EXTRA CHAPTER 3

3.3K 403 87
                                    

hai hai semuanya

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

hai hai semuanya

apa kabar? Masih ada yang nunggu extra chap remorse?

Aku gak bisa jamin bakal terus buat extra chap ya. Karena pada dasarnya cerita ini udah selesai.

Selanjutnya, aku bakal garap cerita Jimin sebagai penggantinya. Di cerita sana, siap-siapin aja mental ya. Karena aku nulis dengan sudut pandang lain.

Kalau gitu. Langsung aja ya.

Selamat membaca.







Seona tidak bisa tidur. Jantungnya terus berdebar, bersamaan sesak yang terus menerus. Apalagi Jungkook belum pulang. Padahal jam sudah menunjuk pukul sebelas malam.

Ini tidak biasa. Seona merasakan ada yang tidak beres.

Ponsel Jungkook tidak bisa dihubungi. Seona sudah berkali-kali menelepon, namun tetap tidak ada jawaban. Malahan telepon Jungkook tidak aktif.

Ketakutan Seona semakin menjadi kala dirinya bertanya kepada penjaga kantor yang kebetulan piket saat hari libur seperti ini.

Nyatanya, Junkook tidak ada di sana. sejak pagi kantor kosong, tidak ada yang datang.

"Sebenarnya apa yang sedang ayahmu lakukan hari ini Jung-aah..." Seona berusaha menahan tangis kala ia mengingat jika buah hatinya sudah tertidur lelap.

Malam ini Jung Na memaksa untuk tidur bersama Seona, dengan alasan menemani sang ibu, karena ayahnya belum juga pulang.

Seona bisa mengingat, berapa kali Jung Na menanyakan kemana perginya Jungkook. kenapa begitu lama. Seon

tidak tahu harus menjawab apa, karena dirinya sendiri masih bingung. Sebenarnya apa yang telah Jungkook rahasiakan darinya.

Dia tidak mungkin menjadi pria berengsek bukan?

"Jika sampai kau berulah kembali, aku yang akan memenggal kepalamu Ryu Jungkook." Seona menarik napas lalu berkata demi kian. Setelah dirinya memijat keningnya yang terasa begitu pusing sekali.

Baru saja Seona hendak memejamkan matanya. Ia mendengar suara mobil.

Jungkook pulang

Seona bingung, dia harus melakukan apa. menyambut Jungkook apa membiarkannya, dan melanjutkan waktu tidurnya. Namun tubuh Seona lebih dulu bangun dan berjalan keluar. menuruni tangga, menuju lantai bawah.

Jungkook baru masuk, dia terlihat seditki sempoyongan.

"Kau minum?" tanya Seona to the point ketika mereka bertemu di dekat ruang tv.

Jungkook terlihat seperti maling yang ketahuan oleh pemilik rumah. aneh sekali wajahnya. Seona tidak mau mengalah, dia tidak mau menjadi perempuan yang lemah untuk menghadapi seorang Ryu Jungkook yang egonya tingkat dewa.

REMORSE ; [j.jk]✔ (TELAH TERBIT)Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang