Reyna - 29

1.9K 371 10
                                    

Selamat malam semuanya.

Gimana kabarnya nih? Semoga selalu sehat dan baik-baik aja ya. Aamiin.

Happy reading semuanya.

🖤🖤🖤

"Aku membawa kabar baik dan buruk untuk kalian. Kalian mau mendengar yang mana dulu?" laki-laki itu pun kembali meneguk minumannya.

Alvino yang sedaritadi terdiam pun melirik Reyna dan gadis itu pun melakukan hal yang sama.

"Baik" jawab Reyna setelah Alvino melayangkan gerakan bibir yang berkata 'Kabar baik'.

"Jadi kabar baiknya..." Anderson pun segera mengeluarkan ponselnya dan memutar pesan suara dari Ayahnya itu.

Tubuh Reyna dan Alvino menegang, entah kabar bahagia apa yang akan disampaikan oleh Pamannya itu. Karena menurut mereka, apapun yang berhubungan dengan seorang Reymond Martinelli selalu membawa hal buruk di dalam hubungan mereka.

"Kabar baik untuk Reyna dan bajingan kecil, kalian sekarang sudah mendapatkan restuku" Reyna dan Alvino terdiam di tempatnya. Tidak percaya jika Reymond sudah memberikan restu. Padahal baru beberapa bulan lalu laki-laki itu berusaha memisahkan mereka.

"Aku memberikan restu bukan tanpa alasan. Aku sudah terlalu tua, mungkin sebentar lagi aku akan segera mati. Aku hanya mau membahagiakan Reyna yang sejak kecil tak pernah aku rawat dengan tanganku sendiri. Aku tidak pernah melihatnya tumbuh dengan kedua mataku sendiri. Aku kehilangan banyak momen yang seharusnya aku rasakan sebagai seorang Kakek dari seorang cucu perempuan yang cantik dan sangat aku cintai" Reyna menahan air matanya yang akan meluruh.

Reyna memang tau Reymond mencintainya dengan sangat, namun laki-laki itu tak pernah mengucapkan kata-kata cinta secara langsung. Kakeknya itu selalu memberikan perhatiannya secara diam-diam yang selalu membuat Reyna merasa sangat dicintai.

Salah satunya saat Reyna sering tertidur di sofa karena terlalu lelah mengurus bisnis mereka. Di tengah malam yang dingin Kakeknya itu akan menyempatkan datang dan menyelimutinya lalu mengecup keningnya dan mengucapkan selamat malam.

Atau contoh lainnya, Reymond diam-diam sering menyiapkan susu hangat yang biasanya ia minum di pagi hari. Reyna tau itu buatan Reymond namun baik Reyna maupun Reymond sama sekali tak mau membahas tentang hal itu.

Itu hanyalah segelintir perhatian kecil Reymond yang tanpa sadar membuat Reyna semakin menyayanginya. Meskipun Reyna sering bertengkar dengannya, bisa dibilang Reymond yang paling dicintai Reyna daripada keluarganya yang lain.

"Namun lihatlah dia, Reyna terlihat sangat sehat, sangat cantik, dan benar-benar lembut saat datang menemuiku. Dia sangat manis saat memanggilku dengan sebutan 'Kakek' menggunakan nada terhangat yang pernah aku dengar seumur hidupku. Aku sangat-sangat mencintainya, dan di detik aku mendengarnya memanggilku 'Kakek' aku ingin mengulang waktu supaya si keparat itu tidak bisa memisahkan aku dengannya selama ini" Reyna menyeka air mata yang mengalir di pipinya.

Dia mengingat momen itu. Momen saat pertama kali mereka bertatapan yang membuat perasaan Reyna tanpa sadar menghangat. Padahal saat itu Reyna belum tau kebenaran jika Reymond Martinelli adalah kakek kandungnya.

"Demi Tuhan, aku ingin melihatnya tumbuh. Aku ingin melihatnya menatapku untuk pertama kali saat dia membuka matanya. Aku ingin menenangkannya saat dia menangis di tengah malam. Aku ingin melihatnya merangkak dengan kedua lututnya yang mungil. Aku ingin melihatnya terjatuh saat pertama kali belajar berjalan. Aku ingin mendengarnya mengucapkan kata 'Kakek' saat dia berusia dua tahun. Aku menginginkan semuanya tentang Reyna yang aku tau tidak mungkin lagi bisa terjadi" Reyna semakin bergetar dalam tangis dan Anderson pun menggenggam tangan keponakannya itu untuk menguatkan.

REYNA✔Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang