TSW - 24

21.7K 1.2K 8
                                    

Happy Reading Guys🖤
Don't forget for follow, vote and comment this story!
******

Saat ini Oliver tengah berbaring sambil memandang Laura yang tengah tertidur lelap. Sepulang dari rumah sakit, Laura langsung tertidur di pelukan suaminya. Senyuman pria itu tidak pernah pudar saat mengetahui kehamilan Laura. Tentu saja pria itu sangat bahagia bahkan sudah tidak sabar untuk bertemu dengan buah hatinya. Tidak lama kemudian, akhirnya Oliver memutuskan untuk memejamkan matanya dan menyusul Laura ke dalam mimpi.

Keesokan paginya, Laura merasakan perutnya kembali bergejolak. Dengan cepat wanita itu membuka matanya lalu turun dari atas ranjang dan berlari menuju kamar mandi. Oliver yang mendengar suara Laura langsung membuka matanya.

"Laura!" pekik Oliver dan seketika terbangun dari tidurnya. Tanpa pikir panjang pria itu langsung melompat dari atas ranjang dan berlari menghampiri istrinya.

"Sayang kau baik-baik saja? Apa kita perlu ke rumah sakit?" Tanya Oliver dengan nada khawatir. Laura yang mendengar itu hanya menggelengkan kepalanya.

"Tidak Oliver, ini biasa terjadi pada orang hamil." Ujar Laura membuat Oliver menghela nafas pelan.

Akhirnya Oliver membantu Laura untuk kembali ke dalam kamar dan membaringkan tubuh istrinya di ranjang. Oliver melirik ke arah jam di atas nakas yang masih menunjukkan pukul enam pagi.

"Aku baik-baik saja sayang, kau tidak perlu khawatir. Sebentar lagi rasa mual ini akan hilang." ujar Laura sambil terkekeh pelan saat melihat wajah Oliver yang terlihat sangat lucu namun juga terlihat sangat tampan dan seksi? Mungkin. Bagaimana tidak, wajah khas bangun tidur dengan rambut yang sedikit berantakan dan bahkan pria itu tidak menggunakan bajunya memperlihatkan bentuk tubuh kekarnya.

'Damn! He's so hot.' batin Laura.

"Jangan memandangiku seperti itu sayang, aku tahu aku sangat tampan." ujar Oliver dengan menampilkan senyum seringainya.

"Ya kau sangat tampan Oliver.. saking tampannya membuatku mual." canda Laura membuat Oliver memutar bola matanya malas.

"It's impossible baby, jika aku tidak tampan kau tidak mungkin mau menikah denganku." ujar Oliver dengan penuh percaya diri membuat Laura tertawa pelan.

"Tidak kau salah suamiku, aku menikah denganmu bukan karena itu tapi karena ini.." ujar Laura sambil menunjuk ke arah dada pria itu. "Hatimu yang telah mengikatku." lanjutnya membuat Oliver tersenyum. Pria itu tidak menyangka jika kata-kata itu akan keluar dari mulut indah istrinya.

Cup..

"Kau sangat menggemaskan Laura." ujar Oliver dengan mengecup singkat bibir Laura membuat wanita itu terkekeh pelan.

Setelah beberapa saat mereka saling berbincang dan bercanda, akhirnya Laura memutuskan untuk membersihkan dirinya lalu keluar dari kamar menuju dapur untuk mempersiapkan sarapan untuk mereka.

Mulai saat ini, Oliver telah mengijinkan Laura untuk memasak di dapur namun dengan catatan wanita itu tidak boleh terluka sedikit pun. Pria itu benar-benar posesif terhadap Laura, namun wanita itu sangat menyukainya. Hal itu menandakan Oliver sangat perduli padanya.

Saat menuruni tangga, Laura mengerutkan keningnya saat melihat Brian yang telah duduk sambil membaca koran di ruang tamu. Ia tidak tahu jika Brian juga bermalam di rumahnya.

Jika kalian bertanya apakah Laura masih memiliki perasaan pada Brian, tentu jawabannya adalah tidak. Laura tentu telah memberikan semua hatinya pada Oliver. Hanya dia pria satu-satunya yang ada di dalam hatinya dan tidak ada yang bisa menggantikannya.

The Secret Wife || COMPLETED ✔️Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang