BAB 28 : Not Sure

3.1K 449 165
                                    

Hallo 😋Ada yang rindu sama cerita ini kah? Hehehe hayoh yang rindu ngaku kalian

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

Hallo 😋
Ada yang rindu sama cerita ini kah? Hehehe hayoh yang rindu ngaku kalian. Tanggung jawab ya.

Langsung aja. Jangan lupa VOTE dan komen. Terkadang aku suka kaget dan sedih kalau liat yang baca banyak tapi yang vote gak setengah-setengahnya aja.

Aku jadi mikir. "Apa cerita aku jelek?"
"Atau sebaliknya buat banyak orang hanyut dan lupa vote?"

Tapi its oky
Enjoy

JANGAN LUPA UNTUK FOLLOW DULU yusniayraa
Dan akun ig : yusniayra_
Naik 50 orang aku bakal update cepet.🤗

















Pertemuan tidak terduga di pemakaman itu menjadi awal dan terakhir kalinya Jungkook melihat Seona. Sejak itu, ia semakin tidak tahu keberadaan Seona, selain itu pertarungan dirinya dengan Rowan sudah semakin dekat. karena itulah Jungkook terus berlatih dengan beberapa guru ternama yang menjadi pelatih dari banyak tukang pukul legendaris.

"Fokus Jungkook, apa yang sedang kau pikirkan."

Untuk yang kedua kalinya Jungkook mendapatkan pukulan yang begitu keras dari lawannya, Tom. Jangan tanyakan bagaimana sakitnya pukulan itu, Jungkook sempat tumbang selama dua hari karena tidak bisa bangun sama sekali.

Hal itu bukan berarti dia lemah, hanya terkejut karena tubuhnya sudah lama tidak digunakan untuk latihan berat seperti itu. namun setelah rasa sakit itu, Jungkook kembali bangun dan berhasil mengumpulkan semangatnya. Sayangnya fokus Jungkook masih tertuju pada Seona.

Apalagi setiap malam, ia selalu mimpi menggendong bayi yang begitu tampan, sedang menangis. Tangisan bayi itu terus terngiang-ngiang di rekaman otaknya. Mungkinkah itu anaknya? apa dia baik-baik saja? Jungkook terus bertanya-tanya pada dirinya sendiri.

"Maaf Tom, sepertinya aku butuh istirahat." Ujar Jungkook melepas sarung tinjunya.

Tom hanya terdiam melihat Jungkook yang memang terganggu dengan pikirannya yang memberatkan. Tapi ia juga tidak bisa memaksa Jungkook, ia tidak mau membunuh anak dari sahabatnya itu.

"Baiklah aku beri waktu sepuluh menit untuk istirahat. Ingat Jung setelah latihan ini, kita akan melanjutkan dengan latihan menebak." Ujar Tom yang juga ikut melepas kain yang melilit jemarinya.

Ia tidak menggunakan sarung tinju, karena satu pukulan Tom bisa merusak tulang belulang lawannya. Jadi tidak perlu sarung tinju lagi. Ia mengikuti Jungkook yang keluar dari arena, mengambil botol minum dan langsung duduk.

Kakek Ryu tidak bertanya tentang kelangsungan pencarian Seona, ia seperti menganggap Seona ada bersama Jungkook. Mungkinkah kakek tua itu tahu dimana Seona dan bayinya, tetapi kenapa ia tidak memberi tahu Jungkook dan malah membuat Jungkook tersiksa dan tidak fokus dengan semuanya.

REMORSE ; [j.jk]✔ (TELAH TERBIT)Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang