Berhubung aku udah 5 hari ga up, jdi sekarang aku bakal double up! Aku liat readers aku itu antara 200 / 300 lebih tapi yang setia komen cma beberapa, jangan sider:( pen akrabb akutuuuuuuuuu!
₩₩₩
Aldara mendengkus kesal saat tak menemukan yang ia cari sedari tadi di dalam tas nya, bahkan isi tas seperti buku buku sudah berserakan di atas meja.
"Ada?" Tanya Ganesia yang sama halnya tengah membantu Aldara mencari sesuatu, Aldara menggeleng. Ia terdiam mencoba mengingat ngingat di mana terakhir kali ia mengenakan Name tag nya.
Ingatannya tertuju saat dirinya tengah di kejar oleh Geng Rasgar dan terjatuh tepat pada belokan tangga.
"Kek nya jatuh deh," Ucap Aldara membuat pergerakan Ganes yang tengah membereskan buku terhenti. "Lo tau jatuh nya di mana?"
"Gue gak yakin, tapi seinget gue. Guw sempet jatuh di belokan tangga Rooftop," jawab Aldara.
"Yaudah kita coba cari ke sana," Ajak Ganes yang langsung bangkit, ia menarik uluran tangan Aldara. Keduanya berlalu keluar kelas.
₩₩₩
Perpustakaan terasa sangat sepi dan tenang, jam istirahat kedua murid murid lebih meluangkan waktunya untuk menongkrong di kantin atau berdiam diri di kelas. Jadi tak banyak dari mereka yang berniat mengunjungi perpus.
Tepat pada meja pojok urutan ketiga, terdapat siswa yang tengah Khusyuk membaca, tatapannya yang tajam bergerak mengikuti bait tulisan di buku tersebut.
Tangannya kanan bergerak membuka lembaran demi lembaran, sedangkan tangan kiri menggenggam benda kecil berbentuk persegi panjang yang sedari tadi tak ia lepas.
Kursi kosong yang berada di samping nya berdenyit tergeser, ia melirik ke samping. Mendapati siswi tengah duduk di sampingnya sembari membuka lembaran buku.
Bersikap tak peduli, siswa tersebut kembali membaca buku. Siswi yang baru saja mendudukan diri pun menoleh, ia tersenyum tipis melihat sosok di sampingnya.
"Gue Aina, nama lo?" Siswi yang bernama Aina tersebut mengulurkan tangan, sedangkan Siswa di sampingnya hanya diam melirik sekilas kemudian kembali membaca.
Aina yang merasa di kacangi hanya terkekeh garing sembari menurunkan uluran tangannya.
"Lo anak baru ya?" Tanyanya mencoba mencari topik pembicaraan, Namun lagi lagi tak ada jawaban.
"Kelas mana?" Kembali bertanya namun juga kembali terkacangi.
Aina mendengkus kesal, ia menarik bahu siswa tersebut agar menghadapnya, siswa itu pun tersentak, ia menatap Aina dengan sorot datar.
Aina tersenyum melihat name tag yang terpasang di seragam siswa tersebut. "Antaro sebastian," katanya membaca tulisan di name tag siswa itu.
"Nama yang bagus," lanjutnya yang di beri hembusan kasar oleh Antaro, Antaro yang merasa terganggu memilih bangkit. Ia mengambil buku yang akan di pinjam kemudian melangkah meninggalkan Aina yang cemberut.
Aina menghela nafas pelan, ia menoleh ke meja. Mendapati sebuah Name tag tergeletak, tanpa basa basi Aina langsung mengambilnya.
"Aldara Naundria?"
Aina langsung menoleh ke arah Antaro yang berjalan belum jauh. Ia berteriak memanggil cowok tersebut, membuat yang di teriaki menghentikan langkah.
Aina bangkit dan berlari mendekat, ia menyodorkan name tag tersebut pada cowok itu. Antaro menatap uluran tangan Aina, kemudian beralih menatap Aina dengan raut datar.
