Hai hai semuanya
Kita ketemu lagi di maljum kita.
Jangan lupa untuk vote dan komennya 💜
*
*
*Perusahaan Jungkook memang besar, ada beberapa divisi yang bekerja sama dengan partai politik. Itu bisa berupa kerja sama seperti mempromosikan produk yang di produksi jika calon politikus itu berhasil.
Atau kerja sama diplomatik yang mempermudah segala akses untuk memperluas bisnis yang Jungkook geluti. Kabar kematian dari salah satu klien terpentingnya, tentu saja membuat banyak staff merasa khawatir.
Namun bagi Jungkook itu tidak masalah, karena ia tidak terlalu mengambil banyak dari hal tersebut. Meski sebenarnya ada sedikit rasa kesal.
"Kenapa kau memakai pakaian ketat seperti itu?"
Tatapan Jungkook tertuju pada Seona yang baru keluar dari kamar tidurnya. Perempuan itu memang memakai baju serba hitam dengan perpaduan warna putih sedikit. Mereka akan menghadiri acara pemakaman dari Moon Gaeng Yoo.
Entah kenapa Jungkook meminta kepada Seona untuk menemaninya. Padahal tadi malam Jungkook dengan lantang tidak akan pernah membawa Seona pergi keluar lagi.
Sepertinya Jungkook mendengar Seona yang menangis dengan kencang di kamarnya. Sampai akhirnya Jungkook masuk dan menenangkan Seona. Perkataan malam itu masih terngiang-ngiang di otaknya.
"Berhenti menangis, nanti tetangga dengar. Besok kau ikut denganku, tapi dengan satu syarat. ... Manjakan aku malam ini."
Iming-iming mendapatkan Jungkook datang dengan suka cita, Seona malahan harus menerima kelakuan Jungkook yang menyebalkan. Bagaimana Seona tidak kesal, pria itu mencium dirinya selama lima belas menit, dengan tangan yang tidak bisa diam.
Bayangkan betapa panasnya malam itu. Namun Seona hanya tersenyum menang saat Jungkook memutuskan untuk tidur di kamarnya.
"Aku tidak punya pakaian warna hitam yang bagus, kau mau aku hanya pakai celana bahan dan kemeja warna hitam? Nanti aku dikira sekertarismu, bukan istrimu!"
Jungkook yang melihat Seona tengah membenarkan bajunya hanya bisa tersenyum sebentar. Dengan perlahan, dia mendekati Seona yang ternyata tidak menyadari pergerakannya.
"Jangan coba-coba mencari masalah di pagi seperti ini." Jungkook semakin memajukan tubuhnya sampai membuat Seona terkejut dan menunduk.
"Aku tidak punya pakaian lagi ini salahmu karena selama ini kau tidak mau memberikanku uang sepeserpun. Jadi jangan menuduh yang tidak-tidak jika pakaian perempuan pada kasus bunuh diri itu sama percis dengan yang aku pakai." Sena terlihat menarik napas sebentar karena bicara tanpa jeda.
"Risiko baju eceran yah persentase banyak yang pakainya tinggi." Sambung Seona dengan mulut yang berkomat-kamit.
Jungkook malahan tertawa.
KAMU SEDANG MEMBACA
REMORSE ; [j.jk]✔ (TELAH TERBIT)
Fanfiction[COMPLETE] [TELAH TERBIT & TIDAK TERSEDIA DI GRAMEDIA] Seona tidak menyangka jika separuh hidupnya dihabiskan untuk berurusan dengan seorang pria bernama Ryu Jungkook. Persyaratan konyol, membawa banyak malam petaka termasuk kehancuran dimana-mana...