Aldara Naundria, sosok gadis remaja yang cantik rupawan kaya author. Hidup nya di kelilingi cogan yang selalu ia jadikan korban keplaygirlan cap ontanya.Cantik, putih, rambut panjang, suka terbang di malam hari. Itulah tuyul.
"Huaacimmmmmm!" Satu kata yang keluar dari mulut Aldara saat menumpahkan bubuk ladaku, pada shop yang ia buat sejak tadi.
Berkutat di dapur adalah kesehariannya, ia akan memasak apapun saat gabut melanda. Bahkan monas saja bisa ia jadikan rendang saking ahlinya ia memasak.
Setelah seribu juta tahun lamanya, akhirnya ia berhasil menyelesaikan masakan yang berasal dari pluto yang bernama Shop tempe. Entah pemikiran dari mana ia membuat shop dengan bahan tempe dan singkong.
Dengan seragam yang sudah melekat di tubuh, Aldara langsung berjalan menuju meja makan dengan membawa masakannya.
"Oke Guys! Kali ini Alda bikin Shop istimewahhhhhh buat bubun dan ayah!" Kedua sepasang orang tua tersebut terkekeh melihat kelakuan anaknya, Aldara memang anak yang sangat aktip dan humoris. Sifat keanehan nya adalah hiburan tersendiri untuk orang tuanya.
"Harusnya bubun loh yang bikin sarapan bukan kamu terus," Ucap Linda - ibunda dari Aldara. Aldara hanya terkekeh sembari memasukan satu suapan ke mulutnya.
"Gapapa bubun, lagian Aldara suka kok masakin kalian tiap hari." Kedua orang tua tersebut terkekeh, sang ayah mengusap pucuk kepala putrinya penuh sayang. Aldara sangat beruntung mempunyai keluarga yang harmonis dan sangat menyayanginya.
"Assalamu'alaikum,"
Sebuah suara terlontar dari arah luar, Aldara langsung menyelesaikan makanannya.
"Waalaikumsalam," Jawab Linda yang kini tengah membuka pintu, ia langsung di suguhkan pemandangan sosok pria yang sangat tampan dan rapi dengan seragam sekolahnya.
"Eh Bagas, Ayo masuk nak." Pria bernama bagas tersebut tersenyum sembari menyalimi tangan Linda.
"Gapapa Bun, Bagas nunggu di sini aja." Ucap nya ramah.
"Ayo sayang!" Linda menggeser tubuh nya saat Aldara menyerobot keluar rumah sembari menarik tangan Bagas.
"E-eh kamu mau jadi anak durhaka gak saliman sama bunda hah?" Seketika langkah Aldara terhenti, ia menyengir kemudian berbalik menyalimi bundanya, begitu pula dengan Bagas.
"Kita berangkat dulu ya Bun," Pamit Bagas yang di beri anggukan oleh Linda.
Kini keduanya sudah duduk manis di dalam mobil, Bagas terkekeh melihat kekasihnya sibuk merapikan rambut panjang nya, tangannya terulur ikut membantu Aldara merapikan Rambut. "Makanya jangan buru buru, kan kebiasaan lupa sisirin rambut." Aldara terkekeh.
"Gimana? Udah siap ke sekolah baru?" Tanya Bagas yang di beri anggukan mantap oleh Aldara, "hemm tapi kita jadi beda sekolah." Ucap Aldara dengan nada melas, Bagas terkekeh, ia meraih pergelangan tangan Aldara kemudian menciumnya.
"Gapapa, nanti aku bakal main ke rumah kamu tiap hari oke?" Aldara tersenyum, ia memegang erat tangan yang juga di pegang oleh Bagas.
Selang beberapa menit keduanya sampai di depan bangunan yang kini menjadi sekolah Aldara, Bagas turun terlebih dahulu dari mobil. Ia berputar membukakan pintu untuk Aldara.
"Semoga aku betah," Ucap Aldara sembari menyalimi tangan Bagas. "Inget jangan bandel! Nanti di keluarin lagi tau rasa!" Bagas menyentil kening Aldara. Membuat sang empunya memberenggut kesal.
"Yaudah gih masuk," Aldara mengangguk, kemudian berjalan memasuki gerbang. sedangkan Bagas masih diam, ia memperhatikan Aldara sampai benar benar memasuki sekolah, setelahnya ia kembali memasuki mobil dan melenggang pergi.

KAMU SEDANG MEMBACA
Reuni Mantan
Fiksi Remajaini tentang Aldara Naundria yang terjebak dalam lingkaran mantan, kepindahan nya ke sekolah baru menjadi awal dari sebuah kehancuran. dimana dirinya harus berhadapan dengan para mantan yang dulu pernah ia sakiti. parah nya, mantan Aldara menjadi sat...