Haruto, sekarang lagi nangis bahagia di rumahnya sambil melukin 'mata perban' yang ternyata jeongwoo.
Temen masa kecil nya, yang dia baru inget jeongwoo tujuan dia dateng ke negeri 'AS'.
"Woo, kenapa lu ilang gak ada kabar sih? Gue kan kangen" kesal haruto masih memeluk jeongwoo.
"Lu juga malah jadi 'mata perban' nutupin mata lu yang blood red itu. Padahal mata lu bagus, kok ditutupin?" lanjut haruto sambil menatap jeongwoo di pelukan nya.
Jeongwoo pun hanya terkekeh pelan mendengar penuturan haruto.
"Emang lu pernah liat warna mata kayak gini? Gue tutupin karena takut di apa-apain." ujar jeongwoo sambil menunjuk mata nya yang berwarna 'blood red' itu.
Haruto pun menggelengkan kepalanya.
"Iya juga, justru itu yang pengen gue tanyain. Lu udah coba tanya ke temen atau kenalan lu di sini soal mata lu?" Haruto.
"Yang tau warna mata gue cuma beberapa pelayan kepercayaan sama temen gue. Mereka juga bingung liat warna mata 'blood red' ini" jawab jeongwoo.
"Lu anak orang kaya? Gila sih sampe punya pelayan" kagum haruto.
Jeongwoo pun hanya tersenyum simpul menanggapi ucapan haruto.
"Oh iya, gimana kabar paman ji?" tanya haruto sambil melepas pelukan nya dari jeongwoo.
"...gue gak tau" jeongwoo.
"Ayah lu sendiri kok gak tau" cibir haruto.
"Dia bukan ayah gue" jawab jeongwoo sambil tersenyum getir.
Haruto yang kaget dengan pernyataan jeongwoo pun hanya menatap jeongwoo heran.
"Bercanda lu jelek wo-," haruto pun langsung menghentikan kalimatnya begitu melihat jeongwoo yang hanya diam menatap kosong lantai kayu rumahnya.
"Kok bisa gitu?" tanya haruto sambil sesekali mengelus punggung jeongwoo untuk menenangkan.
"Agak panjang. gak papa?" tanya jeongwoo yang sudah agak tenang.
Haruto pun mengangguk kan kepalanya.
"Jadi, selesai hari terakhir gue main di rumah lu. Pulangnya kayak biasa gue langsung rebahin diri di kasur rumah sambil nunggu paman ji balik"
"Tapi gak kayak biasanya, paman ji pulang larut. Sekitar jam 9 malem baru pulang. Gue kebangun otomatis nyamperin paman ji dan gue bisa liat ada beberapa luka gores di tubuhnya"
"Pas gue tanya itu luka darimana, paman ji cuma senyum doang sambil bilang kalo itu cuma luka kebaret sama pohon di perjalanan pulang"
"Terus tiba-tiba paman ji nanya 'berapa bulan lagi umur kamu ke-9?'. Gue agak kecewa waktu dia malah lupain tanggal ulang tahun gue yang di mana '9' itu masa-masa pentingnya ngeliat perubahan warna mata asli"
KAMU SEDANG MEMBACA
THE RED CROWN [hajeongwoo]
Fantasy'5 diantara 6 adalah nasib buruk yang harus dihilangkan' #9[hajeongwoo]*8 maret 2021 #1[hajeongwoo]*10 maret 2021 #4[mata]*11 maret 2021 #3[hajeongwoo]*13 maret 2021 #3[mata]*13 maret 2021 #4[hajeongwoo]*15 maret 2021 #2[hajeongwoo]*22 maret 2021 #1...