Antaro merasakan pusing di kepalanya, ia membuka mata. Pandangannya memburam, ia melihat sesuatu di hadapannya.
"ULET!!" Antaro sontak langsung bangkit, Ia mengucek matanya. Hingga akhirnya pandangannya membaik. Dilihatnya Aldara dan kedua orang tuanya menatap dirinya cengo.
Antaro berdehem, kemudian duduk bersila di antara mereka. 5 menit di isi dengan kekosongan, saling tatap dengan wajah cengo seperti orang bodoh.
"Kenapa pada bengong sih?" Aldara memecahkan suasana hening tersebut, Herman berdehem melirik Antaro yang memasang muka sangat datar dengan wajah merah, ia benar benar terlihat seperti orang yang tengah menahan berak.
" malu," antara membatin, menatap ketiga orang di depannya.
"Bunda mau masak dulu, kamu ajak ngobrol temen kamu." Linda bangkit dari duduknya menuju dapur, di ikuti oleh Herman.
Aldara menatap Antaro yang sama menatapnya. Keduanya berdehem secara bersamaan, Aldara menggaruk tengkuk kepalanya.
"Makannya di undur nanti aja, sekarang ujan. Lo pingsan ada setengah jam gak bangun bangun." Kata Aladara membuka topik pembicaraan.
Antaro mengangguk, ia menatap rumah Aldara. Kemudian tatapannya terhenti menatap mata Aldara.
Keduanya saling tatap, sebelum Herman lewat tersandung dan jatuh tepat menubruk Antaro.
"Ya ampun ayah!" Linda yang tengah memegang cake sontak terkaget sampai cake berbalut cream tersebut jatuh menimpa kepala belakang Antaro.
Aldara langsung tertawa ngakak.
₩₩₩
"Sory ya, gara gara ortu gue lo jadi gini," Aldara membersihkan rambut Antaro yang basah dengan handuk.
Antaro terdiam, menatap Aldara yang sibuk membantunya. Jujur ia belum pernah merasakan di keringkan rambut oleh wanita, rasanya benar benar aneh. Jantung nya berdebar dua kali lipat.
"Jantung gue copot," celetuk Antaro yang termenung, Aldara menghentikan pergerakannya. Ia menatap Antaro heran.
"Hah?"
Lamunan Antaro buyar, ia terdiam mengambil handuk di tangan Aldara. Dan membersihkan kepalanya sendiri.
Aldara menghela nafas, ia mendudukan diri di sebelah Antaro.
"Lo, takut ulet?" Tanya Aldara sedikit menahan tawa, Antaro memalingkan mukanya. Ia benar benar merasa malu saat ini.
"Gak," ucapnya membuat Aldara sontak tertawa.
"Cie takut ulet cieeeee~" Aldara mencolek Dagu Antaro, membuat sang empunya menatap datar.
"Itu ulet!" Bohong Aldara menunjuk baju Antaro, Sontak Antaro langsung bangkit dan menggeliat mengebaskan bajunya.
"Tapi boong! Buahahhaaha," Aldara tertawa sampai memukul pantatnya sendiri, Antaro mendengkus kesal. Ia mendekati Aldara menggelitiki tubuhnya sampai keduanya tak sadar jika posisi mereka saling tindih dengan letak Aldara yang berada di bawah.
"Udah udah anjir! Ahahahaha," Aldara tak henti hentinya tertawa, Begitu pula Antaro. Sumpah ini pertama kalinya Antaro bercanda sampai tertawa lepas seperti sekarang.
Antaro memberhentikan gelitikannya, membiarkan Aldara bernafas dan berhenti tertawa.
Aldara yang baru sadar dengan posisi mereka, mendadak menegang. Ia menatap Antaro yang juga sama menatapnya.
Dara merasakan desiran hebat didirinya.
"ASTAGFIRULLAH HALADZIM TUTUP MATA KAMU DIRGA!" Antaro langsung menjauhkan badannya, ia menatap geng Rasgar yang kompak menganga di ambang pintu.
"Sepertinya saya harus keliling kampung untuk membaku hantam siapa saja yang ada," Debra menatap Aldara kecewa.
"Ancur peler gue, eh hati gue." Celetuk Revan memegang area intimnya dengan muka melas.
"Cabut bro, kita berburu janda," Razka menarik bahu Dirga.
"Apa ini miska?" Argi berjalan ke depan, menunjuk Antaro yang hanya diam.
"Manusia lah! Buta matalo?" Balas Razka geram.
"Bunda! Kenapa bunda ngijinin Dara sama pemain kun Anta!" Teriak Argi mendekati dapur mencari Linda.
"Lo pada ngapain kesini sih!" Dara menatap Geng Rasgar kesal.
"Mau ngelonte, ya maen lah bege!" Razka lagi lagi menyahut emosi.
"Bawa dia, kita kasi pelajaran." Debra menyuruh Dirga membawa Antaro, Antaro mencoba memberontak saat di tarik untuk bangkit. Geng Rasgar tak tinggal diam, keduanya langsung membopong Antaro layaknya peti.
Aldara hendak menyusul, namun Argi menarik tangannya.
"Mau kemana?" Tanya Argi dengan senyum Smirk.
Tbc...

KAMU SEDANG MEMBACA
Reuni Mantan
Teen Fictionini tentang Aldara Naundria yang terjebak dalam lingkaran mantan, kepindahan nya ke sekolah baru menjadi awal dari sebuah kehancuran. dimana dirinya harus berhadapan dengan para mantan yang dulu pernah ia sakiti. parah nya, mantan Aldara menjadi sat...