THE RED CROWN [hajeongwoo]

23 (junghwan)

Flashback on.

2 tahun yang lalu.

Ini adalah hari terburuk sepanjang hidup junghwan.

Ibunya, selir 'ahn' meninggal berselisih 1 minggu dari ratu 'kim'.

Seluruh keluarga kerajaan bergabung di makam khusus anggota kerajaan. mayat mereka di awetkan di dalam peti mati disini.

Raja 'kim', yang akhirnya memiliki status duda pun berjalan menghampiri junghwan dan 2 saudara nya.

"sabar ya, bunda gak bakal mau liat kalian sedih terus" tenang raja 'kim', sambil bergantian mengelus pucuk ke tiga anak dari istri ke-2 nya itu.

"ayah, kenapa bunda meninggal?" tanya junghwan, menatap kosong lantai ruangan itu.

Hanya junghwan yang tidak menangis di sini. Entah karena masih kaget dengan keadaan, atau memang sudah mati rasa.

"ya*hiks* karena udah takdirnya hwan*hiks*" jawab yujin, menggantikan raja yang hanya diam, tak membuka suaranya.

Junghwan pun beralih menatap raja 'kim' masih dengan pandangan kosong nya.

"bukan karena bunda minta naik takhta. Terus ayah bunuh?" tanya junghwan.

*GREP

Kakak pertama junghwan otomatis langsung membekap mulut junghwan, lalu menggelengkan kepalanya ke arah adiknya itu.

"jangan ngomong gitu hwan, bunda meninggal emang udah takdir nya. Mending lu nenangin diri dulu. Balik ke kamar ya?" nasihat kakak nya itu, berusaha setegar mungkin.

Meskipun matanya sembap, bekas tangisan yang terus mengalir dari kedatangan mayat sang bunda.

Depan kamar junghwan.

"istirahat ya, nanti gue tunggu di taman kalo udah enakan" ujar kakak pertama junghwan itu.

Junghwan pun berjalan mendekati kakak nya itu.

"cuma junghwan yang tau, apa yang terjadi antar bunda, dan ayah" bisik junghwan.

Setelah membisiki sang kakak, junghwan langsung masuk ke dalam kamar.

Tak lupa menutup pintunya kembali.