30

875 156 44
                                        

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.







"Kenapa ada barier di arah kerajaan?" kagum Inhong.

Yedam langsung mengarahkan pandangan nya, menuju kerajaan.











Dan benar saja, barier dengan kira-kira setinggi 50 meter berdiri kokoh di sana.

"sudah tidak ada waktu lagi" cemas Nyonya Dara, di samping Yoshi yang diam saja.



"sekarang apa?" tanya Yedam.













"dekati anak ini"







Seluruh atensi kini beralih pada 2 orang pak tua, dengan 1 orang pemuda yang hanya menundukkan wajahnya.

"afk lu kelamaan jir" senyum Inhong merekah, begitu mengenali salah satu sosok di sana.

Kata AFK memiliki makna yang mirip dengan singkatan-singkatan lainnya, seperti 'BRB' atau 'Be Right Back' (segera kembali).



"..Akira?" Nyonya Dara menatap tak percaya dengan apa yang dilihatnya sekarang.



"..ya" balas Akira.











"tolonglahh, kalian bukan anak kecil? Kenapa membuat suasana menjadi jelek" gerutu Haruto, mengecilkan suaranya.

"woi, lu kemana aja? Kenapa tiba-tiba ngilang tadi" kesal Inhong, memukul bahu Haruto.

Haruto hampir saja membuka suaranya, jika saja ia tidak melihat pandangan waspada Yedam yang ditujukan padanya.



"Yedam kenapa?" bukannya menjawab, Haruto justru bertanya balik pada Inhong.

Inhong menggelengkan kepalanya maklum, lalu menatap ke arah Yedam.

"ntahlah? Dari dia pingsan ngelamun mulu kerjaan nya" jawab Inhong sejujurnya.



"beneran Haruto?" tanya Yedam hati-hati, sambil berjalan mendekat.







"bukan, anaknya bapak Jaehyuk ini" jawab Haruto yang langsung terkena tendangan Inhong pada kaki kanan nya.



"sabar dong!" gerutu Haruto, memelototi Inhong.



"bisa-bisanya lu bercanda di situasi begini" cibir Inhong, tak habis pikir.





pov  Nyonya Dara .



"benar, sangat berbeda bukan?"



Nyonya Dara menoleh ke sebelah kiri, yang kini terisi oleh suaminya itu.



Hamada Akira.

"ya, tapi siapa yang tahu. Apa yang akan terjadi kedepannya" jawab Nyonya Dara, mengendikkan bahunya.

THE RED CROWN [hajeongwoo]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang