EXTRA CHAPTER 2

3K 364 85
                                    

Hallo semuanya🤗Apa kabar? Hari kalian pasti selalu bagus kan?  Meski yahh banyak yang buat kalian sakit

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

Hallo semuanya🤗
Apa kabar? Hari kalian pasti selalu bagus kan?  Meski yahh banyak yang buat kalian sakit. Tapi kalian harus terus bangkit ya. 😊

Siapa yang rindu aku update. Oh ya jangan lupa buat baca cerita Jimin ya.

Selamat menbaca. Jangan lupa spam komen dan votenya.









Cukup lamban untuk seorang manusia bijak seperti Seona dalam menganalisis keadaan saat ini. Mungkin karena dirinya terlalu merasakan aman setelah kejadian beberapa tahun yang lalu.

Dimana ia merasa bahwa hampir semua masalah di dalam kehidupannya memudar seketika. Ia percaya bahwa Jungkook tidak mungkin melakukan hal mengerikan dan mengecewakan seperti itu.

Tidak mungkin jika Jungkook akan menghianatinya lagi.

"Jung Na sayang, boleh bunda bicara sebentar?"

Beberapa hari yang lalu, Jung Na mengubah panggilannya pada Seona dengan Bunda. Entah dari siapa Jung Na meniru perkataan bunda untuk memanggil ibunya.

Jung Na yang sedang asyik bermain dengan cat warna terlihat tidak merespons.

Anak kecil itu terlihat begitu serius dengan apa yang sedang ia kerjakan.

Hari ini libur, lebih tepatnya karena tanggal merah. Seona memutuskan untuk tetap di rumah, melakukan segala aktivitas yang menyenangkan.

"Jung... kau dengar apa yang bunda katakan?"

Seona mendekati sang buah hati. Jung Na memang tipe anak yang begitu kompetitif, dia menyukai banyak hal dengan daya ingin tahu yang tinggi.

Apabila Jung Na sedang asyik dengan dunianya, ia bisa saja tidak mendengarkan apa yang orang lain ucapkan padanya.

Sampai bola matanya membulat kala ia merasakan dua tangan meremas bahunya. Tangannya berhenti bergerak, kuas dengan lumuran cat air itu terhenti.

"Bunda ..." Jung Na terlihat melirik takut-takut. Mata bulat besarnya berhasil membuat senyuman mengembang di wajah cantik Seona.

"Saking asyiknya tidak mendengarkan apa yang dikatakan bunda hm?"

Seona beralih menarik kursi seni yang bisa berputar. Kini buah hatinya sudah duduk dengan kaki yang menjuntai. Kursinya terlalu tinggi untuk ukuran tubuh Jung Na yang masih pendek.

Meski Seona meminta kepada Jungkook untuk membelikan kursi yang lebih kecil. Sayangnya itu ditolak oleh suaminya, dan lebih parahnya, Jung Na juga berada di oposisi ayahnya.

"Maafkan Jung Na hehehe." Tawa kecilnya selalu membuat Seona menarik senyuman semakin lebar.

"Besok bunda antar ke sekolah mau?" tanya Seona menatap manik mata sang putra yang terlihat bulat sempurna menatapnya.

REMORSE ; [j.jk]✔ (TELAH TERBIT)Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang