part 22

2.6K 301 30
                                        

Suasana kelas terlihat ricuh dan sangat berantakan. Dimana semua murid sibuk dengan urusan yang harusnya tidak di lakukan di sekolah, seperti halnya anak siswi yang kini asik mencatok rambut mereka masing masing.

Lain dengan jajaran Siswa yang lebih  bermain game, ada juga yang menjaili kaum siswi. Revan seperti biasa akan mengadakan konser dengan Razka yang bergitar menggunakan sapu. sedangkan Dirga, ia memilih bermain catur dengan teman yang lain. Berbeda dengan Argi yang sibuk mengecat kukunya dengan kutek. Berhubung Debra adalah senior jadi ia tak sekelas dengan Ke empat anggota geng nya.

Semua itu mereka lakukan saat jam pelajaran tengah berlangsung. Bahkan Guru botak yang tengah duduk di meja Guru pun hanya diam, mencoba menahan kepalanya yang memerah ingin meledak.

"Dus tak dus dus tak tak dus tak si botak mo meledak," Revan yang sengaja melakukan Beat box sambil meledek sontak berhasil membuat Guru nya berdiri.

"Dah lah gua mo jadi tukang cilok aja! Jadi Guru di nistain mulu! Cape gua ngajar lu pada," setelah mengatakan hal itu, Guru tersebut berlalu meninggalkan kelas. Murid murid mendadak cengo. Mereka saling tatap satu sama lain.

"Lo sih Rev! Yang sopan napa sama Guru!" Omel Razka menabok kepala sahabatnya itu.

"Tau tuh si Revan biadab banget jadi murid," Sahut Argi sembari mengangkat jari tangannya yang sudah di lapisi kutek berwarna merah.

"Nih ya, lo lo pada harusnya berterima kasih sama gue. Gara gara gue kita jadi bebas ga ada guru," katanya sambil menepuk dadanya bangga.

"Au ah ngantin kuy," Ajak Dirga yang menarik jari Argi.

"Si anying kuku gue jadi rusak elah!" Protes Argi tak terima hasil kutekan nya rusak akibat di tarik Dirga. Dirga berdecak, namun tetap melanjutkan aksi tarikannya.

"Lagian lo kek bencong aja pake gituan," Ucap Revan yang mengikuti keduanya di belakang.

"Ih ini tuh imut! Merah merah delima meki janda," jawab Argi membuat Dirga sontak menabok kepalanya.

"Ga polos lagi ni anak," Razka geleng geleng sambil merangkul Argi.

"Gak sia sia gue ajarin lo," katanya kemudian mengajak adu tos dengan Argi.

Saat di belokan menuju kantin Dirga tak sengaja menabrak seseorang sampai terjatuh. Keempat cowo itu sontak langsung menghentikan langkah, menatap Siswi yang kini tengah terduduk di lantai dengan muka di tekuk.

"Hai cantik, kamu gak papa kan?" Tanya Revan dengan jurus Buayanya.

Siswi itu mendongak, ia menyelipkan helaian rambutnya ke telinga. Menatap ke Empat cowo ganteng di hadapannya.

"Si anying nini lampir," Kaget Revan saat Aina menampakan wajah sok imut nya.

"Dah lah lanjut kantin aja, jangan di bantuin. Biar dia ngesot aja," Dirga menarik kerah Revan. Kemudian mereka pun melenggang meninggalkan Aina yang mendengkus kesal.

"Cewek se cantik gue di bilang nene lampir! Buta mata lo!" Gerutu cewek itu.

₩₩₩

"Ini jeruk ini alpukat bege," Tunjuk Ganesia pada dua gelas minuman berwarna pink dan biru di hadapannya.

Aldara menggaruk tengkuk kepalanya, heran mengapa rasa Alpukat berwarna pink dan Jeruk berwarna Biru. Tanpa pikir panjang Aldara pun mengambil minuman warna pink rasa Alpukat kesukaannya.

  Sembari meneguk minumannya Aldara menatap ke jendela kantin yang menampilkan Area sekolah dan koridor yang ramai di lewati murid murid. Namun matanya memincing, menatap pada satu pasangan yang tengah berjalan di koridor menuju kantin.

