"Bangsat joni gue!"Aldara menutup mulutnya yang menganga, kemudian ia menatap tangan sebelahnya yang baru saja memegang sesuatu yang aneh tadi.
"Anjir si joni bangun!" Revan, Argi, Dirga dan Razka heboh mendekati Debra, Aldara langsung bergeser membiarkan Debra di kelilingi sahabat sahabatnya.
"Parah ngab! Ayo buru ke wc! Gi Argi lo cepet ambil tissue di meja buru!" Perintah Revan heboh, Dirga melepas jaketnya. Ia menutupi celana Debra yang menonjol di bagian depan.
"Nih, buru ngab keburu gak kuat!" Argi menyerahkan tissue dengan heboh, kelima geng Rasgar langsung panik pergi menuju wc. Meninggalkan Aldara yang masih syok sembari melihat tangan kanannya.
"Gede juga," Gumam Aldara, ia beranjak pergi menyusul Geng Rasgar.
Argi, Dirga, Revan, dan Razka tengah menunggu di luar wc sembari mondar mandir tak jelas, ketiganya terlihat panik. Kedatangan Aldara sontak membuat ke empat remaja tersebut berhenti mondar mandir.
"Debra gak papa kan?" Tanya Aldara sedikit canggung, ia mengusap leher belakangnya.
"Doain semoga keluar dengan lancar," ucap Revan, Aldara mengangguk.
"Ahhh,"
Aldara menaikan sebelah alis, sebuah suara terdengar jelas dalam bilik Debra.
"Akhirnya keluar," Ucap Razka sembari memeluk Revan, kemudian Dirga dan Argi ikut berpelukan. Aldara sudah seperti menonton animasi teletubis saja.
"Apa yang keluar si? Maksudnya apaan?" Tanya Aldara yang sedari tadi bingung dengan mereka.
"Sutt, nanti juga lo paham." Razka mengangguki perkataan Dirga.
Tak lama kemudian pintu terbuka, memunculkan sosok Debra yang tengah membenarkan Resleting.
"Legaa." Ucapnya bersamaan dengan hembusan nafas.
"Siniin hp gue!" Aldara mendekat, sontak Debra langsung menjauh.
"Lo jangan pegang pegang! Cape gue harus ngolah terus, udah tau si jojo baperan." Debra langsung memberikan ponsel tersebut pada Aldara. Aldara langsung mengambilnya, ia melihat banyak spam chat dari bagas dan koleksi selingkuhannya.
Tanpa meminta ijin terlebih dahulu, Aldara langsung melenggang pergi meninggalkan kelima geng Rasgar.
"Heh mau kemana lo?!" Debra hendak berlari mengejar, namun tangannya di tahan oleh Dirga. "Biarin aja, kasian si joni pasti lemes, lo jangan kebanyakan lari." Ucap Dirga mengingatkan, Debra mengangguk patuh.
₩₩₩₩₩₩₩
"Jadi kamu se sekolahan sama mantan kamu?" Tanya Bagas, Aldara mengangguk. Keduanya kini tengah berada di dalam mobil, Aldara tadi menyuruh Bagas untuk menjemputnya di halte depan kafe tadi.
"Trus tadi yang nelpon itu mantan kamu yang ke berapa?" Tanya nya lagi, Aldara terdiam. Mencoba mengingat absen Debra dari koleksi mantannya.
"152 kalo gak salah," jawabnya yang di angguki Bagas.
"Mau ice cream ga?" Aldara menggeleng, menolak tawaran sang pacar.
"Aku mau langsung pulang aja," Lagi lagi bagas mengangguk.
Drtt drtt
Ponsel Aldara bergetar, ia mengambil ponselnya kemudian menempelkan benda pipih tersebut di telinga.
"Siapa?" Tanya Bagas dengan tatapan yang pokus le jalanan.
"Pacar ke 25," ucap Aldara santai.
"Katanya lagi berantem?" Bagas kini melirik Aldara, Namun Aldara malah menempelkan telunjuknya di bibir, Bagas yang paham pun langsung diam dan memilih kembali pokus ke jalanan.

KAMU SEDANG MEMBACA
Reuni Mantan
Novela Juvenilini tentang Aldara Naundria yang terjebak dalam lingkaran mantan, kepindahan nya ke sekolah baru menjadi awal dari sebuah kehancuran. dimana dirinya harus berhadapan dengan para mantan yang dulu pernah ia sakiti. parah nya, mantan Aldara menjadi sat...