Happy reading<3
Typo bertebaranSaat ini Dina bersama para sahabatnya sedang duduk di bangku aula untuk beristirahat sejenak karna sudah mulai lelah membantu para panitia yang mengurus para santri santri yang masuk ajaran baru.
"Ehhh, masa kata umi Khusnul, nanti ada ustadzah baru yang bakal megang alih beberapa kamar santriwati. Terus, katanya cantik lagi," ujar Imah memecah keheningan sedari tadi di antara mereka, sontak pandangan teman-temannya sepenuhnya tertuju pada gadis itu.
"Maksudnya megang alih itu gimana?" tanya Dina yang sedikit belum mengerti ucapan yang di lontarkan Imah.
"Kalian tau, kan. Kalau ada tiga kamar yang belum ada pembimbingnya," jelasnya, dan mereka pun hanya menyimak ucapan Imah. Dina pun hanya mengangguk. "Nah, kayaknya mereka yang akan membimbing kamar uaa, uspa sama aq," lanjutnya sampai kini mereka paham.
"Yaudah mending kita sekarang ke kamar siap-siap shalat Dzuhur berjamaah, dua puluh menit lagi adzan," kata Sasa seraya melihat arlojinya yang bertengger manis di tangan kirinya. Mereka semua menyetujuinya dan pergi meninggalkan tempat itu menuju kamar mereka.
Sesampainya di kamar, delapan gadis itu semua segera bersiap untuk menunaikan ibadah shalat Dzuhur berjamaah di mushola. Mereka berjalan beriringan melewati koridor kamar para santriwati untuk menuju mushola. Banyak sekali pasang mata yang menatap mereka dengan tatapan takjub, ada juga yang biasa saja, dan ada menatap mereka dengan sinis. Dina dan yang lainnya sudah biasa mendapat tatapan dari para santri yang ada di ponpes ini.
Para santri memanggil mereka dengan sebutan primadona pesantren. Karena selain terkenal dengan kepintarannya yang diatas rata-rata, mereka juga terkenal dengan kecantikan yang tiada tanding. D menjadi incaran santri putra.
◖⚆ᴥ⚆◗
Setelah selesai menunaikan ibadah shalat dzuhur Dina dan kawan kawannya bersiap untuk makan siang.Tok...
Tok...
Tok...Suara pintu kamar berbunyi pertanda ada seseorang di luar, Vivi yang tepat berada di dekat pintu segera membukakan nya. Memperlihatkan seorang santriwati yang sepertinya adik kelasnya.
"Assalamualaikum, kak," ucap gadis itu kala melihat pintu terbuka setengah."Waalaikumussalam, ada apa?" tanya Vivi langsung.
"Afwan ganggu, kak Sasa sama kak Dina di suruh jemput ustadzah baru di rumah Bu nyai setelah makan siang," ujar santri itu memberi tahu maksud kedatangannya.
"Terus kak Imah, kak Vivi sama kak Tia di suruh ke rumah umi Khusnul," lanjut santri itu berucap kepada Vivi.
"Ouh, yaudah nanti ana bilangin ke yang lain. syukron, yah, Wati," ucap Vivi sambil berterima kasih dan tersenyum kepada santri yang bernama Wati itu.
"Na'am kak, kalo gitu ana permisi Assalamualaikum," pamit wati lantas pergi meninggalkan kamar tersebut.
Selepas menjawab salam Vivi langsung masuk kembali ke kamarnya dan akan segera menyampaikan amanat tersebut pada sebagian temannya.
U^ェ^U
Setelah selesai makan siang Imah, Vivi, dan Tia langsung pamit untuk ke rumah umi Khusnul selaku anak dari pimpinan pondok pesantren Al mu'minin, mereka kesana untuk mempersiapkan acara MPLP ( Masa Pengenalan Lingkungan Pesantren ) yang akan di laksanakan pada Pukul 19.30 Ba'da Isya.Disana juga sudah ada beberapa ustadzah yang akan membantu mereka mempersiapkan semuanya.
Begitupun Dina dan Sasa mereka pun segera pergi ke rumah Bu nyai selaku istri dari pimpinan pondok pesantren Al mu'minin, untuk menjemput ustadzah baru yang katanya akan memegang beberapa kamar santriwati supaya lebih terkontrol.
KAMU SEDANG MEMBACA
THE SANTRI {On-Going}
Teen Fiction•FOLLOW DULU SEBELUM LANJUT MEMBACA!!! •MURNI HASIL IMAJINASI AKU.!!! •MOHON MAAF JIKA BANYAK KESALAHAN, KARNA INI KARYA PERTAMA AKU>< [Sering perbaikan kata] Menceritakan tentang keseharian santriwan dan santriwati pondok pesantren Al mu'minin. Sek...