sama sekali tidak mengerti dan sama sekali tidak peduli" lanjutnya dengan senyum tipisnya yang dibalas Reyna dengan senyum tipis pula.

REYNA✔Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang