Aina berjalan riang di koridor. Seperti biasa sekarang adalah jadwal mencari cogan untuk di jadikan koleksinya, tepat pada belokan menuju kantin diri nya di pertemukan oleh sosok siswa yang akhir akhir ini tengah menjadi target koleksinya.
"Mbeb Antaaaaa aku datang yuhuuuuu!!" Dengan semangat 45 gadis tersebut berlari kemudian berhambur memeluk siswa tadi. Matanya tertutup merasakan bau asam serta badan yang besar dan berisi. Tunggu, Aina merasakan sesuatu yang janggal! Bau dan bentuk tubuh nya tidak asing. Namun, ia jelas tau itu bukan bau Antaro.
Perlahan matanya menatap ke atas, detik berikutnya Aina menjauhkan diri. Mundur sampai terjungkal.
"Tono!!! Lo ngapain meluk meluk gue!!!" Teriak Aina tak terima, Tono Adalah siswa kelas 11 yang mempunyai badan yang gendut. Tak hanya itu, ia juga memiliki bau badan yang sangat asem. Seperti percampuran antara tai kucing dan cuka.
"Jelas jelas lo yang meluk gue, bilang aja naksir tapi gengsi," katanya membuat Aina bergidik ngeri.
"Orang tadi gue meluk Antaro kok!" Bantah nya dengan mata melotot, ia mengedarkan pandangannya mencari sosok jelmaan onta yang seharusnya ia peluk tadi.
"Etdah anak nya mah di situ!" Melangkah maju, Aina mengendap ngendap kemudian menepuk bahu Antaro.
"Dorr!!" Bukan Antaro jika terkaget, ia justru hanya diam melirik Aina dengan tampang datar nya.
"Kaget ga? Kaget ga? Kaget lah masa enggak!"
Mengabaikan perkataan gadis di sampingnya. Antaro berjalan dengan membawa buku di tangannya, sedangkan Aina mendengkus kesal. Namun ia tak menyerah ia justru mengikuti Antaro dan berjalan di sampingnya.
"Lo tau ga apa perbedaan es batu sama lo?" Antaro hanya diam pokus menatap ke depan, mengabaikan gadis tersebut untuk ke sekian kalinya.
"Kalo es batu dinginya bisa cair oleh api, tapi Anta dinginnya bisa cair oleh senyuman kuuu kyaaaaaa," lanjug Aina dengan sumringah.
"Garing," jawab Antaro membuat Aina tersedak ludahnya sendiri.
"Ngeselin! Harus nya tuh di gombalin sama cewe secantik gue tuh baper! Bukan malah biasa aj-" belum sempat menyelesaikan perkataannya Aina menubruk punggung Antaro yang berhenti tiba-tiba. Penasaran ia menatap ke depan, di sana terdapat keributan di mana dua siswi tengah bertengkar di depan ruang Bk. Saling menjambak dan mencakar, bahkan geng Rasgar yang ada di sana ikut babak belur saat mencoba memisahkan. Guru guru pun kewalahan.
Antaro langsung berjalan mendekat, "Mau kemana?!" Tanya Aina, kemudian berlari menyusul Antaro.
₩₩₩
Dua siswi keluar dari ruang Bk, kedua nya saling melempar tatapan permusuhan. Geng Rasgar yang tengah duduk menunggu pun bangkit, termasuk Bagas.
"Gimana? Gak di keluarin kan?" Tanya Bagas pada pacar barunya, tangannya merapikan rambut Jessica, pacar barunya yang terlihat berantakan.
"Aku di skors gara gara dia beb!" Katanya menunjuk Aldara dengan wajah merengek.
"Dih najis! Gue juga di skors gara gara lu bangke!" Tentu saja Aldara akan melawan, ia sangat jijik dengan tingkah Jessica yang sok imut itu.
"Harus nya nih si bibir angsa di keluarin! Udah jelas jelas dia yang mulai duluan!" Kini Debra angkat bicara menyalahkan Jessica, "tau tuh muka kaya got juga belagu lo," tambah Razka.
Aldara tersenyum smirk menatap remeh Jessica yang kini tengah di kata katai.
"Apa lo?! Seneng gue di kata katain hah?! Dasar nya lont* banyak cowo yang ngebela haha!" Mendengar perkataan Jessica Aldara melotot tak terima.
"Apa lo bilang?! Heh cabe! Sebelum ngebacot tuh benerin lipstik lo yang menor nyampe belepotan kemana mana! Denger yah! Gue gini gini juga ga mungut sampah kaya lo, bekas gue aja belagu lo!" Dan perbacotan pun di mulai.
