THE RED CROWN [hajeongwoo]

34

"oh? Tuan Jam Pasir!" seru Doyoung, mengenal sosok pria bersayap perak dengan tato jam pasir pada leher nya.

Tuan jam pasir hanya mengangguk pelan, membalas sapaan Doyoung.

"ke..n..a..pa?" (kenapa?)

"kau bertanya Kenapa? Kenapa aku ada di sini??! Tentu saja untuk melihat keadaan makhluk yang sudah kurawat seperti bulu indah ku sendiri" cerewet makhluk itu, menunjuk-nunjuk Justin yang menatap nya heran itu.

'ah..' miris Mahiro yang kenal betul sifat tuan jam pasir.

"yo! Mahiro~ bagaimana kabar mu? Sudah lama kita tidak bertegur sapa" senang tuan jam pasir, melihat Mahiro yang hanya tersenyum simpul pada nya.

Tuan jam pasir menjentikkan tangan nya sekali. Tak berapa lama, muncul sebuah kupu-kupu berwarna silver hinggap di pucuk kepala Justin.

"dasar gila, mentang-mentang wujud kalangan kita tidak bisa menua. Kau bersikap sok gaul layaknya anak muda"

"sadar umur, dasar ubanan"

*Uban adalah rambut yang berubah warna menjadi abu-abu kemudian putih.

Ya, barusan adalah ucapan Justin yang di terjemahkan kupu-kupu silver milik tuan jam pasir.

"dasar. jika kamu iri dengan keawetan fisik ku, Dari awal,  jangan buang identitas asli mu"

"hei, kau mendengar ku 'kan?" lanjut tuan jam pasir, memaksa duduk di antara Haruto dan Doyoung.

Lalu menatap Justin yang malah menatapnya kesal itu.

"bukan urusan mu"

Tuan jam pasir menutup mulutnya, seakan kaget dengan ucapan Justin yang ia dengar dari terjemahan kupu-kupu miliknya itu.

"bukan urusan ku? KAU MASIH BISA BERKATA SEPERTI ITU SETELAH-,"

Seluruh manusia beserta makhluk melotot kaget, belum siap dengan teriakan menggelegar tuan jam pasir.

Tuan jam pasir langsung mendeham pelan, sadar akan perubahan emosi nya.

"Justin sayang ku, cintaku, manis ku, coba sekali saja. Bisakah kau mendengar permintaan ku?" lembut tuan jam pasir.

"aneh, kau melakukan ini demi apa? Bukankan lebih baik kau berada di pihak Killian?" Justin *terjemah kupu-kupu silver.

*NGINGGGG

Ya, seperti yang sudah dijelaskan di beberapa chp. Sebelumnya.