Hallo semuanya.
Kita ketemu lagi setelah kemarin aku gak bisa up karena banyak urusan yang bener-bener musingin banget😭But aku sempetin nulis malam ini untuk kalian. Jadi jangan lupa untuk KOMEN DAN VOTENYA
*
*
*Butuh berjam-jam untuk Jungkook mencerna dan menganalisis semuanya. Setelah Donghwa mengatakan bahwa Seona menghilang setelah terjadi kegaduhan di rumahnya, Jungkook langsung tancap gas tanpa mempedulikan Maureen yang terus berteriak memanggil dirinya.
Setiba di rumahnya, Jungkook benar-benar kalap saat melihat keramaian di depan rumahnya. Beberapa mobil petugas keamanan ada di sana, termasuk ambulans. Jungkook bisa melihat jika beberapa perawat terlihat menggotong mayat yang sudah tertutupi kain. Ia tahu jika mayat itu adalah beberapa orang yang tewas karena luka tembak.
Jantungnya tidak bisa dikendalikan. Langkah Jungkook terasa semakin berat saat dirinya mulai masuk ke dalam rumah. Keadaan benar-benar mengerikan, banyak barang yang hancur dan percikan darah berserakan di lantai. Jungkook memang langsung mengatakan kepada Donghwa untuk mengerahkan semua penyelidik termasuk polisi, untuk mencari keberadaan Seona.
Beberapa orang yang tidak dikenal terlihat terluka pada bagian kaki dan pahanya. Jungkook tidka tahu mereka orang suruhan siapa, yang jelas wajah mereka benar-benar asing sekali.
Pandangan Jungkook beralih ketika Donghwa dengan beberapa petugas muncul dari lantai atas. tanpa menunggu waktu lagi, Jungkook langsung berlari mendekati Donghwa dengan wajah yang begitu khawatir sekali.
"Bagaimana?" tanya Jungkook dengan dada yang naik turun. Dia tidak sempat mengatur sirkulasi oksigennya.
Kini yang ada dipikirannya hanya Seona dan Seona.
Donghwa menatap Jungkook. "Ternyata ada dua kelompok pasukan tidak dikenal datang ke rumahmu. Semuanya menggunakan senjata. Orang yang tumbang di rumahmu ini adalah orang-orang yang pertama datang, lalu datang kelompok lain yang ternyata memiliki tujuan yang sama. Yaitu menculik Seona."
Jungkook merasakan lemas semuanya. Ia tidak bisa membayangkan bagaimana kondisi Seona ketika berada di situasi mengerikan itu. ditambah dengan kondisi perempuan itu yang dalam keadaan hamil. Jungkook merasa jika dirinya juga menjadi manusia gagal karena mendahulukan sesuatu yang tidak penting.
"Apa kau ingat siapa musuh yang begitu mengincar dirimu?"
"Musuhku banyak, tapi selama ini hanya Rowan lah yang berani menunjukkan rasa tidak sukanya padaku."
Tiba-tiba saja Donghwa dan Jungkook terdiam setelah Jungkook mengatakan semua itu. Mereka terlihat sedang berpikir. Sampai kedua bola mata Jungkook membulat seketika. "Sial."
KAMU SEDANG MEMBACA
REMORSE ; [j.jk]✔ (TELAH TERBIT)
Fanfiction[COMPLETE] [TELAH TERBIT & TIDAK TERSEDIA DI GRAMEDIA] Seona tidak menyangka jika separuh hidupnya dihabiskan untuk berurusan dengan seorang pria bernama Ryu Jungkook. Persyaratan konyol, membawa banyak malam petaka termasuk kehancuran dimana-mana...