Seketika mata Aldara langsung membulat saat menyadari jika Pria dari pasangan tadi itu adalah Bagas, mantan kekasihnya yang putus seminggu lalu.

"Ternyata bener ya, tuh cowok bukan cowok yang bener bener baik," Katanya membuat Ganesia menatap sekitar.

"Lo ngomong sama siapa njir?" Pertanyaan Ganes sontak membuat Aldara tersadar dan memalingkan mukanya dari objek tadi.

"Hah?" Katanya dengan wajah cengo. Ganesia memutar bola matanya jengah.

"Bolot,"

Aldara kini menatap pintu kantin, menunggu kemunculan sepasang kekasih tadi. Namun yang muncul adalah cowok tampan yang tak lain adalah Antaro, Parah nya Antaro langsung melihat ke arah Aldara. Membuat Gadis itu jadi salah tingkah dan memalingkan muka ke arah lain.

Sesekali Aldara melirik kembali ke arah Antaro, Saat itu juga matanya langsung membulat. Mendapati Antaro berjalan ke arahnya. Jujur, Jantung Aldara kini tengah berdebar. Apalagi tatapan Antaro yang terus mengarah kepadanya.

Semakin dekat dan semakin dekat. Jarak Antaro dengannya hanya tinggal beberapa langkah. Aldara yang semakin salah tingkah pun langsung bangkit dan berlari keluar kantin.

Antaro menatap Gadis itu sejenak kemudian melanjutkan langkah menghampiri teman sekelasnya yang duduk di belakang tempat Aldara tadi.

Di sisi lain Aldara berlari dengan muka yang memerah, Bahkan ia sampai menabrak banyak orang karna tak pokus pada jalanan.

Saat hendak berbelok tiba tiba Aldara menghentikan langkahnya, ia menelan ludahnya. Di depannya terdapat Geng Rasgar yang tengah berjalan ke arahnya. Aldara langsung membalikan badan, namun ia kembali membulatkan matanya melihat Bagas dengan pacar barunya berjalan ke arahnya.

Aldara pun memilih untuk membalikan badan lagi, ia berniat akan berlari sekencang mungkin kemudian menghindar dari Geng Rasgar. Namun saat membalikan badan ia justru menubruk dada seseorang yang ternyata Adalah Dirga.

Aldara meneguk ludahnya, ia menyengir sembari mengumpat dalam hati. Dirga langsung mengelus pucuk kepala mantannya itu, Dirga bahkan mendekap Aldara.

Ia menatap sinis ke arah Bagas yang lewat sembari merangkul pacar barunya. Begitu pula Bagas yang menatap sinis pada Dirga.

"Sayang mantan kamu kok murahan banget ya. Mau aja di peluk cowok sembarangan," perkataan tersebut keluar dari mulut cewek yang tak lain adalah pacar baru Bagas.

Aldara yang mendengar itu pun langsung mendongak. Ia melepaskan pelukan Dirga.

"Punya hak apa lo ngomong kaya gitu? Cantik lo ngomong kaya gitu?!" Bentak Aldara tak terima.

Cewek itu memutar bola matanya sembari menjentrikan kukunya.

Argi yang melihat itu pun langsung mencibir. "Bagusan juga kuku gue," katanya sembari memamerkan kuku barunya.

"Ayo sayang kita pergi aja. Aku takut kamu di rebut lagi sama mantan murahan kamu," cewek itu menarik tangan bagas. Namun tarikannya terhenti saat Aldara menjambak rambutnya dengan kasar.

"Jaga mulu lo ya! Lo bilang gue murahan tanpa mikir lo sebejad apa ngatain orang kek gitu!" Cewek yang di jambak pun tak terima. Ia balik menjambak Aldara dengan beringas hingga akhirnya perkelahian pun di mulai.

Geng Rasgar tak tinggal diam, keduanya mencoba memisahkan.

"Anjir rambut gue jangan di jambak woy!" Teriak Razka merasa kesakitan.

Bahkan Revan pun mundur karna wajahnya kini banyak cakaran kuku. Razka dan Dirga tak sanggup memisahkan. Berbeda dengan Argi yang malah sibuk memvidio perkelahian.

"Kalian berdua! Ke ruangan saya sekarang juga!" Sentak Guru Bk. Keduanya pun langsung memisahkan diri.

Tbc..

Reuni MantanTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang