Reyna - 8

2.5K 441 24
                                    

안녕하세요

Selamat hari Rabu, gimana kabarnya nih? Semoga baik-baik aja ya. Aamiin.

Jangan lupa vote and comments ya.

Happy reading.

🖤🖤🖤

Setelah menikmati sore yang romantis bersama dengan menaiki gondola, Alvino dan Reyna kini berakhir dengan makan malam di sebuah restoran yang dipilih oleh gadis itu sendiri, restoran milik Neneknya, Hazelina Spencer.

"Pernah ke sini?" tanya Alvino saat seorang pelayan menuangkan rose wine pesanan Reyna ke dalam gelasnya.

Selera gadis itu kini sudah berubah

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

Selera gadis itu kini sudah berubah. Valerie yang dulu sangat membenci alkohol kini suka sekali menikmati minuman itu. Terlihat dari bagaimana gadis itu mengetahui cara menikmati wine yang baik. Menghirup aromanya, menyesapnya dengan pelan, menikmati manisnya minuman berwarna merah muda itu lalu menelannya perlahan.

"Ini restoran milik Nenek" jawab Reyna pendek karena beberapa pelayan mulai meletakkan makanan pesanan mereka. Ada spaghetti, lasagna, saltimbocca, panzanella, dan fettucini alfredo.

Reyna segera memakan makanannya dengan lahap. Gadis itu bahkan tidak menyadari ada saus keju dari fettucini alfredo yang sedang dimakannya di ujung bibir. Alvino yang melihat itu pun terkekeh kecil. Tangannya terulur untuk menyekanya. Reyna menatap Alvino dengan spaghetti yang masih menggangung di mulutnya. Dia terkejut saat tiba-tiba Alvino menyentuh ujung bibirnya dengan jempol lelaki itu.

Wajah Reyna seketika bersemu saat Alvino mengecap ujung jempolnya di mana saus keju dari bibirnya melekat di sana. "Manis" kata Alvino yang membuat Reyna segera menunduk, melanjutkan makannya bersamaan dengan berusaha menyembunyikan senyum tertahannya.

"Jangan ketawa!" peringat Reyna saat tawa lelakinya pecah mengetahui wajahnya bersemu hanya karena hal kecil seperti itu.

"Aku ke kamar mandi dulu" pamit Reyna sebelum kabur begitu saja. Dia terlalu malu untuk menatap wajah Alvino bersama dengan mata laki-laki itu yang memberikan tatapan jahil kepadanya.

Menatap dirinya di cermin yang ada di kamar mandi, Reyna menemukan wajahnya memerah dengan sangat. "Pantas panas banget" katanya setelah mencuci mukanya.

Reyna sama sekali tak menggunakan make up sehingga mencuci muka di tempat umum semacam ini bukanlah hal yang aneh untuknya. Dia memakai make up hanya saat bertemu rekan bisnis atau pergi ke pesta, selain itu hanya lip gloss dan baby powder yang digunakannya.

"Señorita, berlindung!" Reyna terkejut saat David Martinez, tangan kanan Reymond menarik dirinya untuk bersembunyi di belakang tubuh besar laki-laki setengah baya itu.

REYNA✔Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang