Halo apa kabar semuanya.
Kita ketemu lagi di malam jumat yang selalu seperti ini.
Sebenarnya aku hampir lupa kalau malam ini jadwalnya update. terlalu banyak hal yang harus aku kerjakan, sampe pengen nangis karena pening kepala.
Ahhh corona cepatlah mereda, aku sudah lelah dengan kebodohan ini.
Hayoh dah nonton break the silence belum??? Ada yang liat bagian ini? Yang jk buka bukaan?
_JANGAN LUPA VOTE DAN KOMENTARNYA_
*
*
*Rasa yang sulit disadari Jungkook kepada Seona akhirnya terasa saat perempuan itu tidak ada di sisinya.
Ia merasa jika suasana hidupnya berubah menjadi dingin dan membosankan. Seperti sebuah tanaman yang tidak mendapatkan air dan matahari, tetap tumbuh tapi layu dan tidak segar.
Itulah kondisi Jungkook selama tiga hari tanpa Seona.
Meski begitu mereka selalu menyempatkan untuk sekadar berbincang melalui telepon. Namun di jam Jungkook luang. Seona juga tidak bisa on time karena dia memang sedikit sibuk di Dajeon.
Oleh karena itu, ketika Seona menelepon Jungkook untuk menjemputnya di bandaran lokal yang ada. Jungkook begitu senang sampai dia melupakan ada jadwal makan siang bersama teman-temannya.
"Jung-ahh aku di sini." Suara itu berhasil membuat Jungkook membalikkan badannya.
Senyuman Jungkook mengembang saat melihat sosok perempuan yang amat ia rindukan selama tiga hari. Siapa lagi kalau bukan Seona. Perempuan itu berlari ke arah Jungkook dan langsung meloncat.
"Kena kau." Ujar Jungkook ketika tubuh yang lebih kecil darinya itu berada dalam gendongannya. Seona terlihat menyesap dalam bau keringat kerja Jungkook lalu menyandarkan kepalanya pada bahu Jungkook.
KAMU SEDANG MEMBACA
REMORSE ; [j.jk]✔ (TELAH TERBIT)
Fanfic[COMPLETE] [TELAH TERBIT & TIDAK TERSEDIA DI GRAMEDIA] Seona tidak menyangka jika separuh hidupnya dihabiskan untuk berurusan dengan seorang pria bernama Ryu Jungkook. Persyaratan konyol, membawa banyak malam petaka termasuk kehancuran dimana-mana...