"Anjing lo ya!" Jessica maju, menjambak Aldara dengan bringas. Aldara yang tak terima pun balas menjambak. Bagas mencoba menarik pacar nya itu namun sial ia malah terkena cakaran dari keduanya.
Kelima Geng Rasgar kompak ikut memisahkan. Namun mereka justru terkena amuk, Debra yang ikut di jambak, Argi yang tertonjok, Dirga yang tertendang di bagian kelamin, Revan dan Razka memilih mundur setelah melihat teman" nya yang ikut babak belur.
"APA APAAN INI!" Guru Bk keluar, ia membentak semuanya berharap perkelahian tersebut berhenti, namun itu semua hanya sia sia. Tak ada satupun yang mendengarkan.
"Kasian si pitak di kacangin awokawok," Bisi Revan pada Razka di selingi tawa.
Merasa kesal Akhirnya guru Bk tersebut memilih ikut memisahkan. Namun sial, begitu mendekat rambutnya sudah terjambak, baju nya di tarik hingga robek.
"Dasar cabe! Murahan lo anjing!" Teriak Jessica sembari terus menjambak Aldara. "Lo yang cabe bangsat!" Balas Aldara, Jessica nambah emosi. Pertarungan keduanya semakin memanas."Anta ngapain kesini sih?! Nanti kena jambak kaya yang lainnya!" Ucap Aina sembari menarik Antaro untuk menjauh. Namun Antaro malah menarik Aina kemudian mendorongnya ke perkelahian. Dengan sigap ia menarik Aldara, hingga kini Aina dan Jessica yang saling jambak.
"Kenapa gue yang malah berantem woy!!"
"Anta tolongin gue!!" Teriak Aina.
Bukannya menolong Antaro justru pergi menarik Aldara menjauh.
₩₩₩
"Sakit anjir!" Aldara meringis kesakitan, Antaro benar benar menariknya dengan sangat kuat.
Keduanya berjalan menuju parkiran, sampai di depan motornya Antaro melepas cekalannya.
"Naik," katanya namun tak di dengan oleh Aldara. Merasa gemas Antaro pun menarik tangan gadis itu.
"Lo bisa pelan gak sih narik nya?!" Bukanya menjawab Antaro malah menatap Aldara datar. Aldara menghembuskan nafas, kemudian ia menaiki motor Antaro.
Sayangnya saat di nyalakan motor tersebut mati, dan ternyata bensin habis. Memilih turun Antaro kembali menarik Aldara keluar gerbang.
Ia memberhentikan angkutan umum, kemudian menarik Aldara masuk.
Di dalam sangat penuh. Keduanya duduk bersampingan, biasanya saat menaiki angkot Aldara sering melihat penumpang membawa ayam. Namun kali ini ada yang membawa monyet, terlebih monyet tersebut berada di hadapan Antaro.
Sedangkan Antaro, ia hanya diam menutup matanya merasakan pengap nya udara. Tak lama ia merasa ada yang merasa paha nya, seketika mata Antaro melotot. Ia menatap ke samping menelan ludah saat menyadari di sampingnya terdapat waria dengan dandanan yang sangat menor.
Waria tersebut mengedipkan sebelah matanya menggoda Antaro, Antaro langsung menggeser tempat duduknya sehingga membuat Aldara kesempitan.
Namun tetap saja, waria tersebut justru ikut bergeser. Membuat Antaro ingin keluar sekarang juga.
Entah apa gerangan monyet yang berada di hadapan Antaro melontat dan menyerang waria tadi. Hingga membuat waria tersebut memeluk Antaro karena ketakutan.
Aldara menahan tawa melihat wajah pucat Antaro yang di tempeli Waria. Tak tahan, Antaro pun mendorong waria tersebut kemudian memberhentikan angkot. Ia menarik Aldara keluar.
"Buahahhaha, gila sih parah banget anjir ngakak gue," keduanya berjalan di trotoar. Aldara masih saja ngakak membahas perihal di angkot tadi.
"Brisik," ucap Antaro yang membuat Aldara semakin mengakak.
Tbc..
Lanjut malem ya
![](https://img.wattpad.com/cover/251524576-288-k114071.jpg)
KAMU SEDANG MEMBACA
Reuni Mantan
Teen Fictionini tentang Aldara Naundria yang terjebak dalam lingkaran mantan, kepindahan nya ke sekolah baru menjadi awal dari sebuah kehancuran. dimana dirinya harus berhadapan dengan para mantan yang dulu pernah ia sakiti. parah nya, mantan Aldara menjadi sat...