Reyna - 28

1.9K 359 24
                                    

Selamat malam semuanya.

Apa kabar nih? Semoga selalu sehat ya karena kasus Covid semakin menjadi-jadi akhir-akhir ini. Tetap jaga kesehatan ya.

Selamat membaca...

🖤🖤🖤

Reyna melepaskan pelukannya dan berjalan kembali ke sofa lalu memakai kembali sepatu yang sebelumnya sudah dilepasnya. Setelahnya Reyna kembali berdiri menjulang di depan Alvino yang hanya bisa terdiam menatap semua hal yang dilakukan oleh Reyna.

Lagi-lagi dia membuat Reyna marah karena kebodohannya.

"Aku akan kembali ke Italia. Secepatnya aku akan membuat Kakek Reymond menerima hubungan kita dan membawa keluargamu ke Italia seperti apa yang Om Robert minta" kata Reyna sambil mengikat rambutnya dengan asal.

"Sampai saat itu tiba jangan pernah menghubungi aku, Aldian" lanjut Reyna sambil berlalu.

Namun dengan gerakan cepat Alvino menyambar tangan Reyna dan menariknya ke dalam pelukannya. Kini Alvino memeluk Reyna dari belakang.

"Aku sudah pernah berjanji nggak akan buat kamu marah, tapi kenyataannya aku kembali lagi membuat kamu marah, Sayang" Alvino menciumi pelipis Reyna dengan penuh penyesalan dan gadis itu hanya bisa terdiam di tempatnya.

"Maaf karena aku terlalu egois, aku terlalu meninggikan egoku sampai membuat kamu marah seperti ini. Aku mohon maafin aku, Reyna. Aku nggak bisa membiarkan kamu pergi dalam keadaan marah seperti ini, itu nggak akan baik untuk hubungan kita" Alvino pun menyerukkan kepalanya di antara bahu dan leher Reyna seperti biasa.

"Aku mencintaimu. Ti amo, Lady Reyna" mendengar kalimat itu akhirnya Reyna membalik badannya dan memeluk Alvino dengan erat.

"Sialan! Gimana bisa kamu buat aku nggak marah lagi cuma dengan kalimat sederhana itu" kesal Reyna sambil memukuli dada Alvino yang membuat lelakinya tertawa dengan geli.

"Karena aku tau kamu sangat mencintai aku" bisik Alvino sambil membawa Reyna ke dalam gendongannya dan menautkan bibir mereka.

"Kamu nggak akan melakukan hal bodoh itu jika kamu nggak benar-benar mencintai aku, Reyna Martinelli. Dan aku merasa sangat beruntung karena dicintai sedalam ini oleh kamu" batin Alvino saat mengingat perkataan Reymond.

Reyna-nya mau melakukan apa saja asal gadis itu bisa bersamanya. Termasuk membunuh seseorang.

"Do you want to do something more, Babe?" bisik Reyna sambil menurunkan diri dari gendongan Alvino dan menarik laki-laki itu menuju sofa panjangnya lalu merebahkan tubuh tinggi tegap itu di sana.

"Like making love, maybe" bisik Reyna di telinga kanan lelakinya setelah mendudukan dirinya di perut keras Alvino.

"Sayang, kita tunggu sampai kita menikah" kata Alvino sambil menangkup wajah Reyna dan mendaratkan bibirnya di kening sang gadis.

Reyna menggeram kesal sambil melepas ikatan rambutnya. "Aku udah kayak gini dan kamu masih nolak?!" Reyna menaikkan nada bicaranya karena kesal.

"Sayang..."

"Kamu udah keras!" kesal Reyna sambil memegang bagian intim Alvino hingga laki-laki itu segera mendorong Reyna untuk duduk di sofa sedangkan laki-laki itu sudah berdiri di depan gadisnya yang sedang menatapnya dengan tajam.

"Tangan kamu nggak sopan!" kata Alvino sebelum berlalu menuju ranjang dan menenggelamkan dirinya di selimut untuk menyembunyikan bagian intimnya yang sudah menegang.

REYNA✔Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang