BAB 8 : Support From The Rain

3.7K 470 120
                                    

Halo semuanyaKit ketemu lagi di malam senin

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

Halo semuanya
Kit ketemu lagi di malam senin.

Hayohh kalian mampir jam berapa nih ke sini? Hahaha padahal aku up juga hampir tengah malam. Aku lupa kalau hari ini ada jadwal update.

Mungkin kalian udah pada tidur ya. But its oky. Selamat membaca semuanya 🤗🤗🤗🤗🤗🤗🤗🤗

JANGAN LUPA TINGGALKAN KOMEN DAN VOTENYA.


💜
💜
💜






"Jungkook..."

Seona mengedipkan matanya beberapa kali untuk memastikan. Jika pria yang baru saja masuk ke dalam pintu itu adalah suaminya—Jungkook.

Untuk memperjelas, Seona sampai harus melepaskan kaca mata hitamnya. Ia tidak salah lihat kan. Seona takut jika itu hanya halusinasinya karena terlalu memikirkan Jungkook.

Rasa penasaran Seona ternyata jauh lebih tinggi dengan niat awalnya untuk menuju perpustakaan. Dengan nalurinya Seona mengendap-ngendap mendekati pintu yang menjadi tempat menghilangnya Jungkook.

Dengan wajah beraninya, Seona menarik kenop pintu tersebut dan masuk.

Hal yang pertama Seona dapatkan adalah gelap. Karena pintu itu memang menuju belakang panggung. Ada beberapa lampu yang menyala, beberapa orang terlihat sedang berbincang-bincang.

Tetapi mata Seona tetap mencari keberadaan Jungkook. karena ruangan yang sedikit gelap, Seona memilih untuk melepas kaca matanya.

"Jung Seona... kau sedang apa di sini?"

Seona hampir saja jantungan ketika ia sedang mengendap masuk ke ruangan yang lebih dalam lagi.

Ada beberapa ruangan yang terpisah oleh tembok, dan semua itu disediakan untuk keperluan setip acara. Mulai dari tempat penyimpanan properti, ruang make up. Kamar mandi, ruang ganti, sampai ruang tunggu yang memiliki kapasitas lebih besar.

"Aahkkk Yoreum... Aku sedang mencari benda yang hilang di sini." Bohong Seona dengan akting bak artis Hollywood.

Yo Reum yang kebetulan adalah teman Seona di fakultas lain memang sangat aktif jika ada acara seminar seperti ini. "Aku tidak bisa membantu, banyak pekerjaan yang harus aku urus. Kau tidak apa-apa kan mencarinya sendiri?"

"Oh iya tidak apa-apa, aku bisa sendiri." Jelas Seona sangat antusias karena mendapat lampu hijau untuk tidak ada yang mengganggu.

"Kalau begitu aku pergi." Seona hanya mengangguk untuk membalas Yo Reum yang kembali ke ruangan lain.

Sampai akhirnya Seona mendengar semar-semar orang bertengkar di ujung ruangan. Maureen memang sudah selesai bicara, sekarang tinggal pertunjukan-pertunjukan musik dari anak kampus.

REMORSE ; [j.jk]✔ (TELAH TERBIT)Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang