THE RED CROWN [hajeongwoo]

16

Flashback on

Jeongwoo, pemuda itu berjalan menyusuri ruangan yang memiliki pencahayaan remang itu.

'albert lama.' batin jeongwoo bosan.

Saking bosannya, tanpa sadar jeongwoo melangkahkan kakinya lebih jauh dari tempat awalnya tadi.

Tempatnya lumayan terang, namun agak berdebu kelihatannya.

Karena penasaran, jeongwoo pun memutuskan untuk melihat lebih lama ruangan itu.

Terdapat sebuah buku tua di rak buku itu.

Jeongwoo yang merasa seperti ada hal menarik yang akan terjadi pun, meraih buku tua itu.

*cklek

'kok bunyi?' bingung jeongwoo setelah buku tua berada di tangan nya.

"...."

Kaget.

Itulah yang dirasakan jeongwoo ketika melihat rak buku berubah menjadi tembus pandang.

Di dalam sana, terdapat albert dan yoonbin.

'oh, di sini mereka ngobrolnya'batin jeongwoo sambil melambaikan tangannya di depan rak buku tembus pandang itu.

Ngetes, mereka bisa liat dia apa nggak.

Oh, nggak bisa ternyata.

"jadi? Dia anak pangeran june?"

Jeongwoo yang hampir menduduki dirinya di kursi tak jauh dari tempat awalnya berdiri dari ruangan 'tembus pandang' untuk membaca buku tua itupun menghentikan aktivitasnya.

Awalnya, jeongwoo heran. Paman yoonbin kenal ayah nya?.

Oh? Apa karena mereka tetua jadi bisa kenal ayah nya? Wajar 'kan?.

Jeongwoo pun menganggukkan kepalanya menganggap bahwa yang ia pikirkan tadi memang kemungkinan besarnya.

"iya" jawab albert dari dalam ruangan.

Jeongwoo melanjutkan kegiatan membuka buku tua nya yang sempat tertunda. berusaha menghiraukan tentang apa yang sedang mereka diskusikan atau 'bicarakan'.

"oke. Kamu tau kan kenapa para tetua alias 'ayah' saya dan jaehyuk selalu berusaha ada buat beliau dan ibunda nya?" yoonbin.

*ibunda disini nenek jeongwoo ya.

Albert pun menganggukkan kepalanya.

"karena ayah kalian ngincer kekuasaan dan tentu saja untuk menjadi tangan kanan atau kepercayaan pangeran june"