Happy reading<3
Typo bertebaran!!Paginya mereka sudah berada di outdoor Villa menikmati keindahan matahari terbit atau sunrise, Pemandangannya yang indah membuat kehadirannya kerap ditunggu banyak orang. Bahkan, tak sedikit orang yang rela pergi mencari spot terbaik dan terindah untuk menikmati sunrise.
Di arah timur, sunrise dan perkampungan penduduk yang masuk ke dalam Desa Guci. Sebelah selatan akan tampak kegagahan Gunung Slamet. Dan sebelah barat sendiri akan terlihat deretan perbukitan.
"Masya Allah bagus banget sunrisenya..." ungkap Ayu dengan mata berbinar
"Estetik buat di bikin stori." ujar Zia
Sehabis menikmati sunrise, Dina beserta ketujuh temannya akan berkunjung ke bukit bintang yang berada di Desa Guci, Mereka berjalan kaki sekitar 10 menit melewati perkebunan warga.
Setelah menempuh perjalanan yang tidak terlalu lama, Akhirnya mereka tiba di salah satu spot yang amat sangat menarik untuk didatangi yakni The Baron Hill Of Guci, wahana yang menyajikan beberapa spot foto alam dengan perpaduan dari kabut Gunung Slamet.
"Ayok kita selfie rame-rame." teriak Tika
Merekapun ber-selfie ramai-ramai memperlihatkan keindahan atas bukit dan kabut Gunung yang sangat tebal.
"Lihat deh, itu ada jembatan kaca." seru Tia menunjuk ke salah satu tempat yang terlihat ramai para pengunjung.
"Wah...Ayok kesana kayanya bagus buat foto." ajak Dina
Seketika binar mata mereka terpancar jelas kala melihat jembatan yang terbuat dari kaca dengan panjang enam meter dan lebar tiga meter, adapun hiasan bunga-bunga pada sudutnya.
"Ini gimana yah kalo jembatannya roboh," ujar Ayu tiba-tiba.
"Jangan gitu lah ngomongnya. Nanti kalo tiba-tiba roboh beneran gimana?" tukas Imah
"Gak mau, aku masih mau hidup!!"
Enggan untuk menyia-nyiakan kesempatan ini, mereka semua mengabadikannya dengan berfoto-foto bersama membuat kenangan terindah disini. Tak ketinggalan juga mereka mencoba satu-persatu wahana yang ada di wisata tersebut.
Spot terakhir yang mereka datangi setelah TBHOG adalah hamparan hutan di lereng bukit bintang. Yang Tak kalah ramainya para pengunjung.
Kawasan hutan seluas sekitar 38 ribu hektare di kelilingi ribuan pohon kayu berukuran raksasa yang menjulang tinggi. Dan yang membuat para pengunjung tertarik yakni terdapat Hammock, ayunan gantung berbahan kain yang di sangkut pada badan pohon. sehingga para pengunjung dapat menikmatinya dengan cara bersantai di atasnya.
Begitupun dengan Dina dkk yang asik bersantai di atas Hammock tersebut, menikmati suasana hutan yang amat sangat asri serta sejuknya angin yang berhembus pelan membuat mereka betah berlama-lama.
"Sumpah ini enak banget asli!! udah pemandangannya bagus, udaranya juga mendukung banget." seru Imah
"Iyah...Jadi gak mau pulang dehh!!" sahut Tia
"Nikmat Tuhan mana lagi yang kau dustakan..." ujar Ayu
Hening, karena saking menikmati suasananya hingga mereka tak ada yang mengeluarkan suara sedikitpun. "Kalian ada yang haus gak?" tanya Sasa memecahkan kesunyian.
"Aku haus sih tapi udah terlanjur pewe, jadi males gerak." jawab Vivi
"Yang lain?" tanyanya lagi
"Sama udah pewe!!"
Sasa menghembuskan nafasnya, ia menurunkan badannya dari Hammock. Karna tak tahan dengan tenggorokannya yang mengering ia berjalan seorang diri mencari warung terdekat guna membeli air mineral.
KAMU SEDANG MEMBACA
THE SANTRI {On-Going}
Novela Juvenil•FOLLOW DULU SEBELUM LANJUT MEMBACA!!! •MURNI HASIL IMAJINASI AKU.!!! •MOHON MAAF JIKA BANYAK KESALAHAN, KARNA INI KARYA PERTAMA AKU>< [Sering perbaikan kata] Menceritakan tentang keseharian santriwan dan santriwati pondok pesantren Al mu'minin. Sek...