Hallo kita ketemu lagi 🤪🤪🤪
Edisi maljum nih tapi no bulgos ya🤣🤣🤣Kalian mampir jam berapa nih ke lapak ini?
Makasih ya udah luangin waktu berharga kalian untuk baca bab ini💜💜💜Well langsung aja ya. Aku baru selesai nugas dan ngantuk banget, jadi let's read🎉🎉🎉
💜
💜
💜
"Kau hanya percaya! Tapi tidak paham akan takdir itu sendiri!"
Perkataan Seona berhasil membuat Jungkook terdiam dan menatap tajam ke arahnya. Itu benar, selama ini Jungkook selalu menyalahkan takdir yang tidak sesuai dengan harapan.
"Ini bukan waktunya untuk berdebat. Jika mau berdebat dan berkelahi di rumah saja. Simpan tenagamu baik-baik."
Mendengar itu, Jungkook malah terkekeh dan membuang mukanya. Dia kembali menatap Seona yang terlihat sudah tidak terlalu emosi.
"Pikiranmu miskin, sama sepertimu." Ujar Jungkook yang entah mengapa merasakan jika dirinya menjadi jauh lebih baik.
"Pikiranku kaya, meski aku miskin. Setidaknya aku tidak sepertimu, punya pikiran miskin dan nyali pengecut." Ketus Seona berjalan meninggalkan Jungkook.
Ia tidak perlu terlalu banyak bicara, melihat perubahan wajah Jungkook saja sudah menjadi kabar baik.
Dengan langkah sedikit lebar karena kain gaun yang sengaja Seona angkat, dia meninggalkan Jungkook. Tetapi belum sampai Seona keluar dari ruang belakang aula makan tersebut.
Jungkook lebih dulu menarik tangannya, mendorong tubuh Seona untuk bersinggungan dengan dinding yang ada di sana.
Seona tentu saja terkejut, apalagi dorongan Jungkook terkesan keras. Ia sampai merasakan sakit di area punggungnya. Sempat akan marah, tetapi tidak jadi saat lengan Jungkook mulai menyangga di samping tubuh Seona.
Seakan-akan mengurung tubuh Seona diantara tubuh tegap Jungkook dan dinding yang mulai terasa dingin.
Seona malah menjadi gugup seketika.
"Apa kau sedang menggodaku?" tanya Jungkook dengan nada mengintimidasi nya.
Sejujurnya jantung Seona sudah berdetak tidak karuan sejak Jungkook mendorongnya. Tetapi demi gengsi, Seona berusaha mengendalikan rasa gugupnya.
"Anio."
"Pembohong. Jelas-jelas kau sengaja menarikkan gaunmu, menunjukkan betis dan pahamu." Ujar Jungkook semakin merundukkan kepalanya, agar sejajar dengan Seona yang sedikit lebih pendek darinya.
"Aku tidak pernah berniat untuk menggodamu. Mental seksualmu saja yang lemah. Aku menaikkan gaun agar bisa berjalan cepat."
Jungkook terkekeh, dia memutar bola matanya sebentar, lalu kembali menatap Seona. Sedangkan perempuan itu hanya bisa terdiam, berusaha mengendalikan napasnya.
KAMU SEDANG MEMBACA
REMORSE ; [j.jk]✔ (TELAH TERBIT)
Fanfic[COMPLETE] [TELAH TERBIT & TIDAK TERSEDIA DI GRAMEDIA] Seona tidak menyangka jika separuh hidupnya dihabiskan untuk berurusan dengan seorang pria bernama Ryu Jungkook. Persyaratan konyol, membawa banyak malam petaka termasuk kehancuran dimana-mana...