"Punya lo bukan? Ada di bagian meja bekas lo baca buku tadi," katanya tersenyum canggung, tanpa membalas perkataan Aina. Antaro langsung mengambil benda persegi panjang tersebut kemudian melenggang pergi tanpa mengucapkan terima kasih.
Aina berdecih, "dasar beku! Untung ganteng," setelah mengatakan hal tersebut, Aina berbalik badan kembali melaksanakan kegiatan membacanya.
₩₩₩
Kelima Geng Rasgar tengah berdiam di parkiran sembari menggoda siswi siswi yang tengah berjalan pulang.
Seorang siswi berbadan bisa di bilang cukup montok berjalan mendekati Geng Rasgar dengan wajah polos.
Ia meneguk ludahnya gugup, Geng Rasgar diam menaikan sebelah alis.
"Em a-anu, Kak Debra Aura boleh minta wa nya gak?" Tanya Siswi bernama Aura tersebut malu malu.
Debra melirik dari bawah sampai atas, menatapi setiap inci tubuh Aura, Ia menaik turun kan alisnya.
"Lumayan," katanya sambil menengok sahabat sahabatnya. "Gass lah," Revan terkekeh menggoda.
"Boleh," jawab Debra, Aura tersenyum kemudian menyodorkan ponselnya.
Debra langsung mengetikan nomer di sana, setelahnya ia mengembalikan ponsel tersebut, Aura berterima kasih, ia tak langsung pergi. Justru dirinya malah mencium pipi Debra kemudian berlari kencang menjauh.
"Anjirrr," heboh ke empat sahabatnya, Debra mengusap pipinya yang sedikit basah. Ia mencium telapak tangannya.
"Bau jigong!" Ucapnya dengan raut jiji, ia menarik jaket Dirga kemudian mengusap pipi nya dengan jaket tersebut.
"Anjing lo!" Dirga yang tak terima jaket kesayangannya ternodai langsung menoyor Debra, membuat sang empunya tertawa ngakak.
"Lo beneran ngasih?" Tanya Razka, Debra menggeleng sembari tertawa. "Gue ngasih nomor si kumis yahaa!" Katanya yang langsung mendapati gelak tawa dari sahabatnya.
Si kumis adalah guru killer bernama Anton yang mempunyai kumis tebal dan pitak di kepalanya.
"Gila lo, yang kemaren lo ngasih nomor di nurdin tukang cilok itu," Sahut Revan masih tertawa ngakak.
Gelak tawa kelimanya tak berselang lama, mereka mendadak berdecih saat Aldara lewat sembari bergandengan dengan Bagas. Keduanya terlihat Akrab dan mesra.
Tepat saat kedua pasangan tersebut melewati geng Rasgar, kelima cowo tersebut langsung menyindir terang terangan.
"Ganteng doang punya cewe bekas gua," Sindir Debra menatap Bagas tak suka.
"Kalo mau gandeng cewe resletingnya benerin!" Razka ikut ikutan.
"Bekas gue aja bangga, cih!" Dirga mendengkus kesal.
"Pacar lo mantan gue woy!" Teriak Revan, sedangkan Argi hanya diam merucutkan bibir melihat kemesraan Aldara.
Bagas yang merasa tersindir pun melirik sembari tersenyum.
"Cuma mantan jangan sok keras," ucapnya ramah, kemudian melenggang pergi, Aldara meleletkan lidah nya ke arah Geng Rasgar.
"Anjing tuh cowok belom gue gorok kali ya?!" Kesal Debra.
"Tenang, kita susun rencana buat besok enak nya kek gimana," ucap Dirga tersenyum miring.
"Lu jangan senyum kek gitu, ganteng kaga kek nahan mules iya! Miris gue liatnya," Digra langsung memutar bola mata jengah mendengar perkataan Razka.
KAMU SEDANG MEMBACA
Reuni Mantan
Teen Fictionini tentang Aldara Naundria yang terjebak dalam lingkaran mantan, kepindahan nya ke sekolah baru menjadi awal dari sebuah kehancuran. dimana dirinya harus berhadapan dengan para mantan yang dulu pernah ia sakiti. parah nya, mantan Aldara menjadi sat...