Reyna - 7

2.4K 441 35
                                    

你们好

Gimana kabarnya? Semoga baik-baik saja ya. Aamiin.

Selamat membaca semuanya.

🖤🖤🖤

Reyna Martinelli

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

Reyna Martinelli

Mendudukkan dirinya di kursi kayu yang diukir khusus itu, Reyna menatap laki-laki di depannya dengan wajah datar dan sorot mata tajam khas miliknya.

"Buongiorno, Principessa" sapa Pangeran Enrique yang membuat Reyna melemparkan senyum mengejeknya.

"Principessa?" Reyna terkekeh dengan anggunnya sebelum menyesap cabernet sauvignon yang barusaja dituangkan oleh seorang pelayan. "Siapa yang kau sebut dengan panggilan itu, Prince Enrique?" Reyna menghilangkan sisa-sisa senyumnya dan kembali menatapnya dengan tajam.

"Tentu saja kau, Lady Reyna" Pangeran Enrique mencoba menyentuh tangan kanan Reyna yang berada di atas meja, namun dengan gerakan lembut dan anggun gadis itu berhasil menghindarinya

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

"Tentu saja kau, Lady Reyna" Pangeran Enrique mencoba menyentuh tangan kanan Reyna yang berada di atas meja, namun dengan gerakan lembut dan anggun gadis itu berhasil menghindarinya.

"Aku sudah pernah berkata jika aku memiliki kekasih, Prince Enrique. Apa kau tidak malu mendekati wanita yang sudah memiliki kekasih?" katanya kembali menyesap cabernet sauvignonnya.

"Well... aku hanya tau jika aku tertarik dengan wanita sepertimu, jadi mari biarkan aku bersaing dengan kekasihmu, Lady" katanya yang dibalas kekehan Reyna.

"Sekalipun kau sudah menjadi raja, aku tidak akan pernah mau bersamamu. Kekasihku lebih segalanya daripada dirimu, Prince Enrique" Reyna segera bangkit dari duduknya dan menatap wajah lembut namun tegas itu dengan tajam. "Sekalipun dia bukan raja, bukan pangeran, dan bukan juga bangsawan, aku tetap mencintainya. Jadi berhentilah mengusik hidupku dan carilah calon ratumu di tempat lain" lanjutnya dengan tegas.

"Sayangnya Spanyol membutuhkan ratu sepertimu"

"Tidak!" Reyna menghela nafasnya, mencoba menguasai amarahnya atau jika tidak sebuah tembakan akan dilayangkannya ke kepala calon penguasa Spanyol itu. "Bukan aku, Pangeran Enrique. Aku punya cintaku sendiri. Aku tak akan pernah menggadaikannya dengan harta ataupun kekuasaan" lanjutnya selembut mungkin namun masih terdengar tegas.

REYNA✔Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang